MIND ID Dorong Nilai Tambah Mineral Lewat Hilirisasi Bauksit

Minggu, 03 Agustus 2025 | 12:16:58 WIB
MIND ID Dorong Nilai Tambah Mineral Lewat Hilirisasi Bauksit

JAKARTA - Dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan, sektor pertambangan menjadi salah satu ujung tombak pembangunan strategis. Pemerintah Indonesia telah menetapkan hilirisasi mineral dan batu bara sebagai salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional, dengan tujuan memperkuat kemandirian industri serta menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi di dalam negeri.

Target ambisius pemerintah untuk periode 2025 hingga 2029 mencakup total investasi sebesar Rp 13.000 triliun, di mana sektor hilirisasi mineral dan batu bara diharapkan dapat menyumbang hingga US$ 20 miliar, setara dengan Rp 327,67 triliun. Peningkatan investasi di sektor ini dipandang mampu memberikan multiplier effect yang kuat bagi perekonomian, terutama dalam menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat industri manufaktur, dan meningkatkan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya hilirisasi sebagai salah satu elemen krusial dalam pembangunan ekonomi yang berorientasi pada ketahanan nasional. Dalam pernyataannya di Indonesia Mining Forum yang digelar di Jakarta, Airlangga menyebut bahwa hilirisasi merupakan bagian integral dari strategi nasional yang dikenal dengan nama Asta Cita.

“Dalam prioritas Bapak Presiden, Asta Cita, yang menjadi kunci adalah kemandirian dan ketahanan energi, serta hilirisasi. Dua hal ini menjadi andalan di sektor batu bara,” ujarnya.

Selain sektor batu bara, hilirisasi juga diintegrasikan dengan pembangunan ekosistem energi baru dan terbarukan (EBT). Pemerintah mendorong pengembangan teknologi dan infrastruktur yang berkaitan dengan panel surya, baterai kendaraan listrik (EV), serta hilirisasi silika menjadi komponen penting seperti solar panel dan semikonduktor. Inisiatif ini diproyeksikan mampu meningkatkan ekspor Indonesia hingga US$ 850 miliar dan menambah PDB sebesar US$ 236 miliar pada tahun 2040.

Menanggapi arah kebijakan nasional ini, Mining Industry Indonesia (MIND ID) sebagai induk holding pertambangan negara menyatakan komitmennya dalam menjalankan mandat strategis hilirisasi. Pria Utama, selaku Corporate Secretary MIND ID, menyampaikan bahwa hilirisasi merupakan pedoman utama yang menjiwai seluruh inisiatif strategis perusahaan.

“Hilirisasi adalah mandat yang menjadi pedoman dalam setiap inisiatif strategis MIND ID. Bersama seluruh Anggota, kami berkomitmen memastikan bahwa setiap program hilirisasi memberikan manfaat maksimal bagi pertumbuhan ekonomi,” ungkap Pria Utama.

Salah satu fokus utama MIND ID dalam menjalankan proses hilirisasi adalah pada komoditas bauksit. Melalui pendekatan terintegrasi, perusahaan mengembangkan nilai tambah bauksit menjadi alumina, lalu diproses lebih lanjut menjadi aluminium. Proses ini bukan hanya meningkatkan nilai ekonomis dari mineral tersebut, tetapi juga memperkuat struktur industri dalam negeri.

Integrasi dalam Grup MIND ID mencakup serangkaian aktivitas strategis, mulai dari optimalisasi tambang bauksit, pembangunan fasilitas Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), hingga pendirian smelter aluminium. Setiap tahapan dalam rantai nilai tersebut diyakini mampu memberikan dampak ekonomi yang nyata dan meluas.

Sebagai ilustrasi konkret, 1 ton bauksit yang sebelumnya hanya bernilai sekitar US$ 40 dapat meningkat signifikan menjadi US$ 575 saat diolah menjadi alumina. Nilai ini bahkan dapat melonjak hingga US$ 2.700 per ton apabila diproses menjadi aluminium. Transformasi ini menjadi bukti nyata manfaat hilirisasi dalam menciptakan nilai tambah tinggi bagi sumber daya mineral Indonesia.

“Dengan memperkuat rantai pasok aluminium ini, kami percaya dampaknya akan signifikan. Tidak hanya bagi ekonomi nasional, tetapi juga bagi daerah-daerah yang akan menikmati pertumbuhan yang lebih merata dan berkeadilan,” ujar Pria Utama.

Konsistensi MIND ID dalam menjalankan strategi hilirisasi juga mencerminkan sinergi antara kebijakan pemerintah dan langkah konkret pelaku industri. Komitmen ini diharapkan menjadi katalis bagi percepatan transformasi industri pertambangan Indonesia menuju sektor yang tidak hanya mengandalkan ekspor bahan mentah, tetapi juga menghasilkan produk bernilai tinggi yang mampu bersaing di pasar global.

Dengan pendekatan ini, hilirisasi mineral bukan sekadar menjadi strategi jangka pendek, melainkan bagian dari visi jangka panjang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkeadilan dan berbasis pada kekuatan domestik. Pemerintah dan BUMN pertambangan, seperti MIND ID, terus menunjukkan sinergi dalam menciptakan masa depan industri Indonesia yang lebih mandiri dan tangguh.

Terkini