Bank Indonesia Tingkatkan Mitigasi dan Pantauan Terhadap Perkembangan Ekonomi Global

Selasa, 11 Februari 2025 | 10:14:05 WIB
Bank Indonesia Tingkatkan Mitigasi dan Pantauan Terhadap Perkembangan Ekonomi Global

JAKARTA - Dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional, Bank Indonesia (BI) terus memperkuat strategi mitigasi dan memantau perkembangan ekonomi global yang dinamis. Divergensi pertumbuhan ekonomi dunia semakin melebar dan ketidakpastian pasar global saat ini masih berlanjut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Berry Arifsyah Harahap.

Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi di Berbagai Kawasan Dunia

Berry menjelaskan, perekonomian Amerika Serikat (AS) menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh stimulus fiskal yang solid serta peningkatan investasi di sektor teknologi. Sebaliknya, ekonomi di kawasan Eropa, Tiongkok, dan Jepang masih mengalami perlambatan. "Penurunan keyakinan konsumen serta terhambatnya produktivitas menjadi faktor kunci lemahnya pertumbuhan di negara-negara tersebut," ujarnya.

Situasi ini, lanjut Berry, menahan proses disinflasi di AS dan berdampak pada ekspektasi penurunan Fractional Flow Reserve (FFR) yang lebih terbatas. Kebijakan fiskal AS yang lebih ekspansif memicu yield US Treasury (UST) tetap tinggi baik untuk tenor jangka pendek maupun panjang. "Hal ini mengakibatkan meningkatnya minat para investor global untuk mengalihkan portofolio ke AS," tambahnya.

Upaya Mitigasi dan Kebijakan Responsif Bank Indonesia

Melalui berbagai perkembangan yang dihadapi, BI menekankan pentingnya penguatan respons kebijakan dalam memitigasi dampak global agar stabilitas ekonomi domestik tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi dapat terdorong. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan-IV 2024 tercatat meningkat 5,02 persen secara year-on-year (yoy), meskipun tingginya ketidakpastian pasar keuangan global masih menjadi tantangan.

Kinerja positif tersebut didukung oleh konsumsi Rumah Tangga yang terakselerasi, terutama selama periode Natal dan Tahun Baru, serta masih tingginya kinerja investasi. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mencapai 5,03 persen (yoy).

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 berada dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen (yoy), sedikit lebih rendah dari prakiraan sebelumnya. "Perlambatan ini seiring dengan menurunnya permintaan dari negara mitra dagang, kecuali AS, serta keterbatasan konsumsi rumah tangga khususnya pada golongan menengah ke bawah," ungkap Berry.

BI berkomitmen untuk terus mengoptimalkan bauran kebijakan dan mendukung penuh inisiatif pemerintah dalam berbagai aspek seperti ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, dan percepatan digitalisasi. "Prakiraan pertumbuhan yang tetap baik tersebut turut didukung oleh neraca pembayaran Indonesia yang sehat, stabilitas nilai tukar Rp yang terjaga, serta komitmen BI menjaga inflasi pada kisaran 2,5±1 persen," terang Berry.

Keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilakukan pada 14-15 Januari 2025, BI memutuskan menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen, dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50 persen. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan prakiraan inflasi yang rendah dan terjaga dalam sasaran 2,5±1 persen untuk tahun 2025 dan 2026. Langkah ini konsisten untuk mempertahankan nilai tukar Rupiah agar sesuai dengan fundamental ekonominya, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Strategi Pendukung Sektor Perbankan dan Pembayaran

Selain itu, kebijakan makroprudensial yang longgar tetap dijalankan untuk mendorong kredit dan pembiayaan perbankan di sektor-sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Fokus ini termasuk pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekonomi hijau, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Dalam hal sistem pembayaran, kebijakan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan, khususnya di sektor perdagangan dan UMKM. "Kami terus memperkuat infrastruktur, industri sistem pembayaran, dan penerimaan pembayaran digital," pungkas Berry.

Bank Indonesia terus berupaya menjaga keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dengan terus menyesuaikan kebijakan agar sesuai dengan dinamika global dan tantangan domestik yang ada. Melalui langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan perekonomian Indonesia tetap bertumbuh positif meskipun di tengah berbagai tantangan ekonomi global.

Terkini