Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap hingga Tips Memilihnya

Rabu, 12 Maret 2025 | 11:58:17 WIB
apa itu reksa dana pendapatan tetap

Apa itu reksa dana pendapatan tetap? Reksa dana pendapatan tetap adalah salah satu jenis instrumen investasi yang kini banyak diminati, terutama oleh mereka yang mencari cara untuk berinvestasi dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan saham.

Dalam investasi ini, dana yang terkumpul akan diinvestasikan oleh manajer investasi dalam berbagai instrumen seperti obligasi dan surat utang, yang biasanya memberikan pendapatan yang stabil. 

Jenis reksa dana ini cocok bagi investor yang lebih mengutamakan kestabilan pendapatan daripada potensi keuntungan yang besar dalam waktu singkat.

Reksa dana ini menawarkan keuntungan yang lebih stabil dan terprediksi, namun dengan tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan reksa dana saham. 

Meskipun demikian, tetap ada risiko yang perlu diperhatikan, seperti perubahan suku bunga atau fluktuasi pasar obligasi. 

Salah satu keunggulan utama dari reksa dana pendapatan tetap adalah kemudahan bagi investor pemula yang tidak memiliki banyak waktu atau pengetahuan untuk mengelola investasinya. 

Dengan adanya manajer investasi yang berkompeten, kamu tidak perlu khawatir mengenai pengelolaan dana.

Jika kamu tertarik untuk memulai investasi di apa itu reksa dana pendapatan tetap, pastikan memilih produk yang sesuai dengan profil risikomu.

Apa Itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?

Apa itu reksa dana pendapatan tetap? Jenis reksa dana ini mengalokasikan sebagian besar dana, setidaknya 80 persen, ke dalam instrumen surat utang atau obligasi yang diterbitkan oleh korporasi atau pemerintah. 

Obligasi ini dikenal dengan pendapatan tetap karena memberikan pembayaran bunga atau kupon secara rutin. Biasanya, reksa dana ini cocok untuk investor yang mencari pendapatan yang stabil dalam jangka menengah hingga panjang.

Reksa dana pendapatan tetap menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana pasar uang, meskipun risikonya juga lebih besar. 

Investasi dalam jenis reksa dana ini biasanya membutuhkan waktu 1 hingga 3 tahun untuk mendapatkan return yang optimal. 

Meskipun investasi jangka pendek juga dimungkinkan, imbal hasil yang diterima cenderung tidak stabil. Bunga atau kupon yang diterima dari obligasi akan diinvestasikan kembali oleh manajer investasi untuk memaksimalkan keuntungan.

Karakteristik Reksadana Pendapatan Tetap

1. Bukan Memberikan Pendapatan Tetap 

Meskipun disebut reksa dana pendapatan tetap, produk ini tidak selalu menjanjikan pendapatan yang stabil bagi investor. 

Nama tersebut berasal dari fakta bahwa sebagian besar dana diinvestasikan dalam bentuk obligasi, yang memberikan pembayaran kupon atau bunga tetap hingga jatuh tempo. 

Namun, keuntungan dari reksa dana ini tetap bisa berubah-ubah karena dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, baik di tingkat global maupun nasional.

2. Imbal Hasil Lebih Stabil

Sebagian besar dana dalam reksa dana pendapatan tetap dialokasikan ke obligasi, sehingga memberikan imbal hasil yang lebih stabil dibandingkan dengan reksa dana saham atau campuran. 

Kupon yang ditawarkan oleh obligasi seringkali lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito. 

Selain itu, kamu juga berpotensi mendapatkan keuntungan dari capital gain, yaitu selisih harga jual dan beli obligasi, yang menambah kestabilan imbal hasil reksa dana ini.

3. Ideal untuk Jangka Menengah 

Reksa dana pendapatan tetap cocok bagi investor yang mencari keuntungan dalam jangka menengah, yaitu sekitar 1 hingga 3 tahun. 

Hal ini karena dana yang dikelola oleh Manajer Investasi biasanya dialokasikan ke obligasi dengan masa jatuh tempo sekitar 1 tahun.

4. Tetap Memiliki Risiko 

Seperti semua jenis investasi, reksa dana pendapatan tetap tidak bebas dari risiko. Meskipun risikonya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana saham atau campuran, tetap ada kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar kupon atau mengembalikan pokok obligasi. 

Risiko lainnya muncul dari fluktuasi suku bunga; jika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, dan sebaliknya.

5. Cocok untuk Profil Risiko Moderat 

Karena lebih dari 80% dana dalam reksa dana pendapatan tetap diinvestasikan dalam obligasi dan instrumen pasar uang, jenis reksa dana ini lebih cocok bagi investor dengan profil risiko moderat yang mencari investasi jangka menengah.

6. Bebas Pajak Obligasi 

Jika kamu berinvestasi langsung di obligasi atau surat utang lainnya, kamu akan dikenakan pajak 10% atas keuntungan obligasi. 

Namun, dalam reksa dana pendapatan tetap, yang sebagian besar dikelola melalui obligasi, kamu tidak akan dikenakan pajak obligasi karena tidak membeli obligasi langsung di pasar sekunder.

Keuntungan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap termasuk dalam kategori investasi yang relatif aman. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan jika kamu memilih produk reksa dana jenis ini, di antaranya:

  • Diversifikasi Pengelolaan Dana: Dana yang terkumpul akan dialokasikan ke berbagai instrumen investasi, yang membantu mengurangi risiko yang ditanggung oleh investor.
  • Fleksibilitas Waktu Pencairan: Investasi ini tergolong likuid, sehingga pemegang reksa dana bisa menjualnya kapan saja sesuai dengan nilai aktiva bersih (NAB) yang berlaku pada hari yang sama.
  • Pengelolaan yang Terjamin: Reksa dana ini dikelola oleh Manajer Investasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga proses pengelolaan dana dijamin aman.
  • Pengaturan oleh Pemerintah: Semua kebijakan terkait reksa dana diatur oleh pemerintah, memberikan perlindungan bagi uang investasi yang lebih aman.
  • Transparansi Pengelolaan Dana: Perusahaan pengelola reksa dana wajib memberikan laporan yang jelas dan transparan mengenai pengelolaan dana kepada investor.

Cara Kerja Reksa Dana Pendapatan Tetap

Cara kerja reksa dana pendapatan tetap adalah dengan mengalokasikan setidaknya 80% dari portofolio asetnya ke dalam surat utang, obligasi, serta investasi jangka menengah dan panjang, sementara sisanya diinvestasikan pada instrumen pasar uang.

Keuntungan yang diperoleh dari surat utang, obligasi, atau investasi tersebut kemudian akan diinvestasikan kembali oleh Manajer Investasi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Jangka Waktu Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, periode ideal untuk berinvestasi dalam reksa dana pendapatan tetap adalah antara 1 hingga 3 tahun, dengan maksimal 4 tahun.

Hal ini karena mayoritas dana yang diinvestasikan oleh Manajer Investasi ditempatkan pada instrumen surat utang atau obligasi dengan jangka waktu menengah, sehingga keuntungan maksimal akan tercapai ketika kamu berinvestasi dalam periode tersebut.

Siapa yang Cocok Berinvestasi dalam Reksadana Pendapatan Tetap?

Karena memberikan hasil yang optimal dalam jangka waktu menengah, reksa dana pendapatan tetap sangat cocok untuk investor dengan profil risiko moderat.

Profil risiko moderat berarti investor yang memiliki tujuan investasi jangka menengah dengan tingkat toleransi terhadap risiko yang sedang.

Reksa dana jenis ini juga ideal untuk investor yang menginginkan imbal hasil yang stabil namun tidak terlalu tinggi. 

Meskipun demikian, dibandingkan dengan reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap cenderung memberikan keuntungan yang lebih besar.

Instrumen ini tidak disarankan bagi investor yang sangat takut terhadap risiko atau yang terlalu berani mengambil risiko. 

Investor yang kurang berani menghadapi risiko dan berorientasi pada tujuan investasi jangka pendek akan lebih cocok memilih reksa dana pasar uang. 

Sementara itu, bagi investor yang siap mengambil risiko dan mengharapkan keuntungan besar, reksa dana saham tentu menjadi pilihan yang lebih tepat.

Tips Memilih Reksadana Pendapatan Tetap

1. Tentukan persentase investasi setiap bulan

Langkah pertama adalah menentukan berapa persen dari penghasilan bulanan yang akan diinvestasikan. Beberapa ahli menyarankan untuk menyisihkan sekitar 20% dari pendapatan untuk investasi, sementara yang lain merekomendasikan angka 30%.

Tentukan angka yang sesuai dengan kondisi keuanganmu setelah mempertimbangkan pengeluaran rutin bulanan. Pastikan jumlah tersebut tidak memberatkan keuangan dan tetap memberi kenyamanan. 

Metode ini cocok jika kamu mengikuti prinsip Dollar Cost Averaging, yaitu berinvestasi dengan jumlah yang sama setiap bulan.

2. Pilih produk sesuai dengan tingkat risiko

Sebelum memulai investasi, pastikan bahwa pilihan produk reksa dana sesuai dengan profil risiko pribadimu. Jika kamu termasuk tipe moderat yang mencari tujuan investasi jangka menengah dengan imbal hasil yang stabil, maka produk ini bisa jadi pilihan.

Namun, jika kamu lebih tertarik pada investasi jangka panjang dengan potensi keuntungan dan risiko yang lebih besar, reksa dana saham lebih tepat untukmu.

3. Pastikan Manajer Investasi terdaftar di OJK

Jangan lupa untuk memeriksa apakah Manajer Investasi yang akan mengelola dana investasimu telah terdaftar dan memiliki izin resmi dari OJK. Cek data daftar Manajer Investasi di laman OJK untuk memastikan kevalidan informasi yang ada.

4. Tentukan tujuan investasi

Menetapkan tujuan investasi yang jelas akan memotivasi kamu untuk konsisten menyisihkan dana setiap bulan. Dengan tujuan yang sudah terencana, kamu akan lebih mudah memilih produk yang sesuai dan memaksimalkan potensi hasil investasi.

5. Konsisten dalam berinvestasi

Konsistensi adalah kunci untuk meraih keuntungan maksimal dari investasi reksa dana. Produk apapun yang kamu pilih tidak akan memberi hasil optimal jika tidak dilakukan dengan rutin. 

Terus berinvestasi setiap bulan dan tetap fokus pada tujuan jangka menengah atau panjangmu.

6. Periksa rating produk

Untuk memilih produk reksa dana yang baik dan memberikan keuntungan, pastikan untuk memeriksa rating produk terlebih dahulu. Pilih produk dengan rating yang tinggi dan perhatikan sektor usaha yang ada. 

Beberapa sektor yang relatif aman di tengah pandemi adalah telekomunikasi, sementara sektor lain seperti jasa dan konstruksi lebih rentan terhadap risiko.

Perbedaan Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Deposito Bank

1. Dana minimal investasi

Perbedaan pertama antara reksa dana pendapatan tetap dan deposito bank adalah pada jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai investasi. Di reksa dana jenis ini, kamu bisa mulai berinvestasi dengan nominal minimal hanya Rp 100 ribu. 

Sementara itu, untuk membuka deposito, biasanya diperlukan dana minimal sekitar Rp 8 juta atau lebih, tergantung ketentuan masing-masing bank.

2. Jangka waktu

Dari segi jangka waktu, reksa dana pendapatan tetap tidak memiliki tenor yang mengikat, sehingga produk ini bisa dicairkan atau ditarik kapan saja sesuai kebutuhan investor. 

Tidak ada penalti atau denda yang dikenakan apabila dilakukan pencairan sebelum waktunya. Sebaliknya, deposito memiliki jangka waktu atau tenor yang sudah ditentukan sebelumnya. 

Jika pencairan dilakukan sebelum jatuh tempo, maka akan dikenakan denda atau penalti.

3. Risiko

Perbedaan selanjutnya ada pada tingkat risiko. Reksa dana pendapatan tetap tetap memiliki risiko meskipun tergolong rendah. Investor mungkin mengalami kerugian jika kinerja pasar kurang baik. 

Sementara itu, deposito hampir tanpa risiko, karena uang yang disimpan di dalamnya dijamin oleh LPS, sehingga tidak ada potensi kerugian pada dana yang disetorkan.

4. Imbal hasil

Keuntungan atau imbal hasil dari reksa dana pendapatan tetap tidak bisa dipastikan sebelumnya. Namun, kamu bisa melihat kinerja produk di tahun-tahun sebelumnya sebagai acuan. 

Sementara pada deposito, imbal hasil dapat dihitung dengan pasti di awal, dengan keuntungan tetap yang diterima setiap bulan atau tahun. 

Meski begitu, keuntungan reksa dana pendapatan tetap biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito, mengingat adanya potensi keuntungan yang lebih besar, namun juga diimbangi dengan risiko yang lebih tinggi.

Sebagai penutup, memahami apa itu reksa dana pendapatan tetap dapat membantu kamu memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko yang dimiliki.

Terkini