Peran Babinsa Membantu Petani Menuju Panen Berhasil

Kamis, 24 Juli 2025 | 14:56:54 WIB
Peran Babinsa Membantu Petani Menuju Panen Berhasil

JAKARTA - Di tengah kesibukan musim panen, semangat gotong royong antara aparat dan warga terus menjadi penggerak utama dalam menjaga hasil pertanian. Itulah yang tampak di wilayah Sawojajar, Kota Malang, ketika seorang Babinsa dari Koramil 0833/04 membantu para petani mengeringkan gabah hasil panen di lahan milik warga setempat.

Langkah ini tidak hanya mencerminkan sinergi antara aparat dan masyarakat, tetapi juga bagian dari upaya nyata untuk memastikan mutu hasil panen tetap terjaga dan harga jual gabah tetap stabil di tengah fluktuasi pasar.

Babinsa Kelurahan Sawojajar, Pelda Agus Siswanto, hadir langsung mendampingi petani di lokasi pengeringan gabah. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pendampingan yang rutin dilakukan kepada para petani di wilayah binaannya. Pendampingan tersebut dilakukan tidak hanya saat penanaman atau pemupukan, tetapi juga saat panen dan pasca panen. “Kami membantu para petani saat penjemuran gabah untuk memastikan hasil panen mereka tetap berkualitas dan layak jual,” ujar Pelda Agus.

Dengan cara ini, para petani diharapkan dapat memasarkan gabah dengan nilai ekonomis yang baik sehingga roda ekonomi pertanian tetap berputar dan hasil kerja keras mereka dapat memberikan kesejahteraan.

Wujud Nyata Kolaborasi Lapangan

Keterlibatan Babinsa dalam aktivitas pertanian bukan hal baru di wilayah Malang, namun semangat membantu langsung di lapangan seperti yang dilakukan Pelda Agus menjadi contoh konkret pendekatan humanis yang terus dijalankan oleh TNI AD.

“Pendampingan tidak hanya saat menanam atau memupuk saja, namun kami dampingi juga saat panen dan bahkan saat menjemur gabah seperti ini,” imbuhnya.

Bagi petani, kehadiran aparat yang turut membantu bukan sekadar dukungan fisik, tapi juga bentuk penguatan moral dan semangat dalam menjalani siklus pertanian yang tidak selalu mudah. Tantangan cuaca, ketersediaan alat pengeringan, hingga kebutuhan tenaga kerja saat panen seringkali menjadi hambatan tersendiri.

Dengan adanya sinergi seperti ini, petani merasa lebih diperhatikan dan terbantu. Tidak sedikit di antara mereka yang menyampaikan bahwa dukungan dari Babinsa mempercepat proses pengeringan dan membantu mempertahankan mutu gabah.

Menjaga Mutu Demi Harga yang Layak

Kualitas gabah yang baik sangat ditentukan oleh proses pengeringan yang tepat. Jika terlalu lama dibiarkan lembab, maka gabah bisa berubah warna, berjamur, bahkan tidak layak untuk digiling menjadi beras berkualitas.

Proses penjemuran yang baik pun mempengaruhi nilai jual di pasar. Gabah dengan kadar air yang sesuai standar lebih mudah dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kehadiran Babinsa yang turut mengawasi dan membantu proses pengeringan merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap kesejahteraan petani.

“Kami ingin memastikan kualitas gabah tetap baik, sehingga harga jualnya tidak jatuh. Ini penting bagi kelangsungan hidup para petani,” jelas Pelda Agus.

Peran Aktif Babinsa dalam Ketahanan Pangan

Komando Distrik Militer (Kodim) 0833 Kota Malang memang memiliki komitmen untuk terus mendampingi para petani sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan nasional. Pendampingan ini tidak sebatas simbolik, tetapi diturunkan langsung ke desa-desa, kelurahan, dan sawah-sawah tempat petani menggantungkan hidupnya.

Menurut Komandan Kodim 0833/Kota Malang, Letkol Inf Mahfud Effendi, keterlibatan TNI AD dalam sektor pertanian merupakan perintah langsung dari pimpinan untuk menjaga ketersediaan pangan dan kestabilan ekonomi di tingkat akar rumput.

Para Babinsa dibekali pemahaman tentang teknis pertanian agar bisa memberikan saran atau bahkan turun tangan jika dibutuhkan.

“Ini adalah bentuk bakti TNI kepada rakyat. Kami hadir bukan hanya dalam konteks pertahanan, tetapi juga mendukung keberlanjutan hidup masyarakat melalui pendampingan pertanian,” ungkap Letkol Mahfud.

Dukungan yang Dirasakan Langsung

Bagi para petani di Kelurahan Sawojajar, bantuan yang diberikan oleh Babinsa seperti Pelda Agus bukan hanya soal tenaga tambahan. Mereka merasa lebih tenang karena ada yang peduli terhadap hasil panen mereka. Terlebih di tengah kondisi cuaca yang kadang tidak menentu, proses pengeringan yang cepat sangat menentukan.

Salah satu petani mengaku terbantu dengan adanya kehadiran Babinsa yang tak segan membantu membalik gabah dan memastikan jemuran tidak terkena air saat cuaca berubah.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur, ada bapak TNI yang ikut membantu. Ini jadi motivasi juga bagi kami,” kata petani tersebut.

Dengan proses pengeringan yang lebih efektif dan pengawasan mutu yang lebih terjamin, para petani bisa mendapatkan hasil yang lebih optimal dari panen mereka. Pada akhirnya, ini berdampak pada peningkatan pendapatan serta semangat untuk terus bertani.

Dorong Semangat Swasembada

Langkah seperti yang dilakukan oleh Babinsa di Sawojajar merupakan bagian dari gerakan lebih besar untuk mendorong swasembada pangan. Ketika petani terbantu dalam setiap tahapan proses produksi, maka ketahanan pangan nasional pun menjadi lebih kuat.

Selain itu, dukungan seperti ini menciptakan iklim kerja sama yang sehat antara masyarakat sipil dan aparat negara. Petani merasa dipedulikan, sementara TNI tetap menjalankan fungsinya sebagai penjaga stabilitas, termasuk di sektor pangan.

Di masa depan, sinergi ini diharapkan semakin luas. Dengan semangat gotong royong yang terus dijaga, Indonesia bisa semakin kuat dari sektor yang paling mendasar: pertanian.

Terkini