Jakarta International Jewellery Fair 2025, Mendorong Industri Perhiasan Indonesia untuk Berkompetisi di Pasar Ekspor Global

Jumat, 28 Februari 2025 | 11:01:10 WIB
Jakarta International Jewellery Fair 2025, Mendorong Industri Perhiasan Indonesia untuk Berkompetisi di Pasar Ekspor Global

JAKARTA – Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) 2025 kembali diselenggarakan, menandai perhelatan meriah di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, yang berlangsung dari 27 Februari hingga 3 Maret 2025. Kini dalam penyelenggaraan ke 16 nya, JIJF 2025 menjadi satu satunya pameran perhiasan di bagian barat Indonesia yang diikuti oleh pelaku industri dari berbagai bidang, mulai dari produsen perhiasan, distributor, dan toko perhiasan, hingga mekanika permesinan, kemasan perhiasan, desainer, dan pengrajin perhiasan.

JIJF 2025 tak hanya berfungsi sebagai platform bisnis, tetapi juga menjadi ajang pertemuan kreatif antar pelaku industri perhiasan dari dalam dan luar negeri. Berbagai inovasi dan karya terbaru dipamerkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin dinamis.

Dalam pembukaan acara tersebut, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan konsisten ajang ini. "Kami berharap ajang ini tidak hanya berlangsung hingga ke 16 kalinya tetapi terus berlanjut dengan semangat yang lebih besar. Tahun ini rencananya ada tiga kali penyelenggaraan pameran, yaitu di Jakarta, Surabaya, dan Bandung,” ungkap Reni dengan optimisme.

Potensi Besar Industri Perhiasan Indonesia

Reni juga menyoroti potensi besar sektor perhiasan Indonesia dalam menjadi sektor unggulan ekspor. Meski begitu, ia mencatat bahwa tantangan yang dihadapi industri ini cukup kompleks, terutama terkait dengan fluktuasi harga emas dan ketersediaan bahan baku yang stabil. Menurutnya, solusi efektif yang bisa ditempuh adalah dengan mendirikan bank emas.

"Dengan adanya bank emas, industri ini tidak lagi terkendala dalam mendapatkan bahan baku, serta dapat memastikan harga yang lebih stabil. Kami optimistis bahwa kebijakan ini akan meningkatkan daya saing industri perhiasan nasional," ujar Reni. Bank emas dipandang mampu memberikan jaminan harga dan pasokan yang lebih aman bagi produsen perhiasan nasional, sehingga dapat terus bersaing di pasar ekspor.

Dukungan Pemerintah untuk Industri Kreatif

Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pengusaha Permata Indonesia, Jefri Tumewa, menegaskan bahwa dukungan dari pemerintah sangat krusial bagi perkembangan industri kreatif, khususnya sektor perhiasan. "Sejak 2023, pemerintah telah banyak menciptakan kebijakan yang mendukung tumbuhnya industri perhiasan yang mandiri dan tangguh. Hal ini penting, karena industri perhiasan tidak hanya bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga menyerap banyak tenaga kerja," ujar Jefri.

Jefri berharap bahwa pameran ini tidak hanya menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap produk lokal, tetapi juga membuka peluang pasar baik di kancah domestik maupun internasional. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dukungan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor ini agar semakin kompetitif di tingkat global.

Menghadapi Tantangan dan Menatap Masa Depan

Salah satu tantangan utama yang dihadapi industri perhiasan adalah perubahan selera pasar yang cepat. Oleh karena itu, inovasi dan adaptasi terhadap tren terbaru menjadi keharusan bagi para pelaku industri ini. JIJF 2025 menjadi wahana yang ideal bagi para produsen dan desainer untuk memperkenalkan produk baru yang inovatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar sekarang.

Selain itu, upaya untuk meningkatkan kualitas produk lokal juga harus terus dilakukan agar dapat bersaing di pasar internasional. Hal ini mencakup penggunaan teknologi terbaru dalam proses produksi serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terlibat dalam industri ini.

JIJF 2025, Lebih Dari Sekadar Pameran

JIJF 2025 tidak hanya sekedar pameran perhiasan biasa, tetapi juga menjadi media edukasi dan pertukaran pengetahuan bagi semua pihak yang terlibat. Berbagai seminar, lokakarya, dan sesi diskusi panel direncanakan berlangsung selama pameran, yang diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan strategi untuk menghadapi tantangan di industri perhiasan.

Selain itu, pameran ini juga memungkinkan adanya kemitraan strategis antara pemain lokal dan internasional untuk menjajaki peluang kolaborasi yang saling menguntungkan. Dengan terciptanya ekosistem bisnis yang kondusif, diharapkan sektor perhiasan Indonesia mampu berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

Jakarta International Jewellery Fair 2025 adalah wujud nyata dari komitmen berbagai pihak untuk memajukan industri perhiasan Indonesia. Dengan tantangan dan peluang yang ada, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan asosiasi terkait sangatlah penting untuk memastikan bahwa sektor ini dapat terus tumbuh dan berdaya saing tinggi. Di tengah perubahan ekonomi global yang dinamis, ajang seperti JIJF 2025 memberikan harapan baru bagi industri perhiasan Indonesia untuk terus bersinar di pentas internasional.

Terkini