JAKARTA - Pentingnya menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan. Dalam konteks ini, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menekankan perlunya penguatan dua sektor strategis, yaitu ekspor dan investasi. Menurutnya, kedua sektor ini mampu menopang laju ekonomi Indonesia agar tetap tumbuh positif di tengah tantangan global yang terus berubah.
Ia mengingatkan bahwa kinerja ekspor dan investasi merupakan penopang penting dari struktur Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, keberlanjutan pertumbuhan keduanya menjadi elemen vital yang tidak boleh diabaikan.
Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Lestari mengacu pada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen pada triwulan II-2025 (year-on-year). Angka tersebut menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup stabil dan positif. Namun, ia mengingatkan bahwa capaian tersebut tetap harus dijaga dengan memperkuat kontribusi dari sektor-sektor strategis seperti ekspor dan investasi.
Menurutnya, sektor investasi memberikan dampak jangka panjang terhadap pembangunan nasional. Investasi yang masuk ke dalam negeri tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat daya saing industri nasional.
Faktor Geopolitik dan Tantangan Global
Meskipun kinerja perekonomian domestik menunjukkan tren positif, Lestari juga mengingatkan bahwa kondisi global masih penuh dengan ketidakpastian. Berbagai dinamika geopolitik, seperti konflik antarnegara dan perubahan kebijakan ekonomi internasional, bisa berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja ekspor dan investasi Indonesia.
Dalam situasi tersebut, diperlukan upaya serius dan terarah dari pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan menarik. Regulasi yang jelas, insentif yang tepat, serta kepastian hukum menjadi beberapa faktor yang sangat menentukan minat investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
Memperkuat Peran Sektor Swasta
Selain mendorong peran pemerintah, Lestari juga menekankan pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, sektor swasta memiliki peran besar dalam mendukung investasi langsung di berbagai sektor, mulai dari industri, energi, hingga sektor jasa.
Ia menilai bahwa kemitraan strategis antara pemerintah dan sektor swasta harus terus diperkuat agar tercipta sinergi dalam mendorong ekspor dan investasi yang berkelanjutan. Dukungan terhadap pelaku usaha dalam negeri, khususnya sektor industri kecil dan menengah, juga menjadi bagian dari strategi nasional dalam memperkuat struktur ekonomi.
Kebijakan Pro-Investasi yang Berkelanjutan
Guna memastikan keberlanjutan investasi, Lestari mendorong agar kebijakan pro-investasi dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya keberpihakan terhadap investor lokal maupun asing yang serius ingin membangun bisnis di Indonesia.
“Pemerintah harus mampu memberikan jaminan keamanan hukum dan kemudahan perizinan bagi investor. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa investasi tidak hanya dinilai dari nilai nominalnya, tetapi juga dari dampak yang ditimbulkan, seperti peningkatan kapasitas produksi nasional dan penguatan struktur industri berbasis sumber daya lokal.
Peran Strategis Ekspor untuk Neraca Dagang
Selain investasi, Lestari juga menyoroti pentingnya penguatan sektor ekspor. Kinerja ekspor berperan penting dalam menjaga neraca perdagangan dan memperkuat cadangan devisa negara. Dalam hal ini, Indonesia memiliki potensi besar yang dapat dimaksimalkan melalui berbagai komoditas unggulan.
Menurutnya, strategi diversifikasi pasar dan peningkatan nilai tambah produk ekspor harus menjadi prioritas dalam kebijakan perdagangan luar negeri. Penguatan daya saing produk dalam negeri, termasuk melalui inovasi dan efisiensi produksi, juga sangat penting untuk menembus pasar internasional.
Kolaborasi Antar-Lembaga Jadi Kunci
Agar upaya memperkuat ekspor dan investasi berjalan optimal, diperlukan kolaborasi antarlembaga yang solid dan terintegrasi. Lestari menekankan pentingnya sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah, serta keterlibatan semua elemen bangsa dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Ia juga menyoroti perlunya komunikasi yang baik antara pembuat kebijakan dan pelaku usaha agar hambatan-hambatan di lapangan dapat segera diatasi. Menurutnya, jika kebijakan nasional selaras dengan kebutuhan riil dunia usaha, maka dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi akan lebih signifikan.
Komitmen Menjaga Pertumbuhan Inklusif
Di akhir penyampaiannya, Lestari menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang diupayakan tidak hanya ditujukan untuk angka-angka statistik, melainkan harus bersifat inklusif dan merata. Artinya, manfaat dari ekspor dan investasi harus bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi yang sehat adalah yang mampu menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, bukan hanya kalangan tertentu. Oleh karena itu, penguatan investasi dan ekspor harus dibarengi dengan perhatian terhadap pemerataan pembangunan,” tegasnya.
Dengan komitmen yang kuat dan kebijakan yang konsisten, Lestari optimistis Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, sekaligus memperkuat daya tahan ekonomi nasional dalam menghadapi berbagai tantangan global.