CEO Danantara Tegaskan Dana Investasi Berasal dari Dividen BUMN, Bukan Tabungan Nasabah

Senin, 10 Maret 2025 | 20:40:44 WIB
CEO Danantara Tegaskan Dana Investasi Berasal dari Dividen BUMN, Bukan Tabungan Nasabah

JAKARTA – Kepala Eksekutif Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa sumber dana investasi Danantara berasal dari dividen tahunan yang dihasilkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bukan dari dana operasional atau tabungan nasabah di beberapa bank pelat merah. 

Pernyataan ini disampaikan Rosan dalam acara Economic Outlook 2025 di Jakarta, menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait penggunaan dana perbankan BUMN oleh Danantara. Ia menekankan bahwa anggapan tersebut keliru dan menyesatkan.

"Dana yang kita dapatkan adalah dana dari dividen setiap tahun yang dihasilkan oleh semua BUMN. Jadi, kita investasi ini di level Danantara, bukan kita ambil dari operasional BUMN. Itu pengertian yang salah total," ujar Rosan. 

Rosan menambahkan bahwa selama ini, keuntungan yang diperoleh BUMN disetorkan kepada Menteri Keuangan. Namun, dengan adanya Danantara, dividen tersebut akan dikelola secara mandiri untuk investasi yang lebih optimal.

"Justru kita bisa berinvestasi dari dividen, dari keuntungan yang selama ini diberikan kepada Menteri Keuangan. Sekarang, dapat kami kelola sendiri untuk investasi," jelasnya.

Efisiensi Anggaran US$20 Miliar per Tahun untuk Investasi

Dalam kesempatan yang sama, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan efisiensi anggaran sebesar US$20 miliar atau sekitar Rp327 triliun setiap tahun. Dana hasil efisiensi ini akan dialokasikan untuk program-program prioritas, termasuk investasi melalui Danantara. 

"Dana US$20 miliar itu tahun ini. Tahun depan Pak Prabowo dan pemerintah optimis ada tambahan US$20 miliar lagi. Dan US$20 miliar setiap tahun," kata Hashim. 

Hashim menjelaskan bahwa jika efisiensi ini dilakukan setiap tahun selama lima tahun masa pemerintahan, Indonesia dapat mengantongi ekuitas hingga US$100 miliar. Dana tersebut, jika dikelola oleh Danantara untuk diinvestasikan, dapat berkembang hingga tiga hingga empat kali lipat.

"Kalau kita lakukan co investment US$20 miliar dari efisiensi APBN, asing US$20 miliar, sudah US$40 miliar. Itu baru ekuitas," ujarnya.

Danantara: Optimalisasi Dividen BUMN untuk Investasi Strategis

BPI Danantara didirikan sebagai upaya pemerintah untuk mengelola dividen BUMN secara lebih terstruktur dan optimal. Tujuannya adalah menginvestasikan dana tersebut ke sektor-sektor strategis yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian Indonesia, seperti hilirisasi, energi baru terbarukan, ketahanan pangan, dan ketahanan energi. 

Rosan menekankan bahwa pengelolaan dana investasi dilakukan dengan hati-hati dan transparan, melalui proses yang melibatkan berbagai pihak dalam struktur organisasi Danantara. Hal ini untuk memastikan efisiensi dan produktivitas dalam menjalankan investasi, sembari tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.

"Kita buat berlapis untuk asas kehati-hatian, kita selalu utamakan. Tapi tanpa mengurangi dari segi efisiensi dan juga produktivitas," katanya. 

Klarifikasi terhadap Ajakan Penarikan Dana dari Bank BUMN

Sebelumnya, sempat beredar ajakan di media sosial untuk menarik dana dari bank-bank milik negara atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Ajakan ini muncul karena kekhawatiran bahwa dana nasabah akan digunakan untuk investasi oleh Danantara. 

Menanggapi hal tersebut, Rosan menegaskan bahwa anggapan tersebut sangat menyesatkan. Ia memastikan bahwa dana investasi Danantara tidak berasal dari tabungan masyarakat di bank Himbara, melainkan dari dividen yang dihasilkan oleh BUMN.

"Biar sama dulu nih, clear dulu, bukan dana-dana bank kita ambil untuk investasi, dari dana-dana masyarakat. Aduh itu benar-benar, sangat-sangat menyesatkan," tutupnya. 

Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas Danantara

Presiden Prabowo Subianto, saat meresmikan Danantara, menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana investasi. Ia berjanji bahwa Danantara dapat diaudit kapan saja oleh siapa saja, karena dana tersebut milik rakyat. 

"Danantara Indonesia adalah solusi strategis dan efisien untuk mengoptimalkan BUMN. Tidak hanya kita akan menginvestasikan pembayaran dividen perusahaan negara ke dalam industri yang mendukung pertumbuhan jangka panjang, tetapi kita juga akan mentransformasi perusahaan negara kita menjadi pemimpin dunia di sektor masing-masing," ujar Prabowo.

Struktur Organisasi dan Pengawasan Investasi

Dalam menjalankan fungsinya, Danantara memiliki struktur organisasi yang berlapis untuk memastikan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan investasi. Terdapat komite investasi yang terdiri dari berbagai level, termasuk CEO, Chief Investment Officer, hingga pengawas internal yang bertugas memastikan efisiensi dan produktivitas tanpa mengurangi asas

Terkini