JAKARTA - Kesalahan mengatur keuangan pengantin baru sering kali terjadi di awal pernikahan. Lantas, seperti apa tips manajemen keuangannya?
Hal ini memang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam membangun rumah tangga, terutama bagi pasangan yang baru menikah.
Sering kali, pasangan tidak menyadari pentingnya memeriksa kecocokan keuangan mereka sebelum menikah.
Akibatnya, masalah keuangan bisa menimbulkan konflik setelah pernikahan, terutama saat mereka harus mulai mengelola uang bersama.
Untuk menghindari masalah tersebut, berikut adalah beberapa kesalahan dalam mengatur keuangan yang sebaiknya dihindari oleh pengantin baru.
Kesalahan Mengatur Keuangan Pengantin Baru
Berikut ini adalah beberapa kesalahan mengatur keuangan pengantin baru yang harus dihindari.
1. Menggabungkan Keuangan sebelum Menikah
Kesalahan mengatur keuangan pengantin baru yang sering terjadi adalah menyatukan keuangan sebelum menikah.
Meski cara ini tidak sepenuhnya salah karena dapat membantu pasangan memahami pentingnya pengelolaan keuangan bersama setelah menikah, tetapi ada potensi masalah yang muncul jika hubungan tidak berlanjut.
Saat masih dalam tahap pacaran, kemungkinan hubungan berakhir memang ada, dan ini bisa menyebabkan kesulitan jika keuangan sudah digabungkan.
Masalahnya, keuangan yang sudah tercampur bisa menimbulkan perselisihan mengenai siapa yang berutang berapa dan siapa yang bertanggung jawab untuk membayar.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menunggu hingga pernikahan benar-benar terjadi, barulah kemudian menyatukan keuangan secara menyeluruh dengan pasangan.
2. Tidak Menyusun Rencana Keuangan Jangka Panjang
Membuat rencana keuangan jangka panjang bersama pasangan sangat penting, mencakup perencanaan dana pensiun, pembelian rumah, hingga warisan untuk anak-anak di masa depan.
Perencanaan keuangan yang matang akan memberi arahan yang jelas dalam kehidupan rumah tangga, serta memudahkan pengambilan keputusan penting, baik secara individu maupun bersama.
Diskusi mengenai perencanaan ini harus dimulai sejak dini, bahkan bisa dimulai sebelum pernikahan.
Menyepakati timeline serta masalah yang mungkin timbul akan membantu pasangan untuk bersiap menghadapi tantangan di masa depan.
3. Menghindari Diskusi Keuangan
Salah satu kesalahan dalam mengatur keuangan pada pengantin baru yang sering terjadi adalah menutup diri untuk berdiskusi tentang keuangan dengan pasangan.
Padahal, terbuka mengenai penghasilan, utang, serta tujuan keuangan sangat penting dalam hubungan yang sehat.
Untuk menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia, tidak ada salahnya untuk berterus terang kepada pasangan tentang masalah keuangan, meski itu bukan sepenuhnya tanggung jawab pasangan.
Setelah menikah, semua masalah termasuk yang dibawa sejak masa lajang menjadi tanggung jawab bersama dan harus diselesaikan bersama-sama.
4. Berbohong kepada Pasangan
Berbohong mengenai masalah keuangan bisa merusak hubungan rumah tangga.
Ini adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh pasangan, baik yang baru menikah maupun yang sudah lama bersama.
Contohnya, membeli barang yang tidak dibutuhkan tanpa memberi tahu pasangan dan bahkan menyembunyikannya.
Tindakan semacam ini bisa menjadi bumerang yang merusak kepercayaan jika akhirnya terbongkar.
Kebohongan terkait keuangan bisa menjadi masalah besar dalam hubungan, dan itu penting untuk dihindari agar hubungan tetap sehat dan transparan.
5. Menolak Mengatur Anggaran
Anggaran adalah kunci utama untuk mencapai kebebasan finansial.
Tanpa rencana pengelolaan keuangan yang jelas, meskipun penghasilan tinggi, pasangan tidak akan mampu meraih tujuan finansial yang diinginkan.
Ini juga berlaku setelah menikah, di mana menolak untuk menyusun anggaran bisa membuat kondisi keuangan rumah tangga menjadi kacau.
Pasangan biasanya memiliki prioritas keuangan yang berbeda, jadi penting untuk membuat anggaran bersama agar bisa mencapai kesepakatan dan kompromi.
Dengan mengatur anggaran, pasangan dapat menghindari ketimpangan finansial dan memastikan kehidupan yang lebih stabil di masa depan.
Hal ini terutama jika sudah memiliki anak yang memerlukan lebih banyak perhatian dan biaya.
6. Menggunakan Kartu Kredit untuk Bulan Madu
Memulai kehidupan pernikahan dengan utang, terutama utang kartu kredit, adalah kesalahan keuangan yang sering dilakukan oleh pengantin baru.
Banyak pasangan yang tergoda untuk mengeluarkan biaya besar demi pernikahan yang megah atau bulan madu yang sempurna, bahkan jika itu berarti harus berutang.
Hal itu dapat menambah beban keuangan di awal kehidupan berumah tangga, yang justru dapat memperburuk keadaan keuangan mereka di masa depan.
Sangat disarankan untuk menghindari penggunaan kartu kredit untuk membayar berbagai kebutuhan pernikahan atau bulan madu, seperti tiket perjalanan dan akomodasi.
Sebaiknya, rencanakan keuangan dengan baik dan bayar semua pengeluaran secara tunai agar tidak memiliki beban utang yang membayangi kehidupan rumah tangga.
Hal itu utamanya ketika mulai menghadapi biaya-biaya lain seperti pendidikan anak, cicilan rumah, atau kebutuhan darurat.
7. Tetap Pisahkan Keuangan setelah Menikah
Setelah menikah, pasangan sebaiknya tidak tetap memisahkan keuangan mereka, yang sebelumnya dilakukan sebelum menikah.
Namun, jika ada kebutuhan pribadi yang harus dikelola secara terpisah maka penting untuk berkomunikasi dan menyepakati solusi bersama.
Salah satu alasan untuk memisahkan keuangan setelah menikah adalah agar masing-masing pasangan tidak terbebani dengan pengeluaran yang berlebihan yang mungkin muncul.
Namun, jika masalah keuangan bisa dibicarakan dan disepakati bersama, memisahkan anggaran bisa dihindari.
Yang lebih penting adalah bekerja sama dalam merencanakan keuangan dan menghindari konflik tentang pengeluaran yang tidak perlu.
8. Tidak Bekerja sebagai Tim
Salah satu kesalahan besar dalam keuangan rumah tangga adalah tidak bekerja sebagai tim dalam menghadapi masalah keuangan.
Pernikahan bukan hanya soal berbagi cinta, tetapi juga berbagi tanggung jawab, termasuk dalam mengelola keuangan.
Pasangan harus bersama-sama merencanakan anggaran, mengawasi pengeluaran rutin, dan menetapkan tujuan keuangan yang jelas.
Menghindari pengeluaran berlebihan dan berkomunikasi terbuka tentang kondisi keuangan dapat membantu pasangan untuk lebih seimbang dalam pengelolaan dana.
Selain itu, bekerja sebagai tim dalam memantau rekening dan investasi bisa membawa hasil yang lebih baik bagi kehidupan finansial mereka di masa depan.
Tips Manajemen Keuangan untuk Pengantin Baru
Berikut adalah beberapa tips manajemen keuangan yang dapat membantu pengantin baru mengelola keuangan mereka dengan bijak.
1. Hindari Meningkatkan Gaya Hidup
Setelah menikah, sering kali pengantin baru merasa beruntung karena bisa berbagi pengeluaran untuk tempat tinggal, makanan, dan transportasi, yang sebelumnya dikeluarkan secara terpisah.
Hal ini tentu memberikan Anda lebih banyak uang untuk kebutuhan pribadi, seperti membeli barang baru, makan di luar, atau bepergian.
Namun, meskipun pengeluaran berkurang, hindari tergoda untuk menaikkan gaya hidup Anda. Sebaiknya, pertahankan pola pengeluaran yang sama dengan sebelum menikah.
Kemudian, alokasikan pendapatan tambahan untuk melunasi utang, menyumbang pada kegiatan amal, serta menambah tabungan untuk masa depan.
2. Hidup dengan Satu Gaji dan Simpan Gaji Lainnya
Jangan beranggapan bahwa penghasilan Anda akan selalu stabil.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan, seperti perubahan karier, pemutusan hubungan kerja, atau keputusan untuk kembali melanjutkan pendidikan.
Jika berencana memiliki anak maka salah satu dari Anda mungkin memutuskan untuk berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga.
Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan tabungan guna menghadapi situasi darurat, seperti berkurangnya pendapatan tanpa harus mengubah gaya hidup yang sudah Anda bangun.
Mulailah menyisihkan sebagian besar dari gaji Anda berdua untuk dana cadangan yang bisa digunakan jika suatu saat penghasilan menurun.
3. Maksimalkan Tabungan untuk Hari Tua
Bagi banyak pasangan pengantin baru, perencanaan keuangan di masa pensiun mungkin terasa jauh di depan mata.
Namun, sangat penting untuk mulai menabung sejak dini guna memastikan kenyamanan finansial di masa tua.
Sebaiknya alokasikan setidaknya 10 persen dari pendapatan Anda berdua setiap tahun untuk dana pensiun agar persiapan hari tua lebih terjamin.
4. Tunda Pembelian Rumah
Bagi pengantin baru, membeli rumah impian sering kali menjadi prioritas.
Namun, sebaiknya pertimbangkan untuk menyewa rumah terlebih dahulu pada tahun pertama pernikahan.
Hal ini memberi waktu untuk memastikan bahwa tujuan dan rencana keuangan Anda berdua selaras.
Jika sudah bebas utang dan memiliki minimal 10 persen uang muka maka baru pertimbangkan untuk membeli rumah.
5. Hindari Meniru Gaya Hidup Orang Tua
Terkadang, pengantin baru ingin meniru gaya hidup orang tua mereka yang sudah mapan.
Namun, perlu diingat bahwa orang tua Anda membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai posisi finansial tersebut.
Meniru gaya hidup yang melebihi kemampuan finansial Anda hanya akan menambah beban.
Sebaiknya, fokuslah pada keputusan keuangan yang cerdas, hindari utang, dan prioritaskan tabungan untuk membangun fondasi keuangan yang kokoh.
Dengan memahami dan menghindari kesalahan mengatur keuangan pengantin baru, Anda dan pasangan dapat menciptakan dasar yang kuat untuk masa depan yang lebih stabil dan harmonis.
Perencanaan keuangan yang matang dan komunikasi yang baik akan membantu menjalani kehidupan pernikahan dengan lebih bahagia dan bebas stres finansial.