Logistik Terintegrasi Perkuat Stabilitas Indo Pasifik

Minggu, 13 Juli 2025 | 08:26:44 WIB
Logistik Terintegrasi Perkuat Stabilitas Indo Pasifik

JAKARTA - Upaya kolektif negara-negara Quad dalam memperkuat sistem logistik di kawasan Indo-Pasifik menjadi langkah penting dalam menjawab tantangan operasional sekaligus memperkuat solidaritas pertahanan di tengah meningkatnya kompleksitas keamanan global. Melalui inisiatif strategis bernama Indo-Pacific Logistics Network (IPLN), integrasi logistik kini menjadi fondasi baru dalam mempercepat respons bencana dan memperkuat kesiapsiagaan di kawasan yang luas dan dinamis ini.

Peluncuran IPLN dilakukan dalam sebuah latihan simulasi di Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center for Security Studies, Honolulu, Hawaii. Proyek ini tak hanya menjadi bukti komitmen Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat dalam kerjasama keamanan, tetapi juga mencerminkan kesiapan untuk menghadapi tantangan non-tradisional, seperti bencana alam dan krisis kemanusiaan.

“Proyek percontohan ini merupakan langkah besar menuju pemanfaatan kapasitas pengangkutan udara dan logistik bersama untuk memungkinkan respons lebih cepat dan terkoordinasi terhadap keadaan darurat di seluruh kawasan,” ujar Dr. Imran Khurshid, peneliti madya di International Centre for Peace Studies, New Delhi.

Menurutnya, IPLN akan memainkan peran penting dalam mempercepat bantuan kemanusiaan dan menjadi fondasi penyelarasan pertahanan yang lebih erat di antara negara-negara Quad. Hal ini sekaligus menegaskan arah strategis jangka panjang untuk memperkuat pangkalan militer dan infrastruktur pendukung operasi di kawasan Indo-Pasifik.

Integrasi logistik dalam kerangka Quad ini berdampingan dengan berbagai inisiatif lainnya seperti Kemitraan Indo-Pasifik untuk Kesadaran Ranah Maritim dan Inisiatif Maritim untuk Pelatihan di Indo-Pasifik (MAITRI). Melalui MAITRI, negara-negara Quad membantu mitra regional untuk lebih memahami perangkat kesadaran ranah maritim dan kerangka hukum guna mengamankan wilayah laut mereka.

“Melalui MAITRI, Quad tengah membantu mitra regional memanfaatkan alat bantu kesadaran ranah maritim dan kerangka hukum dengan lebih baik untuk mengamankan perairan mereka dan melawan aktivitas terlarang,” jelas Imran Khurshid lebih lanjut.

Pendekatan ini selaras dengan visi Quad yang menekankan pada prinsip Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan inklusif. Visi ini diharapkan mampu menghadirkan stabilitas kawasan tanpa mengecualikan pihak mana pun, serta memberikan ruang kolaborasi bagi negara-negara di sekitarnya.

Simposium Pasukan Darat Pasifik yang berlangsung di Honolulu pada Mei 2025 turut menegaskan tantangan logistik yang dihadapi negara-negara di kawasan Indo-Pasifik. Salah satu yang menyoroti hal tersebut adalah Mayjen Gavin Gardner, Komandan Jenderal Komando Dukungan Medan ke-8 Angkatan Darat Amerika Serikat.

Menurutnya, medan operasi yang luas dan infrastruktur yang terbatas menuntut kesiapan logistik yang sangat tinggi. “Anda hanya bisa menangkal jika berada di garis depan di medan operasi ini,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Letjen Jered Helwig, Wakil Komandan Jenderal Komando Transportasi A.S., yang menekankan pentingnya integrasi dalam aliran logistik. “Kita harus memastikan bahwa koneksi terintegrasi dengan baik, terlatih dengan baik, untuk memastikan agar saat pelaksanaan operasi berlangsung, semuanya dapat berjalan dengan kecepatan dan skala yang diinginkan,” ujarnya.

Amerika Serikat sendiri tengah memperluas jangkauan kerjasamanya melalui pembentukan pangkalan bersama, produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara kolektif, hingga inisiatif interoperabilitas untuk memperkuat postur pertahanan regional yang tangguh dan adaptif.

Melalui pendekatan integratif seperti IPLN, Quad tidak hanya mendorong efisiensi logistik, tetapi juga membentuk pola kerja sama jangka panjang yang mendukung stabilitas regional. Jaringan pemeliharaan gabungan, standar rantai pasok, dan kerangka kerja logistik formal menjadi bagian penting dari arsitektur pertahanan yang lebih fleksibel dan responsif.

Bagi Dr. Imran Khurshid, kolaborasi Quad dalam aspek logistik juga menunjukkan dimensi strategis non-militer yang tak kalah penting. “Integrasi Quad baik dalam upaya keamanan maupun nonkeamanan merupakan strategi yang dipertimbangkan dengan matang untuk mengimbangi Tiongkok sembari menghadirkan visi luas dan inklusif yang dapat meyakinkan ASEAN [Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara] dan mitra regional lainnya,” jelasnya.

Selain meningkatkan ketahanan kolektif, pendekatan ini juga mendukung prinsip-prinsip seperti keberlanjutan dan transparansi. Nilai-nilai ini menjadi faktor kunci dalam membangun kepercayaan antara Quad dan negara-negara mitra di kawasan.

Langkah Quad dalam memperkuat integrasi logistik bukan hanya soal respons cepat dalam krisis, tetapi juga membangun pondasi kepercayaan dan interoperabilitas antarnegara. Dengan struktur logistik yang saling terhubung dan pelatihan yang terkoordinasi, keempat negara ini semakin siap menjawab berbagai tantangan kawasan baik yang bersifat militer maupun sipil.

Terkini