JAKARTA - Penguatan kolaborasi menjadi langkah penting dalam mewujudkan ekosistem energi nasional yang inklusif dan berpihak pada ekonomi kerakyatan. Kesadaran inilah yang mendorong PT PLN (Persero) menjalin sinergi strategis bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Dalam pertemuan antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari di kantor pusat PLN, Jakarta, terbangun komitmen kuat untuk memperkuat kerja sama lintas sektor demi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pertemuan ini membahas berbagai langkah konkret untuk meningkatkan kolaborasi antara pelaku usaha, generasi muda, dan sektor energi dalam mendukung percepatan transisi energi nasional. PLN sebagai tulang punggung ketenagalistrikan di Indonesia membuka ruang selebar-lebarnya bagi dunia usaha untuk turut serta dalam agenda besar tersebut.
"PLN tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi lintas sektor sangat penting, dan kami membuka peluang sebesar-besarnya bagi para pelaku usaha dan generasi muda untuk bergabung dalam proses transformasi energi," ujar Darmawan Prasodjo.
PLN saat ini terus menjalankan transformasi menuju perusahaan energi modern berbasis digital. Di tengah tantangan global dan tuntutan terhadap energi bersih, PLN berfokus pada efisiensi, keberlanjutan, serta pelayanan berbasis teknologi dan inovasi.
Transformasi yang dilakukan mencakup digitalisasi pembangkitan, transmisi, hingga distribusi, yang memungkinkan pemantauan sistem kelistrikan secara real time. Ini menjadi fondasi kuat bagi integrasi energi baru dan terbarukan (EBT) ke dalam sistem kelistrikan nasional.
"Kami membangun pembangkit berbasis EBT, jaringan transmisi cerdas, serta mendorong pemanfaatan energi bersih yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia," lanjut Darmawan.
Langkah-langkah ini sejalan dengan agenda besar transisi energi yang menjadi perhatian nasional dan global. Pemerintah menargetkan net zero emission pada 2060, dan peran PLN sangat sentral dalam pencapaian target tersebut. Namun, kolaborasi semua pihak tetap menjadi syarat mutlak.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyambut baik upaya sinergi yang ditawarkan PLN. Menurutnya, kerja sama ini membuka peluang besar bagi pengusaha untuk turut serta dalam membangun masa depan energi nasional yang hijau dan berkelanjutan.
"Kami di Kadin Indonesia percaya bahwa masa depan energi Indonesia bergantung pada kolaborasi erat antara BUMN seperti PLN dengan para pelaku usaha. Kolaborasi ini bisa membuka lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing, dan memberikan dampak ekonomi positif bagi rakyat," kata Arsjad.
Ia menekankan bahwa transformasi energi tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga merupakan peluang emas untuk menggerakkan sektor usaha kecil dan menengah, serta mendorong investasi di sektor hijau.
Lebih lanjut, Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari menggarisbawahi pentingnya keterlibatan generasi muda dalam ekosistem energi. Menurutnya, anak muda adalah motor penggerak transformasi, terutama dalam konteks adopsi teknologi, inovasi, dan kewirausahaan di sektor energi terbarukan.
"PLN, Kadin, dan HIPMI memiliki visi yang sama: menciptakan ekosistem energi yang inklusif dan berdampak langsung bagi masyarakat. HIPMI siap mendukung langkah-langkah strategis PLN dalam mendorong transformasi energi yang memberdayakan anak-anak muda," ujar Akbar.
Dalam kesempatan tersebut, ketiganya sepakat membentuk forum bersama yang akan mengawal kolaborasi secara berkelanjutan. Forum ini akan menjadi wadah pertukaran ide, sinergi program, serta implementasi konkret dari peluang-peluang bisnis dan pemberdayaan masyarakat berbasis energi bersih.
Dengan semangat gotong royong dan sinergi lintas sektor, PLN, Kadin, dan HIPMI optimistis bahwa masa depan energi Indonesia bisa lebih adil, berkelanjutan, dan berpihak pada ekonomi rakyat.
Inisiatif kolaboratif ini juga menjadi bukti nyata bahwa transisi energi bukan hanya wacana teknis atau kebijakan pemerintah semata, melainkan gerakan bersama yang melibatkan seluruh elemen bangsa, mulai dari BUMN, pengusaha, hingga anak-anak muda.
Dengan adanya forum bersama tersebut, diharapkan akan lahir berbagai program yang mampu menjembatani antara inovasi teknologi energi dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. Baik di desa-desa terpencil maupun di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, energi bersih akan menjadi penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi.
PLN menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis dalam pembangunan nasional. Dengan membuka ruang kolaborasi, PLN berharap dapat mendorong terciptanya ekosistem energi yang inklusif, terjangkau, dan berkelanjutan.
"PLN bukan sekadar penyedia listrik, tetapi mitra transformasi bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia," ujar Darmawan.
Dalam konteks ini, Kadin dan HIPMI memainkan peran kunci sebagai jembatan antara dunia usaha dan program-program pembangunan energi. Kolaborasi ini mempertegas bahwa energi bukan hanya soal pasokan, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat.
Melalui sinergi ini, PLN berharap dapat mempercepat implementasi teknologi hijau, membangun proyek-proyek berbasis EBT, serta mendorong keterlibatan pelaku UMKM dan startup di sektor energi. Semua itu bertujuan untuk mewujudkan kemandirian energi nasional yang sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan.
Inisiatif ini menjadi momentum penting untuk membuktikan bahwa kolaborasi bukan sekadar jargon, melainkan kekuatan nyata untuk menciptakan perubahan.