Obligasi Sebesar Rp1,28 Triliun Milik Adhi Karya (ADHI) Akan Segera Jatuh Tempo, Strategi Pembiayaan Disiapkan

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:01:57 WIB
Obligasi Sebesar Rp1,28 Triliun Milik Adhi Karya (ADHI) Akan Segera Jatuh Tempo, Strategi Pembiayaan Disiapkan

JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), salah satu perusahaan konstruksi milik negara terkemuka di Indonesia, tengah menghadapi tantangan finansial yang cukup signifikan. Menurut data yang dihimpun dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), obligasi dengan peringkat idA yang diterbitkan pada tahun 2022, Obligasi III Seri A senilai Rp1,28 triliun, dijadwalkan jatuh tempo pada 24 Mei 2025.

Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu, 26 Februari 2025, Pefindo mengungkapkan strategi Adhi Karya untuk menghadapi situasi ini. "Perusahaan berencana melunasi surat utang yang akan jatuh tempo tersebut melalui kombinasi penerbitan surat utang baru dan fasilitas pinjaman bank," ujar Pefindo. Strategi ini menunjukkan upaya Adhi Karya untuk mengelola kewajiban finansialnya dengan tetap mempertahankan arus kas yang stabil.

Langkah Strategis Penerbitan Obligasi Baru

Sebagai bagian dari rencana pelunasan, Adhi Karya tengah mempersiapkan Obligasi Berkelanjutan IV Seri A dengan nilai total Rp2 triliun. Ini merupakan bagian dari upaya proaktif perusahaan untuk memastikan likuiditas yang cukup serta memenuhi kewajiban jangka pendek. Penerbitan obligasi baru ini dijadwalkan untuk distribusi pada Mei 2025, bersamaan dengan jatuh tempo obligasi sebelumnya.

Kondisi keuangan ADHI yang relatif kuat, dengan saldo kas sebesar Rp1,84 triliun dan akses ke fasilitas kredit yang belum digunakan sebesar total Rp922 miliar, memberikan keyakinan bahwa perusahaan ini berada dalam posisi yang cukup baik untuk menjalankan strategi pembiayaannya. Kombinasi penerbitan obligasi baru dan pemanfaatan fasilitas kredit bank adalah langkah taktis yang dapat memberikan ruang gerak bagi ADHI untuk mengatur neraca kewajibannya.

Sejarah dan Profil Perusahaan

Berdiri sejak tahun 1960, ADHI telah berkembang menjadi salah satu perusahaan kontraktor milik negara dengan reputasi tinggi di bidang jasa konstruksi. Perusahaan ini beroperasi dalam empat segmen utama adalah konstruksi, engineering procurement and construction (EPC), properti dan realti, serta investasi infrastruktur. Keberhasilan ADHI dalam membangun 17 bendungan dan 14 proyek irigasi selama 15 tahun terakhir mencerminkan kapabilitas dan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.

Kepemilikan saham di ADHI didominasi oleh pemerintah Indonesia sebesar 64%, dengan sisanya dimiliki oleh publik. Struktur kepemilikan ini memperkuat posisi ADHI sebagai salah satu entitas strategis dalam portofolio perusahaan milik negara, berfokus untuk mendorong pembangunan nasional.

Tantangan dan Prospek di Masa Depan

Dengan obligasi yang akan segera jatuh tempo, ADHI menghadapi tantangan dalam menjaga likuiditas dan memastikan kelangsungan operasi yang stabil. Penerbitan obligasi baru dan pemanfaatan fasilitas kredit bank bisa menjadi solusi sementara yang efektif, namun memerlukan manajemen risiko yang cermat.

Persaingan di industri konstruksi yang semakin ketat menuntut ADHI untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan portofolio proyek yang kuat dan pengalaman puluhan tahun, ADHI diharapkan mampu mengatasi tantangan ini dan terus berkontribusi pada pembangunan infrastruktur nasional.

Kutipan dari Pakar

Seorang analis pasar modal yang tidak ingin disebutkan namanya mengomentari situasi ini, “Langkah ADHI untuk memitigasi risiko kewajiban jatuh tempo melalui penerbitan obligasi baru dan fasilitas kredit bank merupakan tindakan yang tepat. Ini mencerminkan manajemen risiko yang baik dan komitmen dalam menjaga reputasi kredit perusahaan.”

Selain itu, pengamat pasar konstruksi, Bapak Sutanto, menambahkan, “ADHI memiliki sejarah panjang dalam proyek infrastruktur besar di Indonesia. Mereka memiliki kapasitas dan visi untuk terus tumbuh meskipun menghadapi tantangan keuangan. Diversifikasi portofolio yang mereka lakukan bisa menjadi kunci keberhasilan di masa depan.”

Dengan pendekatan strategis yang sedang diimplementasikan, ADHI berupaya mempertahankan posisinya sebagai pemain penting di sektor kontraktor konstruksi di Indonesia. Keberhasilan program obligasi baru dan penarikan fasilitas kredit akan menjadi indikator penting dalam menilai kesehatan finansial dan operasional perusahaan di masa mendatang. Sementara itu, investor dan pemangku kepentingan lainnya akan terus memantau perkembangan ini dengan seksama, karena hasilnya akan berdampak pada persepsi pasar dan posisi kompetitif ADHI dalam lanskap infrastruktur nasional.

Terkini

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB

Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya

Kamis, 04 September 2025 | 12:29:43 WIB

Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya

Kamis, 04 September 2025 | 12:35:19 WIB