Cara investasi reksadana bagi pemula menjadi topik yang semakin menarik seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan di masa depan.
Menunda investasi hanya akan membuat kita kehilangan banyak peluang berharga. Saat ini, tren investasi semakin mengarah pada reksadana, tetapi masih banyak yang merasa kesulitan memahami bagaimana cara memulainya.
Ketidaktahuan tentang investasi reksadana sering kali membuat orang terjun langsung tanpa memahami konsep dasarnya.
Memang, belajar dari pengalaman itu penting, tetapi akan lebih baik jika kita memiliki pemahaman yang kuat sebelum benar-benar terlibat dalam dunia investasi.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai langkah-langkah cara investasi reksadana bagi pemula, ada baiknya memahami dulu apa itu reksadana dan bagaimana cara kerjanya. Dengan begitu, kita bisa lebih siap dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.
Apa Itu Investasi Reksadana?
Dalam pengertian sederhana, reksadana adalah suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari para investor, yang kemudian dikelola oleh Manajer Investasi dalam berbagai instrumen Efek.
Dalam operasionalnya, Manajer Investasi tidak bekerja sendiri, tetapi didukung oleh tenaga profesional yang berpengalaman dalam mengelola investasi.
Biasanya, tim profesional ini terdiri dari Komite Investasi serta Tim Pengelola Investasi yang memiliki keahlian dalam strategi investasi.
Keunggulan reksadana adalah memungkinkan siapa saja untuk berinvestasi tanpa harus memiliki modal besar hingga puluhan juta rupiah. Cukup dengan menyetorkan sejumlah dana sesuai kemampuan, investor bisa membeli produk reksadana yang diinginkan.
Setelahnya, Manajer Investasi akan bertanggung jawab dalam mengelola dana tersebut dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Setelah memahami konsep dasar reksadana, langkah terbaik adalah mulai mencoba berinvestasi secara langsung.
Dengan begitu, pengalaman akan bertambah seiring waktu, hingga kita benar-benar memahami cara kerja reksadana. Untuk memperluas wawasan mengenai investasi ini, berikut adalah beberapa jenis reksadana yang penting untuk diketahui.
Jenis-jenis Investasi Reksadana
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana pasar uang, atau yang dalam bahasa Inggris disebut Money Market Fund, adalah salah satu jenis investasi yang memanfaatkan instrumen pasar uang. Biasanya, investasi dalam kategori ini memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun.
Instrumen yang digunakan dalam reksadana pasar uang mencakup deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
Dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, reksadana pasar uang memiliki tingkat risiko yang paling rendah.
Bagi investor pemula yang ingin menghindari risiko besar, reksadana pasar uang menjadi pilihan yang sesuai. Oleh karena itu, memahami cara investasi reksadana pasar uang menjadi langkah awal yang tepat bagi mereka yang baru terjun ke dunia investasi.
2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Jenis berikutnya adalah reksadana pendapatan tetap atau fixed income fund. Tingkat risikonya lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang, tetapi tetap menarik bagi banyak investor.
Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis investasi yang menempatkan minimal 80% asetnya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Tujuan utama dari jenis reksadana ini adalah menciptakan tingkat pengembalian yang stabil.
Karena faktor ini, reksadana pendapatan tetap sering dianggap memiliki risiko lebih tinggi, tetapi juga memberikan peluang keuntungan yang menarik bagi para investor.
3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
Balance mutual fund atau reksadana campuran merupakan jenis reksadana yang menggabungkan elemen dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.
Dalam praktiknya, dana investor dialokasikan ke berbagai instrumen investasi, termasuk obligasi dan saham.
Keunggulan utama dari reksadana campuran adalah potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang atau pendapatan tetap.
Namun, perlu diingat bahwa sebanding dengan potensi keuntungan yang lebih besar, risiko yang dihadapi juga lebih tinggi.
4. Reksadana Saham (Equity Fund)
Setelah memahami cara investasi reksadana pasar uang, penting juga untuk mengetahui jenis reksadana lainnya, salah satunya adalah reksadana saham atau equity fund. Jenis ini berfokus pada investasi yang menempatkan minimal 80% asetnya dalam saham.
Dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, reksadana saham memiliki tingkat risiko tertinggi. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi harga saham yang bisa sangat dinamis.
Namun, jenis reksadana ini juga memiliki potensi keuntungan paling besar dalam jangka panjang. Untuk itu, bagi investor yang siap menghadapi risiko lebih tinggi, reksadana saham bisa menjadi pilihan yang menarik.
5. Reksadana Syariah
Reksadana syariah adalah pilihan investasi yang dikelola berdasarkan prinsip syariah Islam.
Secara umum, konsepnya serupa dengan reksadana konvensional, tetapi instrumen yang digunakan disesuaikan dengan aturan keuangan Islam, seperti saham syariah dan sukuk.
Bagi investor yang ingin berinvestasi dengan tetap mengedepankan prinsip syariah, memahami cara investasi reksadana syariah bagi pemula menjadi hal yang penting.
Selain mengikuti aturan Islam, investasi syariah juga dipercaya membawa keberkahan sekaligus peluang keuntungan yang kompetitif.
6. Reksadana Terstruktur
Selain jenis-jenis reksadana yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat juga reksadana terstruktur yang terdiri dari beberapa kategori, yaitu:
a. Reksadana Terproteksi (Capital Protected Fund)
Jenis ini memiliki karakteristik yang mirip dengan deposito, di mana terdapat masa jatuh tempo dan pembagian keuntungan secara berkala. Salah satu keunggulannya adalah nilai pokok investasi tetap aman hingga jatuh tempo.
b. Reksadana dengan Penjaminan
Reksadana ini menawarkan jaminan terhadap nilai investasi awal. Jaminan tersebut diberikan melalui perjanjian dengan perusahaan asuransi. Namun, saat ini belum ada Manajer Investasi yang menerbitkan produk reksadana jenis ini di Indonesia.
c. Reksadana Indeks
Jenis ini menggunakan indeks tertentu sebagai acuan dalam penyusunan portofolio investasinya. Manajer Investasi dapat menggunakan indeks saham atau obligasi sebagai panduan.
Misalnya, jika indeks yang digunakan adalah LQ45, maka isi reksadana indeks tersebut akan meniru komposisi saham yang ada dalam indeks LQ45.
Cara Investasi Reksadana bagi Pemula
Jadi, apa saja langkah-langkah dalam cara investasi reksadana bagi pemula yang bisa kamu coba? Simak ulasannya berikut ini!
1. Memahami Mekanisme Reksadana
Langkah awal dalam berinvestasi di reksadana, terutama bagi pemula, adalah memahami bagaimana sistemnya bekerja.
Salah satu keunggulan reksadana adalah diversifikasi investasi, yang berarti dana yang diinvestasikan tidak hanya ditempatkan dalam satu perusahaan, melainkan tersebar ke berbagai instrumen.
Memahami mekanisme ini menjadi hal yang penting agar kita dapat mengelola investasi dengan lebih baik serta memperoleh hasil yang optimal.
Namun, yang perlu diingat adalah bahwa keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan. Kita juga harus menetapkan dengan jelas alasan utama dalam berinvestasi di reksadana.
2. Menetapkan Tujuan Investasi
Setiap investasi, termasuk reksadana, bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Namun, tujuan ini perlu diperjelas lebih lanjut. Apakah investasi ini untuk jangka panjang atau hanya bersifat jangka pendek?
Dengan menentukan tujuan sejak awal, kita bisa menyusun strategi yang tepat, termasuk dalam memilih jenis reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi keuntungan yang ingin dicapai.
3. Mengenali Jenis-jenis Reksadana
Langkah yang tidak boleh diabaikan dalam berinvestasi di reksadana adalah memahami berbagai jenisnya. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa kategori reksadana yang memiliki karakteristik berbeda.
Oleh karena itu, kita perlu menyesuaikannya dengan kondisi finansial dan tujuan investasi agar pilihan yang diambil benar-benar tepat.
4. Memilih Reksadana yang Sesuai
Apakah reksadana pasar uang lebih cocok untuk kita? Ataukah reksadana syariah menjadi pilihan yang lebih tepat?
Jawaban dari pertanyaan ini akan lebih mudah ditemukan jika kita sudah memahami berbagai jenis reksadana dan memiliki tujuan investasi yang jelas.
Saat memilih reksadana, penting untuk mempertimbangkan faktor kemampuan finansial serta risiko yang bersedia diambil. Dengan memahami kapasitas diri dan kebutuhan investasi, kita dapat membuat keputusan yang lebih matang.
5. Memahami Istilah-istilah dalam Reksadana
Dalam dunia reksadana, terdapat berbagai istilah yang penting untuk diketahui. Berikut beberapa di antaranya:
- NAB (Nilai Aktiva Bersih): Total aset reksadana setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Dalam bahasa Inggris disebut Net Asset Value (NAV).
- NAB/Unit: Diperoleh dengan membagi total NAB dengan jumlah unit penyertaan yang beredar. Pergerakan nilai ini mencerminkan kinerja reksadana.
- Tanggal Emisi Reksadana: Tanggal peluncuran pertama suatu reksadana.
- Tanggal Efektif Reksadana: Tanggal di mana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan reksadana tersebut efektif.
- KIK (Kontrak Investasi Kolektif): Perjanjian hukum antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian mengenai pengelolaan dana investor.
- Bank Kustodian: Bank yang memiliki izin dari OJK untuk menyimpan dan mengelola aset reksadana.
- Manajer Investasi: Pihak yang mengelola dana reksadana secara profesional dan telah memiliki izin resmi dari OJK.
- WMI (Wakil Manajer Investasi): Individu yang mendapatkan izin dari OJK untuk bertindak sebagai perwakilan dalam pengelolaan investasi.
- APERD (Agen Penjual Efek Reksadana): Pihak yang berwenang menjual reksadana berdasarkan izin dari OJK.
- WAPERD (Wakil Agen Penjual Efek Reksadana): Individu yang bekerja di APERD atau lembaga keuangan seperti bank untuk mendistribusikan reksadana.
- Kebijakan Investasi: Ketentuan mengenai strategi investasi dan distribusi dana investor dalam suatu reksadana.
- Complete Application: Kondisi ketika seluruh dokumen dan persyaratan investasi telah terpenuhi.
- Good Fund: Dana investor telah diterima oleh reksadana sesuai batas waktu yang ditentukan.
- Switching: Proses pengalihan unit reksadana dari satu produk ke produk lain yang memiliki fitur pengalihan.
- Redemption: Penjualan unit reksadana yang dapat dilakukan pada hari bursa, sesuai dengan batas waktu yang berlaku.
- Subscription: Pembelian unit reksadana dengan menyerahkan formulir dan dana investasi sebelum batas waktu yang ditetapkan.
- Fund Fact Sheet: Laporan bulanan yang menunjukkan kinerja reksadana.
- Asset Under Management (AUM): Total dana investor yang dikelola oleh Manajer Investasi dalam suatu reksadana.
- Benchmark (Tolok Ukur): Standar yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu reksadana.
6. Mengevaluasi Kinerja Reksadana
Langkah penting lainnya adalah meninjau rekam jejak reksadana yang akan dipilih. Melakukan pemantauan secara berkala akan membantu kita melihat tren pergerakan nilai investasi.
Jika suatu reksadana menunjukkan performa yang baik dan sesuai dengan ekspektasi, maka kita dapat segera mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Namun, perlu diingat bahwa pergerakan investasi sangat dinamis. Oleh karena itu, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan dan selalu siap menghadapi kemungkinan perubahan, termasuk potensi keuntungan maupun kerugian.
7. Mempelajari Prospektus Reksadana
Sebelum mulai berinvestasi, membaca dan memahami prospektus adalah hal yang wajib dilakukan. Dokumen ini berisi informasi lengkap tentang reksadana, termasuk instrumen yang digunakan serta strategi investasinya.
Saat ini, prospektus reksadana dapat diakses dengan mudah melalui berbagai platform online. Pastikan untuk selalu menggunakan versi terbaru, karena isi dokumen ini bisa mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Panduan Investasi Reksadana Online
1. Investasi Reksadana Melalui Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST)
Salah satu cara untuk berinvestasi reksadana secara online adalah dengan menggunakan Mandiri Sekuritas Online Trading atau yang lebih dikenal dengan MOST. Platform ini merupakan layanan reksadana digital yang disediakan oleh Bank Mandiri.
Salah satu keunggulan utama MOST adalah kemudahan dalam proses pendaftaran, di mana kita bisa melakukan verifikasi hanya melalui video call dengan pihak Bank Mandiri.
MOST juga menyediakan berbagai pilihan instrumen investasi reksadana yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing investor.
Dengan beragam opsi yang tersedia, kita memiliki kebebasan untuk memilih produk yang paling sesuai.
Meskipun layanan ini berasal dari institusi perbankan, mekanisme investasi melalui MOST memiliki perbedaan dengan metode investasi reksadana yang ditawarkan oleh BCA.
2. Berinvestasi Reksadana Melalui Bareksa
Bareksa merupakan salah satu platform investasi reksadana berbasis digital yang telah hadir sejak tahun 2015. Melalui aplikasi ini, investor dapat memilih di antara lebih dari 190 produk reksadana yang tersedia serta 40 manajer investasi yang dapat dipercaya.
Selain itu, Bareksa juga telah mendapat pengakuan resmi sebagai distributor investasi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan. Bagi yang ingin berinvestasi reksadana melalui Bareksa, langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Masuk ke akun Bareksa
- Pilih opsi pembelian reksa dana
- Tentukan jenis reksadana, manajer investasi, serta nama produk yang ingin dibeli
- Beri tanda persetujuan terhadap syarat dan ketentuan
- Tentukan jumlah dana yang akan diinvestasikan
- Pilih metode pembayaran dan lakukan transfer dana
- Lakukan konfirmasi pembayaran setelah transaksi selesai
3. Berinvestasi Reksadana dengan Bibit
Aplikasi Bibit menjadi salah satu pilihan investasi reksadana yang cukup populer di kalangan masyarakat. Popularitasnya meningkat berkat promosi yang luas serta dukungan dari berbagai figur publik yang ikut menggunakannya.
Hal ini membuat semakin banyak orang tertarik untuk memahami cara berinvestasi melalui Bibit.
Proses pendaftaran Bibit sangat sederhana dan verifikasinya juga mudah dilakukan. Setelah mengunduh aplikasi Bibit, kita hanya perlu mengikuti panduan yang diberikan.
Jika mengalami kendala dalam prosesnya, tersedia banyak tutorial yang dapat membantu memahami langkah-langkah investasi reksadana menggunakan aplikasi ini.
4. Investasi Reksadana Melalui Ipotfund
Ipotfund adalah platform reksadana online yang dikembangkan oleh PT Indo Premier Sekuritas. Layanan ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat dalam berinvestasi reksadana secara digital.
Ipotfund juga mengklaim sebagai supermarket reksadana online pertama di Indonesia. Untuk mulai berinvestasi, cukup mengakses situs resmi Ipotfund dan mengikuti petunjuk yang telah disediakan.
Kemudahan dalam menggunakan layanan online ini menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak investor memilihnya sebagai sarana investasi reksadana.
5. Investasi Reksadana Melalui Bukareksa
Bukareksa adalah layanan investasi reksadana digital yang disediakan oleh platform e-commerce Bukalapak.
Di dalamnya, tersedia berbagai produk reksadana serta sejumlah manajer investasi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Berikut langkah-langkah untuk mulai berinvestasi di Bukareksa:
- Pastikan sudah memiliki akun Bukalapak dan akun BukaReksa
- Masuk ke akun Bukalapak
- Pilih menu BukaReksa
- Klik opsi "Mulai Investasi Sekarang"
- Isi formulir pendaftaran BukaReksa secara lengkap dan klik “Lanjutkan”
- Jika sebelumnya telah mendaftar melalui APERD seperti Bareksa, pastikan alamat email yang digunakan sama dengan yang telah terdaftar
- Lakukan konfirmasi pendaftaran dengan mencantumkan tanda tangan digital
- Verifikasi tanda tangan digital akan dilakukan, dan jika seluruh data sudah lengkap, akan ada pemberitahuan persetujuan melalui email
- Proses pendaftaran biasanya memakan waktu maksimal satu hari kerja, setelah itu investasi sudah bisa dimulai
6. Investasi Reksadana dengan Tokopedia
Selain Bukalapak, platform e-commerce Tokopedia juga menyediakan layanan investasi reksadana bagi para penggunanya.
Terdapat berbagai instrumen reksadana serta manajer investasi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Bagi yang tertarik berinvestasi melalui Tokopedia, berikut langkah-langkahnya:
- Pastikan sudah memiliki akun Tokopedia
- Isi formulir pendaftaran Tokopedia Reksa Dana
- Buat akun SID dan IFUA, lalu lakukan aktivasi
- Setelah itu, pilih produk reksadana yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
7. Investasi Reksadana Melalui TanamDuit
Aplikasi TanamDuit menawarkan konsep investasi reksadana yang memiliki kemiripan dengan Bibit. Aplikasi ini cocok bagi pemula yang ingin mulai berinvestasi.
Keunggulan TanamDuit tidak hanya berperan sebagai marketplace produk reksadana, tetapi juga menyediakan berbagai produk investasi keuangan lainnya yang dapat dipertimbangkan.
Sebagai penutup, memahami cara investasi reksadana bagi pemula dapat membantu siapa saja memulai perjalanan finansial dengan lebih percaya diri dan terarah.