Program Lumbung Pangan dari Rumah Zakat: Dorong Peningkatan Kesejahteraan Petani di Desa Berdaya Bantarujeg

Rabu, 19 Februari 2025 | 00:20:28 WIB
Program Lumbung Pangan dari Rumah Zakat: Dorong Peningkatan Kesejahteraan Petani di Desa Berdaya Bantarujeg

JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan kualitas pertanian, Rumah Zakat terus menunjukkan komitmennya melalui program Lumbung Pangan yang dilaksanakan di berbagai daerah. Salah satu inisiatif terbaru adalah aktivasi kembali Kelompok Tani Cibeurih Maju (KTCM) di Desa Berdaya, Bantarujeg, pada Jumat, 14 Februari 2025.

Pelaksanaan program ini tidak hanya sebatas kegiatan seremonial, namun memiliki target nyata dalam menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan produktivitas petani di Desa Berdaya. Dengan hadirnya program Lumbung Pangan, kelompok tani yang sebelumnya vakum kini kembali aktif dan siap memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Menurut Ketua Kelompok Tani Cibeurih Maju, Muhyidin, keberadaan program ini sangat dinantikan oleh para petani. "Sebelumnya, kelompok tani ini hanya ada sekadar nama, tanpa kegiatan rutin. Dengan adanya program ini, kami dapat kembali berkumpul dan saling berbagi ilmu," ungkap Muhyidin penuh semangat ketika ditemui di sela-sela kegiatan kelompok tani. Hal ini memperlihatkan betapa pentingnya peran organisasi non-pemerintah seperti Rumah Zakat dalam menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kolaborasi di kalangan petani.

Rumah Zakat tak hanya memberikan bantuan dalam bentuk fasilitas dan pelatihan, mereka juga menyediakan bimbingan berkelanjutan untuk memastikan petani mampu memanfaatkan sumber daya yang ada seoptimal mungkin. Upaya ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk Balai Penyuluh Pertanian (BPP). Dukungan BPP terhadap program ini semakin menguatkan harapan bahwa kolaborasi antar lembaga kemasyarakatan dan pemerintah bisa mempercepat tercapainya keberlanjutan pertanian di daerah tersebut.

"Dengan adanya program Lumbung Pangan dari Rumah Zakat, kami melihat adanya dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa. Petani lebih terfasilitasi dan berdaya," ujar salah satu perwakilan dari BPP yang turut hadir dalam acara peluncuran program ini. Pernyataan ini seolah menegaskan bahwa intervensi yang tepat sasaran sangat krusial dalam pengembangan sektor pertanian.

Program Lumbung Pangan sendiri berfokus pada beberapa hal utama, di antaranya adalah peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan workshop, penyediaan akses ke sumber daya pertanian yang lebih baik, serta pembangunan infrastruktur pendukung yang memadai. Semua ini dilakukan dengan tujuan akhir meningkatkan produktivitas pertanian, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan penghasilan para petani.

Dalam kerangka besar pembangunan pertanian, Rumah Zakat tidak hanya tertuju pada peningkatan hasil tani saja. Mereka juga berusaha mengatasi tantangan yang selama ini dihadapi oleh petani, seperti sulitnya akses permodalan, teknologi yang belum maksimal, serta regulasi yang kadang tidak berpihak kepada petani kecil. Oleh karena itu, program ini dikonstruksi untuk menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut, dengan harapan bisa menjadi model bagi daerah lain.

Salah satu aspek yang membuat program ini menarik adalah pendekatannya yang inklusif dan berkesinambungan. Rumah Zakat tidak bekerja sendiri; mereka melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunitas lokal, pemerintah daerah, serta lembaga-lembaga terkait lainnya. Hal ini jelas memperlihatkan bahwa pendekatan kolaboratif lebih efektif dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Optimisme pun mengalir dari berbagai pihak mengenai keberhasilan program ini di masa depan. Keberhasilan di Desa Berdaya Bantarujeg bisa menjadi tolok ukur dan inspirasi bagi daerah lain yang memiliki kondisi serupa. Harapannya, program seperti ini dapat terus diberdayakan dan diperluas cakupannya ke lebih banyak desa di Indonesia.

Dengan keberlanjutan program Lumbung Pangan dari Rumah Zakat, diharapkan kualitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat di Desa Berdaya Bantarujeg akan terus meningkat. Inisiatif ini tidak hanya bernilai bagi para petani, tetapi juga bagi masa depan pertanian Indonesia secara keseluruhan. Melalui semangat berbagi dan kolaborasi, cita-cita menuju kedaulatan pangan yang berkelanjutan bukan lagi sekadar mimpi, melainkan suatu keniscayaan yang semakin dekat untuk dicapai.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB

Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya

Kamis, 04 September 2025 | 12:29:43 WIB

Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya

Kamis, 04 September 2025 | 12:35:19 WIB