13 Tips Mengatur Keuangan Usaha Kecil dengan Efektif

Selasa, 10 Juni 2025 | 15:32:27 WIB
13 Tips Mengatur Keuangan Usaha Kecil

JAKARTA - Tips mengatur keuangan usaha kecil sangat penting untuk diperhatikan oleh para pengusaha agar usaha dapat berkembang dengan baik. 

Mengelola keuangan usaha kecil bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan pemahaman yang tepat, hal ini dapat meningkatkan peluang kesuksesan.

Banyak orang yang tertarik untuk memulai usaha kecil, namun tak sedikit yang menghadapi kegagalan. 

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesuksesan adalah bagaimana cara mengelola keuangan bisnis. 

Pengelolaan yang efektif akan memastikan usaha berjalan lancar dan menghindari potensi kerugian.

Untuk itu, sangat penting untuk memperkuat pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar berbisnis, terutama terkait dengan cara mengelola keuangan sebelum memulai usaha. 

Tips mengatur keuangan usaha kecil berikut ini bisa menjadi pedoman dalam meraih kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.

Tips Mengatur Keuangan Usaha Kecil

Berikut ini adalah beberapa tips mengatur keuangan usaha kecil yang perlu diketahui oleh para pebisnis.

1. Meningkatkan Pengetahuan Diri

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam mengelola keuangan usaha adalah dengan meningkatkan pengetahuan diri. 

Salah satu cara terbaik adalah mempelajari bagaimana cara membaca laporan keuangan. Laporan keuangan umumnya terbagi menjadi empat bagian utama, yaitu:

  • -Laporan arus kas
  • -Laporan penghasilan
  • -Laporan neraca
  • -Laporan modal

Dengan memahami cara membaca laporan keuangan, seorang calon pebisnis dapat lebih mudah mengevaluasi kinerja keuangan usaha dan menentukan langkah strategis yang tepat untuk perkembangan bisnisnya.

2. Menyusun Perencanaan yang Matang

Sebelum memulai usaha, perencanaan secara umum sangat penting untuk dilakukan. Ini mencakup gambaran besar dan langkah-langkah awal yang akan diambil dalam perjalanan bisnis. 

Rencana tersebut perlu dibagi ke dalam beberapa bagian, seperti perencanaan harian, mingguan, dan bulanan, untuk menciptakan arah yang lebih terstruktur.

Selain itu, perencanaan harus mencakup hal-hal yang lebih detail, termasuk tugas yang perlu dilakukan, kebutuhan operasional, dan modal yang diperlukan. 

Perencanaan yang terperinci membantu meminimalisir risiko dan memastikan usaha bisa berjalan dengan lancar.

3. Menyusun Buku Catatan Keuangan

Pencatatan keuangan dalam bisnis merupakan hal yang sangat penting. Tujuannya adalah untuk memantau setiap transaksi keuangan, baik yang masuk maupun yang keluar. 

Dengan melakukan pencatatan secara rutin, risiko pengeluaran yang tidak terkontrol dapat diminimalkan.

Sediakan buku kas untuk mencatat semua transaksi, tidak peduli besar kecilnya usaha yang dijalankan. 

Buku kas ini berfungsi untuk mencatat arus kas yang masuk dan keluar, lengkap dengan bukti pendukung setiap transaksi.

Namun, perlu diingat bahwa pencatatan tidak hanya mencakup kas masuk dan keluar saja, tetapi juga mencakup utang dan piutang, yang berhubungan dengan aset perusahaan. 

Untuk mempermudah pemantauan, catatan keuangan harus disusun secara rinci dan teratur, serta diurutkan sesuai dengan tanggal dan waktu transaksi.

Meskipun pencatatan manual masih dapat dilakukan, penggunaan metode ini cenderung kurang efektif dan berisiko terjadi kesalahan perhitungan. 

Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan aplikasi pencatatan keuangan online yang lebih praktis dan efisien.

4. Menyusun Anggaran secara Rutin

Pembuatan anggaran atau budgeting secara teratur juga merupakan hal yang krusial dalam menjalankan bisnis. 

Fungsi utama dari budgeting adalah untuk mengontrol pengeluaran agar tidak melebihi batas yang telah ditentukan. 

Sebaiknya, anggaran dibuat secara berkala, misalnya setiap bulan atau bahkan setiap minggu.

Dalam membuat anggaran, pisahkan pengeluaran berdasarkan kategori yang sesuai, sehingga lebih mudah memantau penggunaan dana. 

Pastikan pula bahwa semua kebutuhan operasional bisnis tercakup dalam anggaran yang dibuat.

Dengan membuat anggaran secara rutin, efisiensi dalam pengelolaan keuangan usaha akan meningkat, yang pada gilirannya akan berdampak positif untuk keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.

Selain itu, pastikan untuk mempertimbangkan catatan keuangan yang ada dalam buku kas saat membuat anggaran. 

Dengan cara ini, pebisnis bisa lebih tepat dalam menambah atau mengurangi anggaran sesuai kebutuhan.

Pasalnya, pembuatan anggaran bersifat berkelanjutan dan saling berkaitan antara satu periode dengan periode lainnya. 

Dengan begitu, pengelolaan usaha akan berjalan lebih lancar dan terkontrol.

5. Mengawasi Arus Kas Keuangan

Penting bagi pebisnis untuk selalu mengawasi arus kas keuangan bisnis mereka guna mencegah terjadinya kebocoran dana. Ketelitian menjadi kunci utama dalam pengelolaan ini. 

Pemahaman dasar tentang akuntansi juga sangat diperlukan agar dapat memahami arus kas dengan baik dan memastikan bahwa setiap pengeluaran serta pemasukan tercatat dengan benar.

6. Mempercepat Putaran Arus Kas

Mengelola utang piutang dengan baik menjadi salah satu faktor penting dalam memperlancar arus kas. 

Banyak pebisnis yang menghadapi kesulitan dalam mempercepat putaran arus kas mereka. 

Salah satu tanda terjadinya permasalahan adalah ketika penjualan kredit membutuhkan waktu lebih lama untuk dibayar dibandingkan dengan pembelian kredit. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara keduanya, baik dalam hal pembayaran maupun penerimaan dana.

7. Menggunakan Laba untuk Mengembangkan Usaha

Laba yang diperoleh dari usaha yang berjalan dengan baik merupakan indikator kesuksesan. 

Namun, alih-alih menggunakan laba tersebut untuk kepentingan pribadi, lebih bijak jika laba disisihkan untuk tujuan pengembangan usaha. 

Setidaknya, alokasikan sekitar 10% dari keuntungan bulanan untuk memperkuat modal usaha. 

Dengan cara ini, bisnis akan terus berkembang dan semakin kokoh dalam menghadapi tantangan yang ada.

8. Memisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha

Sangat penting untuk memisahkan dana yang digunakan untuk keperluan usaha dengan uang pribadi. 

Hal ini bertujuan untuk mencegah modal usaha terpakai untuk kebutuhan pribadi, yang dapat berisiko menyebabkan modal habis tanpa disadari. 

Jika penggabungan keduanya terus berlanjut maka bukan tidak mungkin usaha akan mengalami kesulitan keuangan, bahkan bisa bangkrut. 

Oleh karena itu, disarankan untuk membuka rekening terpisah yang khusus digunakan untuk keperluan bisnis. 

Selain itu, sangat penting untuk disiplin dan tidak mencampurkan dana usaha dengan pengeluaran pribadi.

9. Mempersiapkan Dana Darurat

Dana darurat sangat penting untuk dipersiapkan mengingat kondisi bisnis yang bersifat dinamis dan penuh ketidakpastian. 

Dana cadangan ini akan berguna untuk mengatasi keadaan darurat atau masa-masa sulit yang bisa saja terjadi. 

Sebaiknya, dana darurat sudah dipersiapkan sejak awal sebelum menjalankan usaha. 

Penggunaan dana darurat ini harus dilakukan dengan bijak, hanya digunakan dalam keadaan yang benar-benar mendesak, dan tidak untuk kebutuhan yang masih dapat ditangani dengan cara lain.

10. Mengawasi Harta, Utang, dan Modal

Pencatatan yang terstruktur sangat penting dalam mengelola harta, utang, dan modal perusahaan. 

Setiap transaksi dan perubahan harus dicatat dengan rinci, karena ketiganya memiliki dampak besar terhadap kelangsungan usaha. 

Piutang yang dimiliki perusahaan adalah aset yang harus dicatat dengan baik.

Sementara itu, utang juga perlu dicatat meskipun pemberi utang sudah memiliki catatannya sendiri, untuk mencegah terjadinya pembayaran ganda atau masalah hukum. 

Selain itu, catatan inventaris barang perusahaan juga sangat penting, dan perlu dilakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan tidak ada barang yang hilang atau tidak terdata.

11. Menggunakan Tenaga Profesional

Bagi pemilik usaha yang kesulitan dalam mengelola keuangan bisnis, mempekerjakan tenaga profesional bisa menjadi pilihan yang bijak. 

Tenaga profesional yang dipekerjakan harus memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang keuangan.

Hal itu karena pengelolaan yang baik dapat mempengaruhi keputusan strategis yang diambil untuk mengembangkan usaha. 

Dengan bantuan profesional, proses pengelolaan keuangan usaha akan lebih terstruktur dan efisien, mengurangi risiko kesalahan yang dapat merugikan bisnis.

12. Memisahkan Tugas Accounting dan Kasir

Kesalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan keuangan usaha adalah menggabungkan tugas kasir dan accounting dalam satu posisi. 

Hal ini berpotensi menimbulkan manipulasi terhadap laporan keuangan dan dapat berdampak buruk pada kondisi finansial usaha. 

Untuk itu, sebaiknya tugas accounting dan kasir dipisahkan dengan jelas. Dengan pembagian tugas yang tepat, transparansi laporan keuangan dapat terjaga dan meminimalisir risiko penyalahgunaan.

13. Memperhatikan Kontrak dengan Pihak Ketiga

Ketika menjalin kerja sama dengan mitra atau rekanan, penting untuk memperhatikan kontrak yang jelas dan rinci. 

Meskipun seringkali orang memilih untuk bekerja sama dengan orang terdekat, hal ini bisa menimbulkan potensi risiko yang dapat mengancam kelangsungan bisnis. 

Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menyusun perjanjian yang tertulis dan sah di hadapan hukum. 

Kontrak yang baik akan menjadi bukti hukum yang kuat jika terjadi pelanggaran atau masalah di kemudian hari, melindungi kedua belah pihak dari kemungkinan penyalahgunaan atau sengketa.

Sebagai kesimpulan, dengan menerapkan tips mengatur keuangan usaha kecil yang tepat, bisnis dapat dikelola dengan lebih efektif dan efisien. 

Pengelolaan yang baik akan membantu usaha kecil berkembang, menghindari kerugian, dan menciptakan kestabilan finansial untuk jangka panjang.

Terkini