Cara melihat expired ban mobil sangat penting untuk memastikan keselamatan saat berkendara.
Jika kamu memiliki mobil, jangan sampai keliru dalam memeriksa tanggal kedaluwarsa ban, karena ini bisa berdampak buruk bagi kenyamanan dan keamanan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara melihat expired ban mobil yang tepat agar kamu bisa mencegah masalah yang tidak diinginkan. Berikut ini ulasannya.
Cara Melihat Expired Ban Mobil Berdasarkan Kode Produksi
Tahukah kamu berapa usia ban mobilmu? Jika belum, kamu bisa memeriksa kode produksi yang tertera pada dinding ban. Kode produksi ini sering kali menjadi acuan untuk menentukan masa kedaluwarsa ban.
Misalnya, untuk mengetahui cara melihat expired ban mobil, kamu bisa mencari kode produksi dengan angka 3019.
Dua digit pertama dari empat angka tersebut menunjukkan minggu ke berapa ban diproduksi, dalam contoh ini minggu ke-30. Itu berarti produksi ban terjadi pada minggu pertama di akhir bulan Juli.
Dua digit terakhir menunjukkan tahun produksi, yaitu angka 19 yang menandakan ban diproduksi pada tahun 2019. Maka, ban mobilmu akan mencapai masa kadaluarsa pada minggu ke-31 di tahun 2024.
Ban mobil adalah komponen vital yang berperan langsung dalam keselamatan berkendara, karena satu-satunya bagian yang bersentuhan langsung dengan jalan.
Berbeda dengan suku cadang lainnya, ban memiliki masa pakai yang terbatas. Meskipun tidak digunakan, usia ban tetap bertambah dan mempengaruhi performanya seiring berjalannya waktu.
Kode produksi yang tertera di ban sering dijadikan acuan untuk menentukan batas kadaluarsa ban. Namun, kode ini tidak sepenuhnya menjadi patokan dalam cara lihat expired ban mobil.
Beberapa teknisi menyebutkan bahwa meskipun kode produksi menunjukkan tahun pembuatan dan berkaitan dengan standar SNI, hal tersebut tidak langsung mempengaruhi masa kadaluarsa ban.
Tidak ada aturan baku yang mengatur batas kedaluwarsa ban mobil, karena masa pakai ban dihitung sejak pertama kali dipasang di mobil. Secara umum, pabrik ban merekomendasikan agar ban digunakan maksimal selama lima hingga enam tahun.
Meskipun ban telah disimpan selama dua tahun, tidak akan ada masalah terkait kekuatan atau kualitasnya, asalkan ban tersebut tidak mengalami kerusakan pada konstruksi anyaman baja atau luka pada dindingnya, serta disimpan dengan benar.
Namun, jika kamu ingin lebih aman, mengikuti batasan usia maksimal lima tahun yang disarankan oleh pabrikan adalah langkah yang bijak.
Cara Melihat Kedaluwarsa Ban Mobil dari Fisiknya
Sebagai tambahan dari cara lihat expired ban mobil berdasarkan kode produksinya, kamu juga bisa memeriksa kondisi fisik ban untuk mengetahui masa kadaluarsanya. Ini juga berlaku jika kamu ingin mengetahui cara melihat expired ban motor.
Meskipun ban belum dipakai setelah masa produksinya, usianya tetap bertambah seiring waktu. Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ban sudah memasuki masa kedaluwarsa, antara lain:
1. Ban mobil sudah memiliki banyak tambalan
Ban yang telah banyak ditambal berpotensi mengurangi kekuatan dan kestabilannya. Ban dengan tambalan bisa berisiko kebocoran lagi. Untuk menghindari masalah lebih lanjut, sebaiknya segera ganti ban yang sudah ditambal banyak.
2. Ban mobil terlihat retak-retak kecil pada alurnya
Retakan kecil pada alur ban adalah tanda bahwa ban sudah tidak layak pakai. Retakan ini bisa disebabkan oleh panas berlebih dari jalan atau jalan yang rusak. Ban yang sudah retak akan berisiko pecah dan menyebabkan kecelakaan, jadi segeralah menggantinya.
3. Ban sudah menempuh jarak 40 ribu km
Selain memeriksa tahun produksi, jarak tempuh juga menjadi indikator penting dalam menentukan kapan harus mengganti ban.
Jika mobil sering digunakan dan telah menempuh jarak 40.000 km, walaupun ban terlihat masih tebal, sebaiknya segera diganti, karena elastisitas ban sudah mulai berkurang.
4. Terdapat benjolan pada ban mobil
Benjolan pada ban bisa menandakan adanya kerusakan pada struktur internal ban, seperti kawat atau benang penguat yang terputus.
Hal ini mengurangi kemampuan ban dan meningkatkan risiko pecah, sehingga penting untuk segera mengganti ban yang benjol.
5. Perhatikan batas ketebalan Tread Wear Indicator (TWI)
Tread Wear Indicator (TWI) adalah garis yang terdapat pada alur ban sebagai acuan ketebalan ban.
Jika ketebalan ban sudah menyentuh batas indikator ini, berarti ban sudah mencapai batas toleransi keausan dan seharusnya segera diganti untuk menjaga keselamatan berkendara.
Efek Menggunakan Ban Mobil yang sudah Kedaluwarsa
Menggunakan ban mobil yang sudah kadaluarsa bisa lebih berbahaya daripada yang kamu bayangkan.
Meskipun tampak baik-baik saja secara fisik, performanya sudah jauh berkurang. Berikut adalah beberapa akibat dari menggunakan ban mobil yang sudah kedaluwarsa:
1. Grip ban berkurang drastis
Ban yang sudah kadaluarsa cenderung memiliki karet yang mengeras, yang membuat daya cengkramannya pada jalan berkurang, terutama di jalanan basah atau licin. Hal ini membuat mobil lebih rentan tergelincir.
2. Meningkatkan risiko pecah ban
Seiring berjalannya waktu, struktur ban akan melemah. Jika kamu sering membawa beban berat atau melaju dengan kecepatan tinggi, risiko ban pecah di tengah jalan menjadi jauh lebih besar, dan ini bisa sangat berbahaya.
3. Efisiensi bahan bakar jadi boros
Ban yang sudah kedaluwarsa biasanya memiliki tekanan udara yang tidak stabil dan meningkatkan rolling resistance. Hal ini menyebabkan mobil menjadi lebih boros bahan bakar.
4. Pengendalian mobil jadi kurang stabil
Dengan ban yang sudah tidak optimal, pengendalian mobil bisa terasa lebih berat dan tidak responsif, sehingga pengalaman berkendara menjadi tidak nyaman dan berisiko.
Jangan sepelekan usia ban mobil. Pastikan selalu memeriksa masa pakainya (umumnya sekitar 5-6 tahun dari tanggal produksi).
Jika ban sudah tua atau jarang dicek kondisinya, sebaiknya ganti dengan yang baru untuk menghindari risiko yang lebih besar. Keamanan lebih penting daripada sekadar menghemat biaya!
Tips Merawat Ban Mobil
Agar mobil tetap dalam kondisi prima dan tidak mudah rusak, perawatan mobil harus dilakukan dengan cermat, termasuk merawat komponen penting seperti ban mobil.
Kondisi ban yang baik akan memengaruhi akselerasi dan kenyamanan berkendara, serta mencegah risiko kecelakaan lalu lintas akibat ban yang sudah gundul. Berikut beberapa tips merawat ban mobil agar tetap awet dan tidak mudah rusak:
1. Periksa tekanan ban secara teratur
Salah satu cara mudah namun penting adalah memeriksa tekanan angin ban. Pastikan tekanan ban tetap berada pada tingkat yang normal.
Jika tekanan mulai berkurang, lakukan pengisian angin secara berkala. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap satu hingga dua bulan sekali.
2. Periksa permukaan ban dengan cermat
Alur pada permukaan ban berfungsi untuk meningkatkan gesekan dengan jalanan. Jika alur ban mulai hilang atau permukaan ban semakin tipis, segera ganti ban dengan yang baru.
Ban yang sudah tipis berisiko mengurangi daya cengkram, terutama di jalanan licin.
3. Pilih ban yang sesuai dengan jenis mobil
Ketika mengganti ban, pilihlah jenis ban yang sesuai dengan tipe mobil. Ban untuk mobil sedan berbeda dengan ban mobil MPV.
Ukuran dan karakteristik ban memengaruhi performa kendaraan, sehingga pastikan ban yang digunakan sesuai dengan kebutuhan mobilmu.
4. Lakukan rotasi ban secara berkala
Rotasi ban secara berkala akan membantu memperpanjang umur ban. Ban depan biasanya lebih cepat aus karena sering digunakan untuk pengereman.
Cobalah untuk memindahkan ban belakang ke posisi depan dan ganti ban belakang dengan yang baru. Cara ini dapat menghemat biaya tanpa mengorbankan keselamatan berkendara.
Dengan merawat ban secara rutin, kamu bisa memastikan mobil tetap berjalan dengan baik dan aman, serta menghindari biaya perbaikan yang lebih mahal di kemudian hari.
Sebagai penutup, jangan remehkan kondisi ban mobil karena dengan mengetahui cara melihat expired ban mobil, kamu bisa menghindari risiko yang membahayakan keselamatan berkendara.