JAKARTA - Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pelemahan tipis dalam sepekan terakhir, pergerakan positif di berbagai indikator lainnya menandakan sentimen yang tetap optimistis di pasar modal Indonesia. Sepanjang periode data dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa sebagian besar aspek perdagangan justru mengalami penguatan, mencerminkan dinamika yang sehat di bursa.
IHSG ditutup di level 7.537,768, sedikit menurun 0,08% dari posisi pekan sebelumnya di 7.543,503. Meski terdapat penurunan, pasar masih memperlihatkan kekuatan yang stabil pada indikator-indikator lain yang mencerminkan antusiasme investor.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan bahwa kinerja IHSG yang hanya turun tipis mencerminkan stabilitas indeks di tengah berbagai dinamika global dan domestik. Hal ini menjadi bukti ketahanan pasar yang cukup baik meskipun diwarnai aksi ambil untung dan sentimen eksternal.
Rata-rata nilai transaksi harian mengalami sedikit koreksi sebesar 0,26%, dari Rp16,09 triliun menjadi Rp16,05 triliun. Namun, indikator lainnya memperlihatkan arah yang positif. Volume transaksi harian meningkat cukup signifikan, mencapai 18,80% dari 27,40 miliar lembar saham menjadi 32,55 miliar lembar saham. Selain itu, frekuensi transaksi harian juga bertambah 2,44%, dari 1,73 juta kali menjadi 1,77 juta kali transaksi.
Salah satu catatan penting pekan ini adalah lonjakan kapitalisasi pasar BEI yang mencapai 3,37%. Dari sebelumnya Rp13.519 triliun menjadi Rp13.599 triliun. Kenaikan kapitalisasi ini menandakan adanya pergerakan positif di saham-saham berkapitalisasi besar, meskipun indeks secara keseluruhan mengalami sedikit tekanan.
Dari sisi aktivitas investor asing, tercatat net sell sebesar Rp73,66 miliar pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Secara year-to-date (ytd) sepanjang 2025, investor asing membukukan penjualan bersih senilai Rp61,98 triliun. Kendati demikian, aliran dana dari domestik menunjukkan kepercayaan yang terus tumbuh terhadap potensi pasar dalam negeri.
Di luar angka-angka teknikal pasar, pekan ini juga diwarnai kegiatan yang membawa nilai tambah dalam konteks sosial dan pendidikan. Bursa Efek Indonesia terlibat dalam kolaborasi strategis bersama Higher Committee of Human Fraternity (HCHF), Yayasan Muda Giat Peduli Indonesia (YMGPI), dan Dompet Aman Indonesia. Mereka mendistribusikan 100 unit tablet edukasi berbasis kecerdasan buatan (AI) kepada pelajar di Amal Khair Yasmin dan Daarul Rahman di Jakarta.
Program ini menjadi bagian dari upaya mendorong pendidikan inklusif dan penggunaan teknologi secara etis. Kegiatan ini pun selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-4, yaitu menjamin pendidikan berkualitas yang merata dan mendukung pembelajaran sepanjang hayat bagi semua.
Perangkat AI yang diberikan dilengkapi dengan aplikasi Dompet Aman dan BEI yang bersifat interaktif serta sarat edukasi pasar modal secara real-time. Pelajar penerima bantuan tersebut juga memperoleh pelatihan literasi keuangan dari BEI, sebagai bekal memahami pasar keuangan di usia dini.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyampaikan bahwa donasi ini mencerminkan kepercayaan terhadap potensi generasi muda jika diberikan akses dan bimbingan yang tepat. Ia mengatakan, “Ini mencerminkan keyakinan bahwa dengan alat dan bimbingan yang tepat, generasi muda dapat belajar, memahami keuangan sejak dini, dan membentuk masa depan cerah.”
Inisiatif ini juga merupakan perwujudan nyata bagaimana sektor keuangan berkontribusi langsung dalam membangun pondasi pendidikan. Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan bahwa transformasi digital di bidang pendidikan bisa diwujudkan dengan pendekatan yang menyeluruh dan inklusif.
Chief Marketing Officer Dompet Aman Indonesia dan Ketua YMGPI, Tania Nordina, menambahkan bahwa proyek ini adalah bukti bahwa inovasi yang berlandaskan etika mampu memberdayakan anak-anak dan menjembatani kesenjangan digital yang masih ada di masyarakat. Ia menegaskan, “Ketika kita berinvestasi dalam pendidikan, kita sedang berinvestasi dalam koeksistensi dan masa depan bersama.”
Inisiatif ini juga memperlihatkan peran aktif sektor swasta dalam mendorong akses pendidikan yang merata. Keterlibatan Dompet Aman mencerminkan komitmen swasta dalam mengatasi keterbatasan infrastruktur dan finansial yang sering kali menghambat kesempatan belajar anak-anak.
Kunjungan HCHF ke Yayasan Muda Giat Peduli Indonesia yang didukung Dompet Aman dan BEI menjadi simbol sinergi global dan lokal dalam menciptakan sistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Langkah ini memperkuat visi bahwa pendidikan berkualitas dan berbasis nilai adalah fondasi utama untuk membangun generasi yang mampu menghadapi tantangan masa depan.
Dengan semangat kolaboratif dan inklusif, kegiatan di luar pasar seperti ini turut membentuk citra positif bursa sebagai institusi yang tak hanya fokus pada transaksi, tetapi juga mengambil bagian dalam membangun ekosistem masyarakat yang cerdas finansial dan berdaya saing.
Secara keseluruhan, meskipun IHSG mencatatkan koreksi tipis, kondisi pasar tetap solid dengan adanya peningkatan kapitalisasi, volume, dan frekuensi transaksi. Didukung pula oleh aktivitas sosial yang memperkuat literasi keuangan dan akses pendidikan digital, pekan ini menjadi cerminan bahwa bursa tak hanya tentang angka, melainkan juga kontribusi nyata dalam pembangunan.