Mengenal Perbedaan Spooring dan Balancing serta Biayanya

Kamis, 13 Maret 2025 | 11:58:09 WIB
perbedaan spooring dan balancing

Perbedaan spooring dan balancing sering kali membingungkan pemilik kendaraan roda empat. 

Spooring dan balancing merupakan dua prosedur perawatan yang memiliki fungsi berbeda, tetapi keduanya sangat penting untuk menjaga kinerja roda kendaraan tetap optimal. 

Spooring fokus pada penyesuaian sudut roda untuk memastikan posisi roda yang benar, sedangkan balancing bertujuan untuk memastikan distribusi bobot roda yang merata.

Kedua prosedur ini berperan besar dalam memastikan kendaraanmu tetap aman dan nyaman digunakan. 

Memahami perbedaan spooring dan balancing membantu kamu lebih peduli terhadap kondisi kendaraan. Pastikan keduanya dilakukan secara rutin agar kendaraan selalu dalam performa terbaik dan keselamatan berkendara terjaga.

Apa Itu Spooring Mobil?

Spooring adalah langkah penting dalam perawatan kendaraan bermotor yang bertujuan untuk mengembalikan posisi roda mobil agar sejajar dan sesuai dengan arah pergerakan kendaraan. 

Proses ini melibatkan penyesuaian posisi roda agar kembali sejajar satu sama lain dan sejalan dengan arah gerak mobil. 

Spooring memiliki peran yang sangat penting, terutama karena kondisi ban yang sejajar dan seimbang memengaruhi kestabilan mobil saat berkendara. 

Ban yang sejajar memastikan kenyamanan dan keselamatan, serta mendukung kinerja sistem pengereman. 

Oleh karena itu, spooring bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan yang harus dipertimbangkan oleh setiap pemilik kendaraan untuk menjaga performa mobil tetap optimal.

Apa Itu Balancing Mobil?

Balancing berfungsi untuk memastikan setiap roda kendaraan berada dalam kondisi seimbang di pusat roda. Proses ini umumnya dilakukan setelah pergantian velg atau ban untuk memastikan roda berputar dengan lancar saat kendaraan bergerak. 

Mesin balancing digunakan untuk mendeteksi adanya ketidakseimbangan pada roda, lalu kontrapes, biasanya berupa timah, dipasang pada roda untuk menyeimbangkan kembali posisi roda tersebut. 

Dengan melakukan balancing, kamu memastikan roda kendaraan berputar dengan stabil, mencegah getaran yang bisa mengganggu kenyamanan saat berkendara.

Perbedaan Spooring dan Balancing

Perbedaan spooring dan balancing dapat dilihat dari gejala yang muncul saat berkendara. Salah satunya adalah getaran pada setir meskipun kondisi jalanan mulus. Hal ini sering terjadi saat mobil melaju lebih dari 60 km/jam. 

Kamu juga bisa merasa kesulitan mengendalikan kendaraan atau merasa ada yang aneh saat mobil berbelok. Selain pemakaian rutin, kondisi ban yang aus atau botak juga bisa menjadi alasan kenapa spooring diperlukan. 

Ban yang tidak dalam kondisi baik akan mempengaruhi kestabilan kendaraan di jalan lurus, dan kerusakan pada komponen kaki mobil juga bisa menjadi tanda bahwa spooring perlu dilakukan. 

Namun, perlu diingat bahwa perbaikan seperti ini tidak akan efektif jika hanya dilakukan sekali atau dua kali, jadi pemeriksaan berkala sangat penting.

Balancing, di sisi lain, bertujuan untuk menyeimbangkan berat di seluruh roda kendaraan. 

Biasanya, setiap ban memiliki berat yang sedikit berbeda, sehingga balancing dilakukan dengan menambahkan kepingan besi kecil atau timah di pelek untuk memastikan keseimbangan yang seragam di setiap roda. 

Jika balancing tidak dilakukan, kamu bisa merasakan ketidaknyamanan saat berkendara. 

Sama seperti sepeda motor, mobil juga memerlukan balancing setelah menempuh jarak tertentu, umumnya setiap 20 ribu kilometer atau setahun sekali. 

Karena itu, penting untuk memeriksa kendaraan secara berkala agar spooring dan balancing bisa dilakukan tepat waktu.

Ciri-ciri Mobil yang Harus Di-Spooring

1. Setir Mengalami Getaran

Ketika mobil berjalan dalam jalur lurus, kamu mungkin merasakan getaran pada setir setelah mencapai kecepatan tertentu. 

Gejala ini biasanya terjadi ketika mobil melaju lebih dari 60 km/jam di jalan yang rata. Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksa kondisi kaki-kaki kendaraanmu.

2. Setir Tidak Sejajar

Saat mobil melaju lebih dari 60 km/jam, setir mobil dapat terasa bergoyang. Jika kamu mengalami hal ini, cobalah untuk memeriksa kaki-kaki mobil terlebih dahulu. 

Jika kaki-kaki kendaraan masih dalam kondisi baik, kemungkinan besar yang diperlukan adalah spooring.

3. Setir Tidak Kembali ke Posisi Awal

Setir mobil yang tidak kembali ke posisi semula bisa menjadi indikasi bahwa kendaraan membutuhkan spooring. Jika hal ini terjadi, segera bawa mobil ke bengkel untuk perbaikan.

4. Kendaraan Miring Saat Melaju

Mobil yang menunjukkan gejala miring ketika bergerak mungkin membutuhkan perbaikan spooring. 

Ketidakseimbangan roda depan yang terjadi seiring waktu sering kali menjadi penyebab masalah ini, dan sebaiknya segera memeriksakan mobil ke bengkel.

5. Ban Terlihat Botak

Selain faktor pemakaian, kondisi ban yang sudah aus atau botak dapat memengaruhi apakah kendaraan memerlukan spooring. 

Ban yang tidak dalam kondisi baik, terutama pada roda depan, dapat memengaruhi keseimbangan setir dan kinerja kendaraan secara keseluruhan.

6. Ban Terlihat Miring Ketika Parkir

Ketika parkir, kamu dapat memeriksa kondisi roda depan dari sudut pandang depan kendaraan. Jika salah satu ban terlihat miring, ini mungkin merupakan tanda bahwa mobil perlu menjalani spooring.

7. Kerusakan pada Komponen Kaki-Kaki

Kerusakan pada komponen kaki-kaki mobil, terutama bagian depan, dapat mempengaruhi hasil spooring. Oleh karena itu, penting untuk secara rutin memeriksa kondisi kaki-kaki mobil, termasuk membuka ban depan dan belakang bila perlu.

Ciri-ciri Mobil yang Harus Di-Balancing

1. Setir Bergetar pada Kecepatan Tinggi

Jika kamu merasakan getaran pada setir saat mengemudi dengan kecepatan tinggi, ini bisa disebabkan oleh masalah pada sistem suspensi roda depan. 

Selain itu, adanya kelonggaran pada batang penyambung kemudi (long tie rod) bisa menjadi faktor penyebab getaran ini.

2. Mobil Terasa Miring saat Dikendarai

Kendaraan yang terasa miring saat melaju bisa menjadi tanda bahwa keseimbangan mobil sudah terganggu. Masalah ini dapat memengaruhi kenyamanan serta tingkat keamanan selama berkendara.

3. Permukaan Ban Tidak Rata atau Aus

Jika permukaan ban terlihat tidak rata atau sudah mulai aus, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada roda, yang pada gilirannya memengaruhi kemampuan kamu untuk mengendalikan mobil. Penting untuk memeriksa kondisi ban secara berkala.

4. Mobil Terasa Berbelok Sendiri

Jika mobil bergerak ke arah tertentu padahal kamu sedang mengemudi lurus atau terasa berbelok dengan sendirinya, hal ini menunjukkan adanya masalah pada sistem suspensi dan spooring yang perlu segera diperbaiki.

5. Roda Miring saat Parkir

Saat memarkir mobil, jika salah satu roda tampak miring, ini adalah tanda bahwa mobil perlu menjalani pengecekan pada sistem suspensi dan spooring.

6. Setir Tidak Kembali ke Posisi Semula

Jika setir tidak kembali ke posisi semula setelah digunakan untuk berbelok, ini menandakan adanya masalah pada sistem suspensi atau spooring mobil. Perbaikan segera akan menjaga agar kontrol setir tetap responsif.

8. Estimasi Biaya Spooring Mobil dan Balancing

Setelah mengetahui perbedaan antara spooring dan balancing, penting juga untuk memahami estimasi biaya yang mungkin akan dikeluarkan untuk layanan ini. 

Meskipun biaya bisa bervariasi tergantung tempat servis, biasanya biaya balancing per ban berkisar antara Rp10.000 hingga Rp20.000. 

Untuk spooring, biaya umumnya berada di kisaran Rp90.000 hingga Rp150.000. Sementara untuk penyeimbangan roda, biayanya sekitar Rp40.000 per roda.

Meskipun perawatan kendaraan sering dianggap merepotkan, menjaga kondisi kendaraan tetap optimal adalah hal yang sangat penting untuk menghindari masalah pada beberapa komponen yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan berkendara. 

Oleh karena itu, mengunjungi bengkel resmi terdekat, seperti bengkel Daihatsu, adalah langkah yang bijaksana untuk memastikan kendaraan kamu selalu dalam kondisi terbaik.

Biaya Spooring

Menurut Lifepal, biaya untuk layanan spooring di bengkel umumnya berada di kisaran Rp150 ribu hingga Rp175 ribu per ban. 

Harga ini cenderung lebih terjangkau karena proses spooring tidak memerlukan peralatan khusus seperti pada balancing, dan prosedurnya juga lebih sederhana. Waktu pengerjaan untuk spooring biasanya cepat, yakni sekitar 30 hingga 60 menit. 

Namun, harga ini dapat bervariasi tergantung pada tempat bengkel yang kamu pilih untuk melakukan perawatan. Beberapa bengkel mungkin menawarkan harga yang lebih mahal atau lebih murah daripada kisaran tersebut.

Biaya Balancing

Untuk melakukan perbaikan balancing di bengkel, biaya yang harus dikeluarkan berkisar antara Rp90 ribu hingga Rp150 ribu. 

Selain biaya utama untuk balancing, ada biaya tambahan untuk pemeriksaan dan penyesuaian bobot pada velg yang disebut finish balance, dengan harga sekitar Rp40 ribu per roda. 

Proses balancing biasanya memakan waktu sekitar 45 hingga 60 menit, tergantung pada kondisi mobil dan tingkat penyesuaian yang diperlukan. 

Proses dan peralatan yang lebih kompleks dalam balancing menjadi salah satu faktor yang membuat harga layanan ini lebih tinggi dibandingkan dengan spooring.

Berapa Lama Pengerjaan Spooring dan Balancing

Lama pengerjaan spooring dan balancing pada kendaraan roda empat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. 

Mengetahui perkiraan waktu yang diperlukan bisa membantu kamu merencanakan kunjungan ke bengkel dengan lebih efektif. Mari kita bahas estimasi waktu yang dibutuhkan untuk kedua proses ini.

Spooring adalah proses yang melibatkan pengukuran dan penyesuaian sudut roda kendaraan. Waktu pengerjaan spooring dapat bervariasi, bergantung pada beberapa faktor. 

Salah satunya adalah jenis kendaraan; kendaraan dengan sistem suspensi atau kemudi yang kompleks mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk spooring. 

Secara umum, waktu yang dibutuhkan untuk spooring adalah sekitar 15 hingga 30 menit per roda. Proses ini melibatkan pengukuran sudut caster, camber, dan toe yang berperan dalam pengaturan kontak roda dengan permukaan jalan. 

Jika ditemukan masalah pada suspensi atau sistem kemudi, waktu pengerjaan bisa lebih lama. Selain itu, kondisi bengkel dan jumlah antrean juga turut mempengaruhi durasi pengerjaan.

Balancing, yang bertujuan untuk menyeimbangkan berat roda kendaraan, memerlukan waktu yang juga bergantung pada berbagai faktor. Proses balancing melibatkan mesin khusus untuk mengidentifikasi titik ketidakseimbangan pada roda. 

Kontrapes kemudian ditempatkan untuk menyeimbangkan roda. Biasanya, proses balancing memakan waktu antara 15 hingga 30 menit per roda. 

Jika kendaraan memiliki empat roda, keseluruhan proses balancing akan memakan waktu sekitar 1 hingga 2 jam, yang mencakup pengukuran, penempatan kontrapes, dan pengecekan akhir. 

Seperti halnya spooring, faktor lain yang dapat mempengaruhi lama pengerjaan balancing adalah kondisi roda dan tingkat kesibukan bengkel pada saat itu.

Penting untuk berkonsultasi dengan teknisi atau bengkel yang kamu pilih untuk mendapatkan estimasi waktu yang lebih akurat sesuai dengan kondisi kendaraan.

Dengan demikian, kamu dapat merencanakan waktu kunjungan ke bengkel dengan lebih efisien dan memastikan kendaraan tetap dalam kondisi optimal.

Sebagai penutup, dengan memahami perbedaan spooring dan balancing serta waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing, kamu bisa merencanakan kunjungan ke bengkel lebih efektif dan memastikan kendaraan selalu dalam kondisi terbaik.

Terkini