Harga Minyak Dunia Meroket Akibat Terganggunya Pasokan Kilas Berita Investasi 18 Februari 2025

Rabu, 19 Februari 2025 | 08:33:47 WIB
Harga Minyak Dunia Meroket Akibat Terganggunya Pasokan Kilas Berita Investasi 18 Februari 2025

JAKARTA - Harga minyak dunia mengalami kenaikan signifikan pada hari Selasa, 18 Februari 2025, menyusul gangguan pasokan minyak yang disebabkan oleh serangan drone. Peristiwa ini telah mencuri perhatian pasar global dan menjadi salah satu faktor utama di balik kenaikan harga minyak di bursa internasional.

Menurut data yang dilansir oleh Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2025 naik sebesar US$1,11, atau sekitar 1,6 persen, mencapai angka US$71,85 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2025 meningkat 62 sen, setara dengan 0,8 persen, menjadi US$75,84 per barel di London ICE Futures Exchange. Kenaikan ini menandakan adanya kekhawatiran yang meningkat di kalangan pelaku pasar mengenai stabilitas pasokan minyak global.

Agresi yang memantik kegelisahan ini berasal dari serangan drone terhadap stasiun pompa minyak di Rusia, tepatnya yang berada pada jalur pipa Konsorsium Kaspia. Jalur pipa ini penting untuk menyalurkan minyak dari Kazakhstan ke pasar dunia, dan gangguan di area sensitif ini memiliki dampak yang terasa luas. Akibat serangan tersebut, aliran minyak melalui jalur pipa ini berkurang hingga 30 sampai 40 persen. Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, gangguan ini berarti ada pengurangan pasokan minyak sekitar 380.000 barel per hari. Penurunan pasokan tersebut cukup signifikan untuk mempengaruhi harga minyak di pasar internasional.

Faktor Pemicu Kenaikan Harga Minyak

Kenaikan harga minyak ini sejalan dengan kekhawatiran mengenai keamanan dan keberlangsungan pasokan minyak di beberapa wilayah strategis di dunia. Pasar minyak secara global sangat sensitif terhadap potensi gangguan pasokan, dan setiap kali terjadi gangguan, baik akibat konflik geopolitik maupun bencana alam, harga minyak cenderung mengalami kenaikan.

Sejumlah analis memprediksi bahwa ketidakpastian yang ditimbulkan oleh gangguan ini dapat mendorong harga minyak untuk terus meningkat dalam beberapa pekan ke depan. "Kondisi pasar saat ini sangat rentan terhadap kejadian tak terduga seperti ini," kata seorang analis energi yang tidak mau disebutkan namanya. "Jika pasokan dari jalur pipa tersebut tidak segera pulih, kita mungkin akan melihat kenaikan harga lebih lanjut."

Di sisi lain, selain faktor gangguan pasokan, permintaan minyak yang tetap tinggi juga turut mendorong kenaikan harga. Beberapa negara besar pengekspor minyak terus meningkatkan produksi mereka, namun permintaan global yang kuat akibat pemulihan ekonomi di berbagai belahan dunia membuat pasokan harus dikelola dengan sangat hati-hati.

Dampak Kenaikan Harga Minyak terhadap Perekonomian Global

Kenaikan harga minyak dunia ini tentunya menimbulkan berbagai dampak bagi perekonomian global. Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah biaya bahan bakar yang naik, yang pada gilirannya dapat memicu inflasi di negara-negara yang tergantung pada impor minyak.

Negara-negara konsumen minyak terbesar, seperti Amerika Serikat dan Cina, perlu menyesuaikan kebijakan energi mereka untuk mengatasi biaya bahan bakar yang meningkat. Di sisi lain, negara-negara pengekspor minyak mungkin mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga ini dengan mengamankan pendapatan yang lebih besar untuk menyeimbangkan anggaran nasional mereka.

"Berita ini memiliki implikasi yang cukup besar, terutama bagi negara-negara berkembang yang sangat bergantung pada impor minyak," ujar seorang ekonom dari lembaga think tank global. "Mereka harus bersiap untuk menghadapi potensi peningkatan biaya yang bisa berimbas pada harga barang-barang konsumsi."

Tanggapan Resmi dari Berbagai Pihak

Merespons situasi ini, beberapa pejabat tinggi dari negara penghasil minyak berkumpul untuk mendiskusikan langkah-langkah yang harus diambil guna menangani gangguan pasokan serta menjaga stabilitas harga minyak. Sementara itu, OPEC—organisasi yang mengoordinasikan kebijakan minyak dari berbagai negara penghasil minyak terbesar di dunia—menyatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan di lapangan dan siap berkoordinasi jika diperlukan.

"Kami memperhatikan masalah ini dengan serius dan akan bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk memastikan bahwa pasokan tetap stabil dan harga tidak berubah drastis," ujar seorang juru bicara OPEC dalam sebuah pernyataan.

Di Rusia, pemerintahan setempat berjanji akan melakukan investigasi penuh terhadap insiden ini untuk memastikan keamanan infrastruktur minyak mereka. "Kami tidak akan mentolerir serangan-serangan yang mengancam keamanan dan stabilitas pasokan energi kami," ujar Alexander Novak. "Langkah-langkah keamanan tambahan akan segera diterapkan."

Kesimpulan

Kenaikan harga minyak dunia kali ini menggambarkan betapa pasar energi masih sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk konflik dan gangguan pasokan. Serangan terhadap jalur pipa penting layaknya Konsorsium Kaspia menunjukkan kerentanan sistem yang kita andalkan untuk menyalurkan energi penting ini ke seluruh dunia. Di tengah ketidakpastian ini, pelaku pasar dan negara-negara penghasil minyak dihadapkan pada tantangan untuk mengelola pasokan dengan lebih bijak guna meminimalisir dampak ekonomi yang merugikan.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB

Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya

Kamis, 04 September 2025 | 12:29:43 WIB

Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya

Kamis, 04 September 2025 | 12:35:19 WIB