JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terus menunjukkan performa positif dalam penyaluran kredit, dengan catatan pertumbuhan sebesar 13,09% (year on year/YoY) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh peningkatan dalam segmen korporasi dan perdagangan atau yang dikenal dengan istilah 'wholesale.'
Ekspansi Kredit: Strategi Utama Bank Mandiri
Winardi Legowo, selaku Regional CEO Bali dan Nusa Tenggara, mengungkapkan bahwa pertumbuhan penyaluran kredit menjadi elemen kunci dalam strategi bisnis Bank Mandiri. "Awal Tahun 2025, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar merata di seluruh Indonesia termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)," ujar Winardi.
Secara nasional, kinerja Bank Mandiri pun menunjukkan tren meningkat dengan total penyaluran kredit mencatat angka Rp1.670,5 triliun, atau tumbuh 25,5% YoY hingga mencapai Rp913,3 triliun. Ini menandakan kepercayaan konsumen terhadap layanan keuangan yang disediakan oleh Bank Mandiri serta strategi mereka dalam memperluas pangsa pasar.
Fokus pada Sektor Wholesale dan UMKM
Bank Mandiri berupaya memaksimalkan potensi kredit di sektor wholesale dengan tujuan menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang memerlukan akses permodalan. "Ekosistem ini tidak hanya menciptakan peluang bagi perkembangan bisnis, tetapi juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan," ucap Winardi.
Selain sektor wholesale, perhatian Bank Mandiri juga tertuju pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pertumbuhan kredit UMKM Bank Mandiri mencapai Rp135 triliun, meningkat sebesar 6% YoY. Di wilayah NTB sendiri, UMKM mencatat pertumbuhan yang signifikan mencapai 25,55%. Angka ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam memastikan pertumbuhan kredit yang merata di seluruh Indonesia.
Pengaruh Positif terhadap Ekonomi Lokal
Pada tataran lokal, khususnya di Nusa Tenggara Barat, strategi ekspansi kredit ini dinilai berdampak positif terhadap perekonomian daerah. Pertumbuhan ini menciptakan dampak ekonomi yang inklusif, memperkuat daya tahan perekonomian nasional, dan mendorong perkembangan sektor-sektor industri yang ada di NTB.
Dukungan terhadap UMKM misalnya, membantu pelaku usaha meningkatkan kapasitas produksi, sebagian besar UMKM lokal yang bergerak di sektor perdagangan dapat meningkatkan distribusi produk mereka hingga ke pasar nasional. Hal ini tidak hanya menguntungkan pelaku usaha, tetapi juga meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mendorong perputaran ekonomi di daerah.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun capaian ini patut diapresiasi, Bank Mandiri tetap dihadapkan pada tantangan pengelolaan risiko kredit di tengah dinamika ekonomi yang cenderung fluktuatif. Perubahan regulasi, kondisi pasar yang kompetitif, dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan inovasi teknologi finansial menjadi beberapa elemen yang perlu menjadi perhatian utama dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ke depan, Bank Mandiri berharap bisa terus mempertahankan kinerjanya tidak hanya di NTB, tetapi juga di seluruh Indonesia. Dengan beragam produk keuangan dan layanan yang terus diperbarui, Bank Mandiri optimis dapat meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional sekaligus menawarkan nilai tambah bagi seluruh nasabahnya.
Melalui upaya strategis dan adaptasi terhadap konteks ekonomi yang semakin cepat berubah, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjadikan inklusi keuangan sebagai salah satu prioritas utama dalam pengembangan bisnisnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta daya saing industri keuangan di Indonesia akan terus terjaga dan meningkat.
Menilik ke depan, optimisme tetap tinggi bahwa Bank Mandiri akan terus menjadi penggerak utama tidak hanya dalam membiayai proyek-proyek besar tetapi juga dalam mendukung bisnis-bisnis kecil di seluruh penjuru negeri.
Dengan strategi tersebut, Bank Mandiri diharapkan mampu menghadapi tantangan ekonomi yang ada dan tetap mengukuhkan posisinya sebagai bank terdepan yang berkontribusi secara signifikan terhadap inklusi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.