Di tengah hiruk pikuk Pasar Santa, Jakarta Selatan, sebuah kios kopi sederhana bernama Dunia Kopi berhasil menembus pasar internasional. Suradi, 54 tahun, pemilik kios tersebut, memulai bisnisnya dari nol dan kini sukses mengekspor produk kopinya ke Korea, Jepang, Bulgaria, dan Amerika. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
Suradi memulai usahanya pada tahun 2000 dengan modal terbatas. Namun, berkat fasilitas KUR BRI, ia mampu mengembangkan bisnisnya secara signifikan. "Bisnis saya di backup BRI, mulai dari membeli kios hingga diberikan modal KUR dari Rp100 juta hingga Rp500 juta. Melalui modal ini, bisnis kopi saya berkembang dan bisa mengekspor produk kopi ke Korea, Jepang, Bulgaria, dan Amerika," ujarnya saat ditemui di Pasar Santa.
KUR BRI menawarkan bunga rendah dan persyaratan yang mudah, sehingga memberikan kepercayaan diri bagi pelaku usaha seperti Suradi untuk mengajukan pinjaman lebih dari sekali. Dukungan ini tidak hanya membantu dalam permodalan, tetapi juga membuka akses ke pasar global bagi UMKM Indonesia.
Peran Strategis BRI dalam Mendukung UMKM
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui penyaluran KUR. Hingga akhir Agustus 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun. Penyaluran ini setara dengan 76,44% dari total target penyaluran di tahun 2024 sebesar Rp165 triliun.
Mayoritas penyaluran KUR BRI didominasi oleh sektor produksi sebesar 59,41%, yang mencakup sektor pertanian, perikanan, industri, dan jasa lainnya. Selain itu, BRI berhasil menjaga kualitas KUR yang disalurkan, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) KUR yang berada di kisaran 2,31 persen.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menekankan pentingnya peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "BRI terus mengakselerasi penyaluran KUR untuk memastikan bahwa pelaku UMKM di berbagai pelosok negeri mendapatkan akses modal yang mereka butuhkan untuk bangkit dan berkembang," ujarnya.
Pendampingan dan Edukasi bagi Pelaku UMKM
BRI tidak hanya memberikan akses pembiayaan yang inklusif melalui KUR, tetapi juga mendukung pelaku usaha melalui pendampingan dan edukasi. Bank ini aktif memberikan pelatihan manajemen keuangan, pengembangan usaha, serta strategi digitalisasi untuk memperkuat daya saing pelaku UMKM di era ekonomi digital. Dengan demikian, para penerima KUR tidak hanya mendapatkan pembiayaan, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola usaha secara lebih profesional dan berkelanjutan.
Menurut Sunarso, terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM:
Semangat Kewirausahaan: Menumbuhkan spirit atau semangat kewirausahaan di kalangan pelaku UMKM.
Kemampuan Administrasi dan Manajerial: Meningkatkan kemampuan dalam melakukan administrasi dan manajerial.
Aksesibilitas terhadap Informasi, Pasar, Teknologi, dan Pendanaan: Memperluas akses UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi, dan pendanaan.
Keberlanjutan Bisnis dan Lingkungan: Mengedukasi UMKM tentang keberlanjutan bisnis dan lingkungan.
Prinsip Good Corporate Governance (GCG): Mengajarkan UMKM untuk menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip GCG yang baik.
"Kita perlu educate UMKM untuk menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip GCG dengan baik. Itulah yang akan menjadikan UMKM bertumbuh dan berkembang berkelanjutan," tandas Sunarso.
Syarat Mudah untuk Akses KUR BRI 2025
Memperoleh pinjaman KUR BRI 2025 untuk UMKM kini semakin mudah. Program ini dirancang untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam mengembangkan bisnis mereka. Dengan persyaratan yang relatif sederhana dan proses pengajuan yang efisien, KUR BRI menjadi solusi pendanaan yang ideal bagi banyak UMKM di Indonesia. citeturn0search3
Persyaratan Umum Pengajuan KUR BRI 2025 untuk UMKM
Warga Negara Indonesia (WNI): Calon debitur harus merupakan WNI yang memiliki identitas resmi.
Usaha Produktif Berjalan Minimal 6 Bulan: Usaha yang dijalankan harus bersifat produktif dan telah beroperasi setidaknya selama enam bulan.
Usia Minimal 21 Tahun atau Sudah Menikah: Calon debitur harus berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab dalam mengelola usaha.
Memberikan Jaminan Sesuai Ketentuan BRI: Mampu memberikan jaminan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BRI.
Tidak Sedang Menerima Kredit dari Perbankan Lain: Calon debitur tidak sedang menerima kredit dari perbankan lain