Bursa Saham Asia Ditutup Rebound ke Zona Hijau, Investor Mengamati Sentimen Global

Rabu, 26 Februari 2025 | 21:34:41 WIB
Bursa Saham Asia Ditutup Rebound ke Zona Hijau, Investor Mengamati Sentimen Global

JAKARTA - Para investor berusaha mengalihkan fokus mereka dari sentimen negatif akibat data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan kelemahan, sehingga mengguncang pasar keuangan global. Sebaliknya, mereka memilih untuk fokus pada perkembangan positif yang ada di Asia termasuk optimisme di berbagai sektor teknologi.

Menurut data yang dilansir Bloomberg, indeks Kospi Korea Selatan ditutup meningkat sebesar 0,41 persen di level 2.641,09. Sementara itu, bursa saham Hong Kong menjadi salah satu yang paling menonjol dengan peningkatan signifikan pada indeks Hang Seng sebesar 3,47 persen mencapai level 23.833,80. Bursa terbesar di China, yaitu Indeks Komposit Shanghai, juga menutup hari dengan kenaikan 0,88 persen berada di level 3.375,57. Pada saat yang sama, indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI berhasil naik sebesar 0,67 persen ke level 1.578,61.

Namun, tidak semua bursa Asia menikmati hari yang positif. Indeks Topix Jepang dan indeks SnP atau ASX 200 Australia justru mengalami penurunan. Topix berakhir dengan koreksi 0,3 persen ke level 2.716,40 sedangkan ASX 200 turun tipis 0,14 persen ke level 8.240,68. Penurunan ini memicu perdebatan di kalangan investor tentang daya tarik pasar saham ini di tengah ketidakpastian global.

Menurut pengamatan para ahli, investor cenderung mencari sudut pasar yang lebih aman menyusul laporan kepercayaan konsumen AS yang menunjukkan penurunan. Kondisi ini makin menambah kekhawatiran tentang prospek ekonomi AS dan implikasi kebijakan Presiden Donald Trump yang dianggap bisa mempengaruhi pertumbuhan global. Namun, upaya untuk menyelamatkan situasi datang dari keputusan anggota DPR Partai Republik yang dengan cepat meloloskan cetak biru anggaran, termasuk rencana pemotongan pajak. Ini menyediakan secercah harapan bagi pasar untuk melihat adanya perbaikan.

Tim Waterer, Kepala Analis Pasar di KCM Trade di Sydney, menyatakan, "Beberapa angka dari Nvidia bisa menjadi penentu keberhasilan pasar, setidaknya dalam jangka pendek. Hal yang benar-benar dapat mendorong sentimen dapat bermuara pada apakah prospek perusahaan tetap cerah seperti sebelumnya." Nvidia Corporation memang dijadwalkan untuk merilis laporan keuangan mereka yang diharapkan dapat memberikan arah baru bagi pasar.

Sektor teknologi ternyata menjadi pusat perhatian setelah saham-saham di Hong Kong menunjukkan performa menonjol. Hal ini terutama karena pembukaan kembali akses ke antarmuka pemrograman inti oleh DeepSeek, yang sempat ditangguhkan selama hampir tiga minggu. Kebijakan DeepSeek memutuskan untuk melanjutkan layanan adopsi model AI yang lebih luas telah menarik minat besar dan dianggap sebagai faktor penting dalam penguatan pasar saham wilayah tersebut.

Linda Lam, Kepala Penasihat Ekuitas untuk Asia Utara di Union Bancaire Privee, Hong Kong, mengungkapkan pandangannya, "Pasar saham China masih menarik dari sudut pandang penilaian relatif." Langkah Trump untuk lebih memisahkan hubungan ekonomi Amerika Serikat dengan China tampaknya menjadi perhatian para investor yang bertaruh pada pemulihan saham China yang berkelanjutan. Meski demikian, saham-saham di negara itu telah menunjukkan peningkatan, dipicu oleh optimisme seputar kecerdasan buatan yang didorong oleh inovasi DeepSeek serta pertemuan Presiden Xi Jinping dengan para pemimpin perusahaan yang dianggap sebagai sinyal berakhirnya tindakan keras terhadap sektor swasta.

Secara keseluruhan, meskipun ada penurunan di beberapa bursa, rebound bursa saham Asia ke zona hijau menggambarkan optimisme investor terhadap potensi pasar di kawasan ini. Dengan perkembangan baik di sektor teknologi dan keputusan kebijakan ekonomi yang sedang berlangsung, investor tampaknya siap untuk memanfaatkan peluang di tengah ketidakpastian global. Dalam konteks ini, pergerakan pasar di hari-hari mendatang akan sangat dipengaruhi oleh data ekonomi, kebijakan pemerintah, serta hasil laporan perusahaan besar seperti Nvidia. Menanti aksi selanjutnya dari pemerintah maupun korporasi besar, pasar Asia berusaha menjawab tantangan dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk menciptakan momentum pertumbuhan yang baru.

Terkini