Batubara Aceh Kuatkan Ekspor Ke India di Tahun 2025

Minggu, 03 Agustus 2025 | 07:26:57 WIB
Batubara Aceh Kuatkan Ekspor Ke India di Tahun 2025

JAKARTA - Penguatan ekspor komoditas unggulan terus menjadi sorotan dalam geliat ekonomi Aceh, khususnya melalui sektor batubara. Salah satu pencapaian menggembirakan terlihat dari stabilnya pengiriman batubara ke India, yang memberi dampak signifikan terhadap perolehan devisa daerah.

Ekspor batubara dari Aceh ke India tercatat mencapai angka USD 31,77 juta, atau setara dengan Rp 516 miliar. Capaian ini menjadikan India sebagai mitra dagang utama Aceh untuk bulan tersebut, dengan kontribusi terbesar berasal dari produk batubara. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamuddin.

“Ekspor asal Provinsi Aceh selama paling besar ditujukan ke negara India yaitu senilai 38,61 juta USD dengan komoditas utama batu bara,” ungkapnya.

Dari total ekspor Aceh ke India sebesar USD 38,61 juta, sekitar USD 31,77 juta di antaranya adalah dari sektor batubara. Capaian tersebut menunjukkan betapa pentingnya batubara sebagai penopang utama ekspor provinsi ini. Tidak hanya memberi kontribusi besar terhadap nilai ekspor, tetapi juga mencerminkan potensi tambang Aceh yang mampu bersaing di pasar internasional.

Secara total, nilai ekspor produk asal Aceh pada bulan Juni 2025 mencapai USD 48,7 juta atau setara Rp 793 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor yang dilakukan langsung melalui pelabuhan-pelabuhan di Aceh mencapai USD 38,16 juta atau sekitar Rp 622 miliar.

Meski demikian, masih terdapat sekitar 22 persen atau Rp 171 miliar ekspor yang dilakukan melalui pelabuhan di luar Aceh, seperti Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa walau infrastruktur pelabuhan di Aceh telah mendukung pengiriman barang, sebagian pelaku usaha masih menggunakan pelabuhan luar provinsi untuk proses ekspor.

Selain batubara, Aceh juga mengekspor beragam komoditas lain seperti kopi, rempah-rempah, produk kimia, hingga produk olahan daging dan ikan. Keanekaragaman ini menjadi bukti bahwa Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah dan bernilai jual tinggi di pasar global.

Namun, batubara tetap menjadi andalan. Produk ekspor batubara yang memberi kontribusi terbesar itu berasal dari tambang di dua lokasi, yakni Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat dan wilayah Kabupaten Nagan Raya. Keduanya dikelola oleh anak perusahaan dari PT Media Djaya Bersama (MDB Group), yaitu PT Mifa Bersaudara untuk tambang di Aceh Barat dan PT Bara Energi Lestari (BEL) untuk tambang di Nagan Raya.

Kedua perusahaan tambang tersebut memiliki wilayah kerja yang saling berdekatan, meskipun secara administratif berada di kabupaten yang berbeda. Secara operasional, PT Mifa Bersaudara memiliki skala produksi yang lebih dominan baik dari sisi jumlah produksi maupun luas konsesi yang dikelola.

Berdasarkan data pada tahun 2023, PT Mifa Bersaudara mencatatkan volume produksi batubara sebesar 7,1 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6,8 juta ton berhasil dijual, yang terdiri dari 5,67 juta ton untuk ekspor dan sisanya sebanyak 1,13 juta ton untuk kebutuhan domestik.

Kinerja ekspor ini tidak hanya mencerminkan tingginya permintaan pasar luar negeri terhadap batubara Aceh, tetapi juga menunjukkan efisiensi serta kesiapan industri tambang di daerah tersebut dalam memenuhi kebutuhan pasar global.

Di sisi lain, keberhasilan ekspor batubara ke India juga mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi regional. Sumbangan devisa dari sektor ini berpotensi memperkuat anggaran daerah, mendorong pengembangan infrastruktur, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

Daya saing batubara Aceh juga semakin meningkat berkat dukungan manajemen dan pengelolaan pertambangan yang profesional dari MDB Group. Pemanfaatan teknologi, pengelolaan berkelanjutan, serta perhatian terhadap lingkungan menjadi faktor pendukung penting dalam mempertahankan posisi Aceh sebagai salah satu penyumbang batubara berkualitas di tingkat nasional maupun internasional.

Ke depan, konsistensi dalam menjaga kualitas produksi serta efisiensi pengiriman akan menjadi kunci utama dalam mempertahankan bahkan meningkatkan nilai ekspor. Dengan potensi yang dimiliki, baik dari segi cadangan tambang maupun dukungan logistik, Aceh memiliki peluang besar untuk memperluas pasar ekspor tidak hanya ke India, namun juga ke negara-negara lain yang membutuhkan pasokan energi dari batubara.

Dalam konteks pembangunan ekonomi daerah, peran strategis sektor batubara ini diharapkan terus didorong dengan kebijakan yang mendukung investasi berkelanjutan, penguatan pelabuhan lokal, serta peningkatan kompetensi tenaga kerja di sektor pertambangan.

Kisah sukses ekspor batubara dari Aceh ini memberi gambaran bahwa dengan pengelolaan yang tepat, komoditas unggulan daerah bisa menjadi motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Terkini