Bisnis Gadai Emas Bank Aceh Makin Kinclong

Selasa, 15 Juli 2025 | 09:40:05 WIB
Bisnis Gadai Emas Bank Aceh Makin Kinclong

JAKARTA - Pertumbuhan bisnis gadai emas di Bank Aceh menunjukkan tren yang sangat positif dalam beberapa tahun terakhir. Menyikapi perkembangan ini, Bank Aceh Syariah mengambil langkah strategis dengan menggelar pelatihan serta sertifikasi khusus bagi para petugas dan supervisor Rahn, atau gadai emas. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kompetensi internal guna memberikan pelayanan yang lebih berkualitas kepada nasabah.

Pelatihan tersebut terlaksana berkat kerja sama dengan Muammalat Institute dan berlangsung dalam dua gelombang, yakni pada 15 Juli 2025 di Hotel Parkside Gayo Petro, Takengon, Aceh Tengah. Tercatat, sebanyak 56 peserta dari berbagai kantor cabang Bank Aceh se-Aceh turut serta dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini tidak sekadar ajang pelatihan teknis, tetapi menjadi bentuk nyata keseriusan Bank Aceh dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di sektor layanan syariah, khususnya pada lini bisnis gadai emas. Langkah tersebut sekaligus menjadi strategi memperkuat fondasi pertumbuhan bisnis Bank Aceh di masa mendatang.

Pelatihan dibuka oleh Direksi Bank Aceh yang diwakili oleh Pemimpin Divisi Konsumer, Erwin Konadi. Erwin menekankan pentingnya penguasaan yang baik terhadap produk Rahn oleh seluruh peserta pelatihan, mengingat produk tersebut menjadi salah satu andalan utama Bank Aceh dalam mendukung kebutuhan keuangan masyarakat. “Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada seluruh petugas dan supervisor mengenai produk Rahn atau Gadai Emas, yang saat ini menjadi salah satu produk bisnis unggulan Bank Aceh,” ujar Erwin Konadi.

Ia menjelaskan bahwa produk Rahn Bank Aceh sangat diminati karena menawarkan skema biaya (ujroh) yang bersaing serta kemudahan dan kecepatan proses yang ditawarkan kepada nasabah. Produk ini terbukti mampu menjawab kebutuhan keuangan masyarakat, baik untuk kebutuhan mendesak maupun perencanaan jangka pendek.

Lebih jauh, Erwin memaparkan data pertumbuhan Outstanding (OS) Rahn yang menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Misalnya, pada tahun 2020, Outstanding Rahn tercatat sebesar Rp 68,6 miliar. Angka tersebut meningkat pesat menjadi Rp 110,3 miliar pada tahun 2021, lalu melonjak lagi ke angka Rp 165,1 miliar. Tren positif terus berlanjut dengan Outstanding mencapai Rp 212,4 miliar.

Pertumbuhan semakin mencolok dengan Outstanding menembus angka Rp 450,8 miliar. Bahkan, hingga posisi Juni 2025, nilai Outstanding telah mencapai Rp 798 miliar. Pertumbuhan yang sangat tinggi ini menunjukkan bahwa produk Rahn bukan hanya populer, tetapi juga memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan sebagai salah satu penggerak utama bisnis Bank Aceh. “Diharapkan seluruh peserta pelatihan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, sekaligus terus mendorong pertumbuhan bisnis Rahn Bank Aceh di masa mendatang,” ungkap Erwin Konadi.

Komitmen untuk terus meningkatkan kompetensi internal ini juga ditegaskan oleh Sekretaris Bank Aceh, Abdul Rafur. Menurutnya, pengembangan kualitas SDM dan layanan menjadi pilar penting dalam mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan di sektor perbankan syariah. “Bank Aceh berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk serta layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan kemajuan ekonomi syariah,” ujar Abdul Rafur.

Kegiatan pelatihan ini diharapkan menjadi titik tolak bagi peningkatan mutu layanan Rahn di seluruh kantor cabang Bank Aceh. Dengan petugas yang lebih kompeten dan bersertifikasi, proses penaksiran emas akan semakin akurat dan terpercaya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan daya saing produk di tengah industri perbankan syariah yang semakin kompetitif.

Selain itu, pelatihan ini juga menunjukkan bagaimana Bank Aceh menempatkan aspek edukasi dan pelatihan sebagai strategi utama untuk menghadapi dinamika pasar. Kemampuan internal yang kuat menjadi fondasi bagi pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Langkah Bank Aceh ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi keuangan lainnya, khususnya di sektor syariah, untuk tidak hanya fokus pada ekspansi pasar semata, tetapi juga memperkuat pondasi melalui pengembangan kualitas SDM. Di tengah permintaan masyarakat yang semakin tinggi akan produk-produk pembiayaan berbasis syariah, kualitas layanan menjadi kunci utama untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.

Dengan strategi yang terukur dan sumber daya manusia yang berkualitas, bisnis gadai emas di Bank Aceh diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan yang menjanjikan. Di sisi lain, nasabah juga mendapatkan manfaat dari layanan yang profesional, cepat, dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang transparan.

Langkah-langkah seperti pelatihan dan sertifikasi ini menjadi bukti bahwa bisnis bukan hanya soal angka dan pertumbuhan, tetapi juga tentang kualitas, tanggung jawab, dan keberlanjutan. Bank Aceh menunjukkan bahwa ketika bisnis dijalankan dengan semangat peningkatan berkelanjutan, hasilnya tidak hanya positif bagi institusi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas.

Terkini