Stok Gas 3 Kg Terpenuhi Distribusi Maksimal

Kamis, 07 Agustus 2025 | 12:24:44 WIB
Stok Gas 3 Kg Terpenuhi Distribusi Maksimal

JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir, antusiasme warga dalam mencari gas elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah di Kota Denpasar semakin tinggi. Meski beberapa tempat mengalami lonjakan permintaan, sebagian besar masyarakat tetap berupaya mendapatkannya dengan sabar dan tertib.

Seperti yang dirasakan oleh Agus Suardana, warga Kelurahan Sanur, Denpasar Selatan, yang berkeliling ke beberapa wilayah untuk mendapatkan gas. Ia menyampaikan bahwa baru kali ini dirinya benar-benar merasa perlu mencari karena stok gas di rumah sudah habis. "Keliling cari gas dari utara ke selatan, kosong. Baru terasa sekarang karena gas saya baru habis," ujarnya.

Warga lainnya, Ni Nengah Suryantini dari Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur, mengaku semangat untuk mengantre, meskipun harus menunggu cukup lama. “Di pangkalan cuma dapat sedikit. Belum satu jam, sudah habis. Tadi pagi saya antre sampai dua jam,” katanya. Menurutnya, waktu kedatangan gas ke pangkalan memang dinamis, sehingga masyarakat perlu bersabar. “Warung-warung di sekitar juga sudah kosong. Kalau pun ada, harganya Rp 27 ribu per tabung. Tapi tetap dibeli karena masih lebih murah dari gas non subsidi,” jelasnya.

Permintaan Tinggi di Wilayah Tertentu

Tingginya permintaan gas subsidi di beberapa titik memang membuat suplai cepat terserap. Salah satu pengecer di Sanur, Wulan, menyatakan pasokannya cepat habis karena tingginya kebutuhan. Ia hanya menerima sekitar 10 tabung per minggu, dan semuanya langsung diborong pembeli. “Dapat 10 tabung, langsung habis diborong pembeli,” ucapnya.

Namun, di Kelurahan Penatih, Denpasar Timur, kondisi lebih stabil. Pemilik Pangkalan Bayu Sedana, Agung Putra Negari, menyampaikan bahwa distribusi gas berjalan dengan lancar dan jumlah yang diterima sesuai kebutuhan. “Baru tadi pagi dikirim dan jumlahnya sesuai. Tapi memang banyak pembeli dari luar Penatih yang datang karena di tempat mereka kosong,” jelasnya.

Pengawasan Distribusi Terus Diperkuat

Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Bali, I Putu Armaya, turut memberikan perhatian atas dinamika distribusi gas di masyarakat. Ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap distribusi gas subsidi agar tepat sasaran. “Pengawasan masih sangat lemah. Ada dugaan gas bersubsidi ini digunakan oleh usaha yang tidak berhak, seperti restoran atau laundry. Ini tentu merugikan masyarakat kecil,” ujarnya.

YLPK juga telah menjalin komunikasi dengan agen dan sub agen. Dari hasil penelusuran, distribusi dari Pertamina disebutkan berjalan lancar. “Pertanyaannya, ke mana larinya elpiji itu? Pemerintah harus segera melakukan investigasi dan penindakan,” tambahnya.

Pertamina Pastikan Distribusi Aman dan Merata

Menanggapi tingginya kebutuhan masyarakat, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa stok gas LPG 3 kilogram dalam kondisi aman dan distribusinya terus berjalan lancar. Distribusi ini didukung oleh keberadaan 123 agen dan 4.792 pangkalan aktif di seluruh Bali.

Manajer Komunikasi, Relasi, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Ahad Rahedi, menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus memastikan produk ini sampai ke tangan yang tepat. "Kami berkomitmen menyalurkan produk ini tepat sasaran," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk membeli LPG subsidi di pangkalan resmi agar mendapatkan harga yang sesuai dengan ketentuan pemerintah. Saat ini, harga eceran tertinggi (HET) LPG tiga kilogram di Bali mencapai Rp18.000 per tabung, sesuai Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 63 tahun 2022.

Sub Pangkalan Permudah Akses Masyarakat

Untuk semakin mempermudah masyarakat dalam memperoleh LPG 3 kilogram, Pertamina juga telah mengembangkan strategi distribusi melalui sub pangkalan. Langkah ini dinilai sangat efektif dalam memperluas jangkauan distribusi dan meminimalisasi potensi kelangkaan di titik-titik tertentu.

Hingga pertengahan tahun ini, total penyaluran LPG 3 kilogram di Bali telah mencapai 138.842 metrik ton atau sekitar 60 persen dari kuota subsidi yang ditetapkan pemerintah.

Adapun kuota yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota di Bali untuk tahun ini berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali mencapai 231.193 metrik ton. Angka tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan gas masih berada dalam batas aman.

Kolaborasi dalam Pengawasan Terus Dilakukan

Untuk memastikan gas subsidi ini tersalurkan dengan baik, Pertamina terus menjalin kerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, serta aparat kota/kabupaten, Hiswana Migas, dan aparat penegak hukum.

Dengan pengawasan yang makin intensif dan sinergi yang baik, diharapkan distribusi gas bisa makin efisien dan tepat sasaran. “Masyarakat tidak perlu panik atau khawatir, karena distribusi LPG tiga kilogram terus berjalan dengan baik dan stok dalam kondisi aman,” tambah Ahad Rahedi.

Sebagai tambahan informasi, masyarakat juga bisa memanfaatkan kanal resmi yang disediakan oleh Pertamina untuk memantau ketersediaan LPG subsidi melalui tautan:

-https://subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg

-https://kemitraan.patraniaga.com

Langkah-langkah ini merupakan wujud nyata dari komitmen bersama untuk memastikan LPG subsidi bisa diakses oleh masyarakat yang membutuhkan dengan mudah, cepat, dan tepat.

Terkini