JAKARTA - Keluarnya proyek jalan tol Gilimanuk hingga Mengwi dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) terbaru telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pemerintahan dan masyarakat Bali. Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, memberikan tanggapannya terkait hal ini saat ditemui di Denpasar pada hari Kamis.
Evaluasi dan Kebijakan Baru PSN
Proyek Tol Gilimanuk hingga Mengwi yang merupakan salah satu warisan era pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebelumnya masuk dalam daftar PSN yang terdiri dari 280 proyek. Namun, dalam evaluasi terbaru oleh Presiden Prabowo Subianto, proyek ini tidak lagi disertakan dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025, yang hanya memasukkan 77 proyek ke dalam daftar strategis tersebut.
Giri Prasta menjelaskan bahwa keputusan ini adalah kebijakan dari pemerintahan pusat dan pihaknya perlu melakukan koordinasi lebih lanjut. "Nanti saya harus lihat dulu, ini kan kebijakan dari pusat kemarin, jadi kami harus koordinasi," kata Giri.
Pentingnya Perencanaan Matang
Meskipun proyek ini tidak mendapatkan suntikan dari pemerintah pusat, Giri Prasta menekankan pentingnya perencanaan yang matang sebelum melanjutkan pembangunan tersebut. Dia menyatakan bahwa lebih baik perencanaannya diperkuat dalam tiga hingga lima tahun ke depan, sehingga eksekusinya dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu.
"Lebih baik perencanaan tiga tahun, empat tahun, lima tahun, dan seterusnya, nanti eksekusinya cepat, kalau target setahun, ya setahun selesai, kalau saya matangkan," ujarnya, memberikan gambaran mengenai pendekatan strategis yang dia anggap paling baik.
Giri Prasta juga mengungkapkan keprihatinannya jika pembangunan dilanjutkan secara terburu-buru tanpa persiapan yang cukup, bisa jadi proyek justru tidak berjalan dengan baik. Dia menekankan bahwa perlu ada perencanaan komprehensif untuk menghindari berbagai adendum dan hambatan yang dapat menghalangi proyek tersebut.
“Banyak adendum, bisa tidak jalan dan sebagainya, kalau saya tidak mau, matangkan rencana, gas, sudah jalan,” tambahnya.
Tantangan dan Langkah Selanjutnya
Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sendiri sempat terkendala dan terhenti pembangunannya, seiring dengan berakhirnya periode pertama kepemimpinan Gubernur Wayan Koster pada Oktober 2023. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahkan telah melakukan lelang ulang untuk proyek ini.
Namun, dengan keluarnya dari daftar PSN, tantangan lebih besar muncul untuk pemerintah daerah Bali dalam mencari cara agar proyek ini dapat dilanjutkan tanpa ketergantungan pada bantuan dari pusat.
Proyek Strategis Nasional Baru
Perlu dicatat bahwa dari 77 PSN yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, terdapat 29 proyek baru dan 48 proyek lanjutan dari pemerintahan sebelumnya. Namun, sayangnya, proyek dari Bali tidak termasuk di dalamnya. Hal ini menjadi tugas baru bagi pemerintah daerah untuk menciptakan kebijakan dan solusi yang adaptif agar proyek ini tetap dapat terealisasi, mengingat jalan tol ini akan menghubungkan lebih dari 50 desa di Pulau Dewata.
Harapan Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Keluarnya proyek ini dari PSN memang menghadirkan tantangan baru bagi Bali. Namun, hal ini juga membangkitkan semangat pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih mandiri dalam mewujudkan infrastruktur penting ini.
Giri Prasta dan timnya diyakini akan terus melakukan upaya lobi dan mencari terobosan lain, baik melalui investasi swasta maupun sumber pendanaan lainnya yang dapat dioptimalkan demi terealisasinya proyek strategis ini.
Masyarakat Bali tentu berharap agar pemerintah daerah dapat terus bergerak proaktif dalam mencari solusi dan tetap optimis dalam menjalankan proyek yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian daerah tersebut.
Dengan strategi yang tepat dan perencanaan matang, bukan tidak mungkin proyek ini bisa terwujud dan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat Bali.