OJK Dorong Literasi Pasar Modal Nasional

Kamis, 24 Juli 2025 | 07:25:40 WIB
OJK Dorong Literasi Pasar Modal Nasional

JAKARTA - Upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap pasar modal kembali digencarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung. Kali ini, edukasi keuangan menyasar aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Tanggamus, sebuah langkah strategis yang dinilai mampu membawa dampak luas terhadap inklusi dan literasi keuangan masyarakat secara menyeluruh.

Dalam kegiatan yang digelar secara hybrid tersebut, lebih dari seribu peserta yang terdiri dari ASN, tenaga pendidik, perangkat daerah, hingga perangkat desa mengikuti edukasi pasar modal dan kegiatan product matching. Program ini terselenggara berkat kolaborasi erat antara OJK, Pemerintah Kabupaten Tanggamus, serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Kepala Divisi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 OJK Provinsi Lampung, Indah Puspitasari, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional yang dirancang untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang legal dan terpercaya, khususnya di sektor pasar modal. “Kami menggandeng Pemkab Tanggamus dan TPAKD untuk kegiatan product matching dan edukasi pasar modal secara hybrid yang ditujukan kepada 1.000 peserta yang hadir langsung maupun online,” jelas Indah.

Lebih jauh ia menjelaskan, selain bertugas mengatur dan mengawasi lembaga jasa keuangan, OJK juga memiliki peran vital dalam memberikan perlindungan kepada konsumen. Salah satu implementasi nyata dari peran tersebut adalah dengan menguatkan edukasi dan literasi keuangan melalui jaringan TPAKD. “Kami percaya, peningkatan inklusi keuangan sebesar 1 persen dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah hingga 0,65 persen,” tegasnya.

Oleh karena itu, pada tahun ini, sektor pasar modal menjadi prioritas utama dalam kegiatan literasi keuangan yang dijalankan oleh OJK. Tujuannya tidak hanya untuk memperkenalkan instrumen investasi yang sah dan aman, tetapi juga sebagai benteng masyarakat dari jeratan praktik investasi ilegal dan pinjaman online yang kerap menimbulkan kerugian.

Sebagai bentuk dorongan konkret terhadap pemahaman dan partisipasi di pasar modal, kegiatan ini juga membuka kesempatan bagi peserta untuk langsung memiliki rekening saham. Dalam kegiatan tersebut, puluhan peserta telah difasilitasi pembukaan rekening saham secara gratis melalui kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Phintraco Sekuritas.

Langkah ini diharapkan menjadi pemicu awal yang positif, agar peserta berani mengambil langkah pertama dalam berinvestasi secara legal serta menyebarkan semangat literasi keuangan di lingkungan masing-masing. “Peserta diharapkan dapat mulai belajar berinvestasi secara legal, serta menjadi agen edukasi di lingkungan ASN dan masyarakat,” imbuh Indah.

Materi yang disampaikan dalam sesi edukasi juga dikemas secara menarik dan informatif. Narasumber dari OJK, BEI, serta perusahaan sekuritas mengupas tuntas berbagai topik penting seputar dunia keuangan dan pasar modal. Mulai dari kewaspadaan terhadap investasi bodong, pengenalan saham, hingga pemanfaatan teknologi keuangan digital.

Dengan pendekatan yang mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan ASN serta perangkat daerah, kegiatan ini menjadi sarana edukatif yang tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga aplikatif.

Staf Ahli Gubernur Lampung, Achmad Saefulloh, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif OJK dan mitra-mitra terkait. Ia menekankan pentingnya peran ASN dalam menyebarkan pemahaman finansial yang benar kepada masyarakat luas. “Dengan jumlah ASN Tanggamus sekitar 5.196 orang, mereka menjadi segmen penting untuk perluasan inklusi keuangan,” ujar Achmad.

Ia menambahkan bahwa pemahaman keuangan bukan hanya tentang bagaimana memperoleh keuntungan, tetapi juga kemampuan untuk memahami risiko dan mengelola keuangan secara bijak. “Literasi keuangan bukan sekadar soal keuntungan investasi, tetapi kemampuan memahami dan mengelola risiko keuangan secara bijak,” tuturnya.

Edukasi semacam ini, lanjut Achmad, sangat penting di tengah maraknya praktik keuangan yang tidak bertanggung jawab di ruang digital. ASN yang telah memperoleh pembekalan literasi keuangan diharapkan mampu menjadi pelopor sekaligus penangkal bagi penyebaran informasi menyesatkan terkait investasi dan pinjaman daring.

Kegiatan yang sarat nilai edukatif ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang OJK dalam membangun budaya keuangan yang sehat dan bertanggung jawab di daerah. Dengan dukungan TPAKD serta sinergi dengan pemerintah daerah, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menggunakan layanan keuangan yang sah dan terlindungi.

Langkah-langkah seperti ini bukan hanya mendidik, tetapi juga memperkuat pondasi ekonomi lokal secara berkelanjutan. Dengan ASN sebagai motor penggerak literasi, pesan-pesan edukasi keuangan memiliki peluang lebih besar untuk menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas.

Sebagai penutup, OJK Provinsi Lampung berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di kabupaten/kota lain, dengan penyesuaian sesuai kebutuhan masyarakat masing-masing wilayah. Karena pada akhirnya, literasi dan inklusi keuangan bukan hanya tugas regulator, tetapi tanggung jawab bersama untuk membangun masa depan finansial yang lebih baik.

Terkini