Mobil terendam banjir bisa menjadi masalah serius yang tidak hanya merusak kendaraan, tetapi juga membahayakan keselamatan penggunanya.
Air yang meresap ke dalam mesin dan sistem kelistrikan dapat mengakibatkan gangguan fungsi kendaraan, bahkan berujung pada biaya perbaikan yang cukup besar.
Selain itu, paparan air banjir yang kotor dan tercemar bisa membawa risiko kesehatan bagi pemilik mobil.
Untuk menghindari dampak yang lebih parah, penting untuk memahami cara pencegahan, langkah penanganan, serta perawatan yang tepat setelah mobil terendam banjir.
Akibat Mobil Terendam Banjir
Adapun kerusakan yang dapat terjadi pada mobil terendam banjir adalah sebagai berikut.
1. Gangguan pada Mesin
Salah satu masalah yang dapat terjadi adalah gangguan pada mesin, seperti Water Hammer. Kondisi ini terjadi ketika ruang bakar terisi air, menyebabkan piston mengalami kebocoran atau bahkan menjadi bengkok karena air tidak bisa dikompresi.
Biasanya, ini terjadi pada kendaraan yang menerjang banjir atau dipaksa menyala saat terendam.
Jika air telah mencapai kap mesin, lebih baik hindari menyalakan kendaraan untuk mencegah kerusakan serius, termasuk korsleting dan gangguan pada sistem kelistrikan.
2. Bodi Mobil Mengalami Kerusakan
Air adalah faktor utama yang dapat merusak bodi mobil, terutama karena sifatnya yang mempercepat proses karat pada logam.
Saat kendaraan terendam banjir, air kotor yang mengandung berbagai zat kimia atau asam dapat meresap ke bagian-bagian tersembunyi, mempercepat proses korosi. Akibatnya, bodi mobil bisa mengalami kerusakan dalam waktu singkat.
3. Gangguan pada Sistem Kelistrikan
Banjir juga berisiko besar merusak sistem kelistrikan mobil. Saat air, terutama yang bercampur lumpur, masuk ke ruang mesin, berbagai komponen listrik seperti ECU (Electronic Control Unit), aki, kabel, dan motor starter dapat mengalami gangguan.
Jika ECU mengalami kerusakan dan tidak diperiksa dengan benar, hal ini bisa menimbulkan korsleting, bahkan berisiko menyebabkan kebakaran.
4. Sistem Pengereman Terganggu
Sistem pengereman sangat rentan terhadap air, terutama saat banjir membawa lumpur yang masuk ke dalam komponen rem. Bearing roda, kaliper, dan bagian lainnya bisa mengalami gangguan yang berpotensi membahayakan keselamatan berkendara.
Oleh karena itu, setelah melewati banjir, pengecekan sistem pengereman menjadi langkah penting untuk memastikan kendaraan tetap aman digunakan.
5. Masalah pada Sistem Kemudi
Air banjir yang masuk ke ruang mesin juga dapat berdampak buruk pada sistem kemudi. Komponen seperti power steering dan tie rod bisa mengalami kerusakan akibat paparan air kotor dan lumpur.
Jika dibiarkan tanpa pemeriksaan, hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan akibat kendali kemudi yang tidak optimal.
Pertolongan Pertama saat Mobil Terendam oleh Banjir
1. Hindari Menyalakan Mesin
Ketika mobil terendam oleh banjir, langkah pertama yang harus dilakukan adalah tidak menyalakan mesin. Jika mesin dinyalakan dalam kondisi ini, air yang masuk ke dalam sistem pembakaran dapat menyebabkan kerusakan lebih parah.
Selain itu, hindari menggunakan starter atau memutar kunci kontak agar sistem kelistrikan tidak mengalami gangguan.
2. Pindahkan Mobil ke Tempat yang Lebih Tinggi
Segera bawa mobil ke area yang lebih aman dan bebas dari genangan air, seperti permukaan yang lebih tinggi atau tempat parkir yang kering.
Ini bertujuan untuk mengurangi risiko kerusakan akibat air serta memudahkan proses pemeriksaan dan perbaikan.
3. Putuskan Sambungan Aki
Setelah mobil berada di lokasi yang aman, lepaskan kabel negatif aki untuk menghentikan aliran listrik. Langkah ini sangat penting untuk mencegah korsleting yang dapat merusak sistem kelistrikan dan komponen elektronik pada kendaraan.
4. Amankan Mobil dengan Ganjalan
Untuk mencegah mobil bergeser atau bergerak sendiri, nonaktifkan rem tangan dan gunakan benda berat seperti batu atau balok kayu sebagai penahan. Ini akan membantu menjaga posisi mobil tetap stabil selama proses perbaikan berlangsung.
5. Keringkan Komponen Pengapian
Pastikan bagian pengapian seperti busi, distributor, dan kabel pengapian dalam kondisi kering.
Gunakan kompresor udara atau cairan pembersih khusus untuk menghilangkan kelembaban agar komponen ini tetap berfungsi dengan baik dan tidak mengalami korosi.
6. Periksa Oli dan Tangki Bahan Bakar
Lakukan pengecekan pada tangki bahan bakar untuk memastikan tidak ada air yang masuk, karena air dalam bahan bakar dapat mengganggu kinerja mesin.
Selain itu, cek kondisi oli mesin dan pastikan tidak terkontaminasi air, karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin.
7. Jemur di Bawah Sinar Matahari
Tempatkan kendaraan di area terbuka yang terkena sinar matahari langsung untuk mempercepat proses pengeringan.
Biarkan pintu dan jendela terbuka agar udara dapat bersirkulasi dengan baik, sehingga mencegah kelembaban berlebih yang bisa menyebabkan karat dan jamur.
8. Bersihkan Bagian Interior
Setelah mobil benar-benar berada di tempat yang kering, lakukan pemeriksaan pada bagian interior yang terkena air. Pastikan udara dapat mengalir dengan baik untuk mengurangi kelembaban.
Bersihkan dan keringkan seluruh bagian dengan teliti agar tidak timbul bau tidak sedap atau pertumbuhan jamur di dalam kabin.
Menangani mobil yang terendam banjir memerlukan tindakan cepat dan tepat. Setiap mobil memiliki tingkat kerusakan yang berbeda, tergantung seberapa lama dan dalam air merendamnya.
Oleh karena itu, jika mobil mengalami gangguan serius, sebaiknya segera hubungi bengkel atau layanan darurat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Batas Aman Mobil Terendam oleh Banjir
Batas aman kendaraan saat terendam banjir bergantung pada beberapa faktor yang harus diperhitungkan dengan cermat. Salah satu aspek utama yang perlu diperhatikan adalah jenis mobil serta posisi saluran udara (intake) pada kendaraan tersebut.
Berdasarkan informasi yang tersedia, ada beberapa pandangan ahli yang bisa dijadikan acuan dalam menentukan batas aman ini.
Didi Ahadi, yang merupakan Technical Support di PT Toyota Astra Motor (TAM), menjelaskan bahwa mobil masih tergolong aman apabila ketinggian air tidak melebihi bagian bawah bodi.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami batas genangan air agar kendaraan tetap dapat berfungsi dengan baik.
Sony Susmana, selaku Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), memberikan tolok ukur yang lebih spesifik, yakni batas aman mobil melintasi banjir adalah ketika ketinggian air tidak lebih dari 30 cm di bawah saluran udara kendaraan.
Dengan pedoman ini, pengemudi dapat memperkirakan seberapa dalam genangan yang masih bisa dilewati dengan aman.
Fendi Pamungkas, seorang mekanik di Kia Depok, menyoroti aspek lain yang tidak kalah penting, yaitu keamanan komponen elektronik. Menurutnya, jika ketinggian air masih berada di bawah setengah roda, risiko air masuk ke dalam kabin cenderung kecil.
Hal ini dapat mengurangi potensi kerusakan pada sistem kelistrikan yang umumnya terletak di bagian lantai mobil.
Terlepas dari berbagai pandangan tersebut, aspek keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama. Sebaiknya, pengemudi selalu bersikap waspada dan menghindari melintasi banjir jika memungkinkan.
Jika terdapat ketidakpastian mengenai kedalaman genangan, lebih baik memilih jalur lain atau menunggu hingga air surut. Keamanan pengemudi serta penumpang harus selalu menjadi pertimbangan utama ketika menghadapi situasi banjir atau genangan air.
Estimasi Biaya Perbaikan Mobil yang Terendam Banjir
Estimasi biaya perbaikan mobil yang terdampak banjir dapat bervariasi tergantung pada tingkat kerusakan serta jenis kendaraan yang dimiliki.
Berikut ini adalah perkiraan biaya yang dapat menjadi acuan dalam perencanaan keuangan terkait perbaikan mobil akibat banjir:
1. Perbaikan Ringan
Jika mobil hanya mengalami kerusakan ringan, seperti pembersihan interior dan pemeriksaan kondisi mesin, biaya yang perlu disiapkan berkisar sekitar Rp5 juta.
2. Perbaikan Sedang
Jika kerusakan tergolong sedang namun sistem kelistrikan masih bisa berfungsi, biaya yang diperlukan biasanya berkisar antara Rp8 juta hingga belasan juta rupiah.
3. Perbaikan Berat
Apabila kerusakan sudah cukup parah, bahkan mencapai ruang bakar, biaya perbaikan akan lebih tinggi. Berikut estimasi biaya berdasarkan jenis kendaraan:
a. Kategori A (mobil mewah seperti Alphard, Land Cruiser, Mercedes-Benz)
- Perbaikan ringan: Rp3,5 juta
- Perbaikan sedang: Rp5,8 juta
- Perbaikan berat: Rp6,7 juta
b. Kategori B (mobil kelas menengah seperti Accord, Camry, Fortuner, Pajero Sport)
- Perbaikan ringan: Rp2,9 juta
- Perbaikan sedang: Rp5 juta
- Perbaikan berat: Rp5,9 juta
c. Kategori C (MPV dan city car seperti Avanza, Innova, Xpander, Calya, Ayla, Brio, Vios, Jazz)
- Perbaikan ringan: Rp2,2 juta
- Perbaikan sedang: Rp3,6 juta
- Perbaikan berat: Rp4,5 juta
Jika memilih perbaikan di bengkel resmi seperti Auto2000, biaya yang diperlukan berkisar antara Rp700 ribu hingga Rp16 juta, tergantung pada tipe mobil serta tingkat kerusakan yang terjadi.
Perlu diingat bahwa angka-angka di atas hanya merupakan estimasi dan bisa berubah sesuai dengan kondisi kendaraan serta kebijakan masing-masing bengkel.
Memiliki asuransi mobil dapat membantu mengurangi beban biaya perbaikan akibat banjir, sehingga menjadi salah satu langkah perlindungan finansial yang patut dipertimbangkan.
Sebagai penutup, menangani mobil terendam banjir memerlukan perhatian khusus agar kerusakan tidak semakin parah dan biaya perbaikan dapat diminimalkan.