Petani Terbantu Traktor dari BUMDes Sanggaoen

Senin, 04 Agustus 2025 | 12:29:41 WIB
Petani Terbantu Traktor dari BUMDes Sanggaoen

JAKARTA - Upaya meningkatkan produktivitas pertanian terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga ekonomi desa seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Di Desa Sanggaoen, Kabupaten Rote Ndao, kehadiran BUMDes menjadi solusi konkret yang membantu petani mengelola lahan secara efisien melalui penyediaan layanan sewa alat pertanian.

Layanan Traktor Jadi Penopang Produktivitas

Sejak tahun 2016, BUMDes Sanggaoen menjalankan usaha penyewaan alat pertanian berupa hand traktor. Langkah ini memberikan dampak langsung bagi para petani, yang kini lebih terbantu dalam proses pengolahan lahan. Tak hanya efisien secara waktu, petani juga bisa menghemat biaya produksi dengan adanya layanan ini.

BUMDes Sanggaoen mengelola sebanyak 17 unit hand traktor yang siap digunakan para petani. Traktor-traktor tersebut tersebar di berbagai wilayah dalam desa dan disewakan dengan harga yang relatif terjangkau.

“Sebanyak 12 unit disewakan dengan harga satu juta dua ratus ribu rupiah per tahun,” ujar Ketua BUMDes Sanggaoen, Johanis Kiak, ketika memberikan keterangan setelah pelatihan kapasitas pengelolaan BUMDes.

Sementara itu, lima unit lainnya yang merupakan pengadaan baru disewakan dengan tarif sedikit lebih tinggi, yakni satu juta lima ratus ribu rupiah per tahun.

Kebutuhan Petani Jadi Prioritas Usaha

Penetapan harga sewa traktor mempertimbangkan kemampuan petani serta kebutuhan untuk menjaga kualitas dan perawatan alat. Dengan tarif tahunan yang relatif ringan, para petani di desa ini bisa mengakses alat pertanian modern tanpa harus memiliki sendiri.

Langkah ini sejalan dengan tujuan utama BUMDes, yaitu memberdayakan potensi lokal dan menjawab kebutuhan masyarakat desa, terutama mereka yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian.

Johanis menambahkan bahwa pengelolaan alat ini juga memberikan peluang kerja tambahan bagi warga desa yang dipercaya untuk merawat dan mengoperasikan alat berat tersebut saat disewa petani.

Pelatihan Penguatan Kapasitas Pengurus

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan tata kelola, pengurus BUMDes Sanggaoen baru-baru ini mengikuti pelatihan penguatan kapasitas yang berlangsung selama dua hari di akhir Juli 2025.

Materi pelatihan tidak hanya berfokus pada aspek usaha, tetapi juga menekankan pentingnya pengelolaan administrasi dan pembukuan secara tertib. Buku kas umum dan buku bank menjadi poin utama yang dibahas sebagai dasar pembuatan laporan keuangan yang transparan.

Johanis menyebut bahwa pelatihan ini sangat membantu dalam menyiapkan sistem pelaporan yang akuntabel. “Pelatihan ini meningkatkan pemahaman kami tentang pentingnya laporan keuangan yang tertib dan sesuai dengan aturan,” jelasnya.

Regulatori Baru Perkuat Legalitas

Dalam pelatihan tersebut, pengurus BUMDes juga mendapat pemahaman tentang Peraturan Desa (Perdes) terbaru. Perdes Nomor 5 Tahun 2025 kini menjadi acuan utama dalam pendirian dan pengelolaan BUMDes di wilayah tersebut.

Regulasi ini memperkuat landasan hukum bagi usaha yang dijalankan, termasuk penyewaan traktor maupun kegiatan lain yang dikelola oleh BUMDes. Dengan adanya aturan yang lebih jelas, pengurus diharapkan dapat menjalankan operasional usaha secara profesional dan akuntabel.

Menurut Johanis, keberadaan perdes ini menjadikan struktur dan fungsi BUMDes lebih tertata. Ia juga menilai bahwa pemahaman terhadap regulasi harus terus dikuatkan agar pengelolaan BUMDes benar-benar memberi dampak positif bagi masyarakat desa, khususnya petani.

Diversifikasi Usaha Melalui Peternakan

Selain penyewaan alat pertanian, BUMDes Sanggaoen juga menjalankan usaha penggemukan sapi. Saat ini terdapat 11 ekor sapi yang dikelola sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi desa.

Langkah diversifikasi usaha ini bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat, serta memperluas sektor usaha yang digeluti oleh BUMDes.

“Melalui usaha penggemukan sapi, kami ingin memaksimalkan potensi desa agar lebih berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,” terang Johanis.

Usaha peternakan ini juga didukung oleh pola manajemen yang mulai tertib dan berdasarkan prinsip bisnis desa yang berkelanjutan.

Komitmen Meningkatkan Pelayanan ke Depan

BUMDes Sanggaoen menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan usaha dan memperluas jangkauan layanan. Dukungan terhadap petani akan tetap menjadi prioritas utama, seiring dengan upaya memperbaiki sistem manajemen dan transparansi pelaporan.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan petani akan akses alat dan layanan pendukung pertanian, Johanis menegaskan pentingnya kerjasama antarwarga dan pemerintah desa agar BUMDes dapat berperan lebih besar lagi di masa mendatang.

“Kami berharap ke depan, semua laporan usaha BUMDes dapat berjalan tertib dan akuntabel, serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.

Terkini