JAKARTA - Dukungan kuat pemerintah Indonesia terhadap investasi asing kembali ditegaskan melalui pertemuan penting antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan jajaran pimpinan Temasek Holdings. Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus membuka ruang investasi yang sehat dan berkelanjutan bagi mitra strategis seperti Temasek.
Salah satu penekanan utama yang disampaikan Airlangga adalah dorongan agar Temasek terus memperluas keterlibatannya dalam berbagai proyek strategis di Tanah Air. Sebagai perusahaan investasi global milik Pemerintah Singapura, Temasek telah berperan aktif dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam mendukung pertumbuhan startup lokal melalui skema suntikan modal (capital injection).
“Temasek memiliki peran penting bagi bisnis di Indonesia khususnya melalui skema capital injection di beberapa perusahaan startup Tanah Air,” ujar Airlangga dalam pernyataannya di Jakarta.
Pertemuan tersebut berlangsung pada saat Airlangga menerima Chairman of Singtel dan anggota Dewan Temasek, Lee Theng Kiat. Momentum tersebut juga menjadi sarana bagi Pemerintah Indonesia untuk kembali menegaskan pentingnya penguatan kerja sama ekonomi regional, terutama di sektor energi dan pembangunan berkelanjutan.
Temasek memang bukan pemain baru di kancah investasi Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 1974 itu telah menjalin kemitraan bisnis dengan berbagai entitas di Tanah Air. Dalam portofolio globalnya, Temasek memiliki fokus pada sektor jasa keuangan, teknologi, media, telekomunikasi, energi, lingkungan, kesehatan, serta transportasi. Di Indonesia sendiri, investasi Temasek tercermin dari keterlibatan anak-anak perusahaannya dalam berbagai bidang.
Beberapa di antaranya adalah ST Engineering, Singtel, dan Sembcorp yang memiliki keterkaitan dengan perusahaan-perusahaan nasional seperti Siloam International Hospitals, Telkomsel, Matahari Putra Prima, DBS Bank, Olam International, serta Sembcorp Industries and Koppel Corporation. Kerja sama ini menggambarkan sinergi yang terbangun antara dua negara yang memiliki visi pertumbuhan ekonomi serupa.
Salah satu bentuk komitmen konkret dari Temasek adalah partisipasinya melalui Sembcorp Urban dalam pembangunan kawasan industri hijau. Proyek ini akan dijalankan di tiga lokasi strategis, yakni Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam. Proyek yang direncanakan sejak awal 2025 ini selaras dengan agenda nasional Indonesia untuk mengembangkan kawasan industri berbasis energi terbarukan.
Dalam diskusi bersama Airlangga, Chairman Lee pun menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia dalam mendukung berbagai inisiatif bisnis Temasek.
“Ke depannya, Temasek akan terus mengembangkan investasi yang sudah ada di Indonesia serta membuka peluang kerja sama lainnya,” ujar Chairman Lee.
Respon positif dari Indonesia terhadap kehadiran Temasek mencerminkan kematangan hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Singapura. Pemerintah Indonesia pun tidak hanya membuka pintu bagi arus modal dari luar, melainkan juga aktif menciptakan ekosistem yang kondusif untuk mendorong investasi jangka panjang. Dalam konteks ini, kehadiran Temasek dan perusahaan-perusahaan sejenis dapat memberikan multiplier effect, terutama dalam penciptaan lapangan kerja dan alih teknologi.
Airlangga juga memberikan penekanan pada sektor energi hijau yang dinilai sebagai prioritas kerja sama ke depan. Kolaborasi antara Indonesia dan Singapura dalam pengembangan energi terbarukan menjadi langkah strategis dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Selain itu, pengembangan kawasan industri hijau diharapkan bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang ramah lingkungan.
Menurut Airlangga, keseriusan investor seperti Temasek dalam menanamkan modal di Indonesia harus diimbangi dengan dukungan konkret dari pemerintah, baik dari sisi regulasi, perizinan, maupun penguatan infrastruktur. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan proyek-proyek investasi yang berpotensi besar mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Di tengah persaingan global yang ketat, Indonesia menyadari pentingnya menjaga kepercayaan investor dengan menciptakan kepastian hukum dan stabilitas ekonomi. Dalam konteks ini, kerja sama dengan mitra strategis seperti Temasek bukan hanya soal nilai investasi semata, melainkan juga bagaimana kolaborasi lintas negara dapat menjadi katalis untuk transformasi ekonomi Indonesia menuju negara maju.
Sementara itu, kehadiran Temasek melalui berbagai anak perusahaannya menunjukkan bagaimana perusahaan asal Singapura tersebut menempatkan Indonesia sebagai pasar yang potensial dan strategis di kawasan Asia Tenggara. Dengan basis demografi yang besar dan ekonomi yang terus bertumbuh, Indonesia memang menjadi magnet bagi investor global yang ingin mengembangkan portofolio jangka panjang.
Secara keseluruhan, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Temasek merupakan contoh nyata dari diplomasi ekonomi yang produktif. Pemerintah tidak hanya bertindak sebagai regulator, tetapi juga sebagai fasilitator dalam menjembatani kepentingan nasional dan global.
Langkah Airlangga untuk terus membina komunikasi dengan para pemimpin perusahaan global menjadi penting dalam mendorong transformasi ekonomi Indonesia ke arah yang lebih inklusif dan berdaya saing. Dengan semakin terbukanya ruang dialog dan kerja sama lintas negara, diharapkan semakin banyak proyek strategis yang dapat diwujudkan di berbagai sektor prioritas.
Pemerintah Indonesia sendiri terus menyiapkan berbagai kebijakan yang pro-investasi demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Dari sisi perizinan hingga insentif fiskal, berbagai langkah terus dioptimalkan agar Indonesia menjadi destinasi investasi yang menarik, aman, dan kompetitif.
Dengan semangat kolaborasi seperti ini, kehadiran Temasek bukan hanya menjadi simbol keberhasilan diplomasi ekonomi, tetapi juga menjadi pemantik pertumbuhan baru bagi masa depan Indonesia yang lebih hijau, digital, dan berkelanjutan.