JAKARTA – Puluhan jemaah umrah yang tengah menanti jadwal penerbangan ke Jeddah, Arab Saudi, memanfaatkan waktu dengan melakukan city tour di sekitar Kediri. Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi waktu sekaligus memperkenalkan destinasi wisata di Kediri kepada para jemaah.
City tour tersebut diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, dengan tour leader Ahmad Saiful Huda yang memandu perjalanan. Sejak pukul 07.00 WIB, sekitar 54 dari total 80 jemaah berpartisipasi dalam kunjungan wisata ke beberapa lokasi terkenal di Kediri, seperti Gunung Kelud dan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG).
Antusiasme Jemaah Mengikuti City Tour
Menurut Ahmad Saiful Huda, sebagian jemaah memilih tidak ikut serta dalam perjalanan karena alasan kesehatan, terutama bagi yang sudah lanjut usia. Namun, bagi mereka yang turut serta, perjalanan ini memberikan pengalaman baru sebelum berangkat menuju Tanah Suci.
“Mereka sangat antusias dan senang karena ini merupakan pengalaman pertama kali bagi mereka. Ini juga pertama kalinya city tour dilakukan sebelum penerbangan umrah,” ujarnya saat ditemui usai mendampingi rombongan.
Rombongan berangkat menuju Gunung Kelud sekitar pukul 08.00 WIB. Di sana, mereka tidak hanya menikmati panorama kawah gunung berapi yang terakhir kali meletus pada 2014, tetapi juga menyaksikan film dokumenter tentang sejarah letusan Gunung Kelud. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) sebelum akhirnya berbelanja oleh-oleh khas Kediri.
Salah satu peserta city tour, Ramli (40) asal Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, mengungkapkan kebahagiaannya bisa berkeliling Kediri. Ia mengaku sudah lama ingin berkunjung ke Kediri karena daerah ini terkenal dengan Kampung Bahasa yang banyak mengajarkan bahasa Arab.
“Kami sangat senang karena difasilitasi untuk keliling Kediri. Sejak SMA saya sudah ingin datang ke sini karena penasaran dengan Kampung Bahasa,” tuturnya.
Sebagian Jemaah Memilih Tidak Ikut City Tour
Sementara itu, tidak semua jemaah memilih untuk mengikuti city tour. Sunarti (73), jemaah asal Magelang, Jawa Tengah, memilih tetap di Balai Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (BPKASN) di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan. Ia khawatir aktivitas tambahan sebelum keberangkatan bisa menguras tenaga yang seharusnya dipersiapkan untuk ibadah umrah.
“Niat saya ke sini untuk umrah, jadi saya memilih tidak ikut jalan-jalan agar tidak kelelahan. Takutnya nanti ibadah saya tidak maksimal,” jelasnya.
Meski sempat kecewa karena keberangkatan ke Arab Saudi mengalami keterlambatan, Sunarti tetap bersabar menunggu kepastian jadwal penerbangan.
Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Umrah
Selain city tour, kemarin para jemaah juga menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim dari Puskesmas Tarokan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Bambang Triyono Putro, mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan menunjukkan enam jemaah mengalami hipertensi dan satu lainnya menderita diabetes melitus.
“Meskipun ada beberapa jemaah yang memiliki riwayat hipertensi dan diabetes, semuanya masih dalam kondisi aman untuk melaksanakan ibadah umrah,” katanya.
Tertundanya Penerbangan Umrah dari Bandara Dhoho
Sebelumnya, penerbangan umrah perdana dari Bandara Dhoho Kediri sempat mengalami beberapa kali penundaan. Penyebabnya adalah izin penerbangan umrah dari bandara domestik yang baru diterbitkan pada 25 November 2024.
Pada awal Maret 2025, jadwal penerbangan kembali terkendala oleh slot penerbangan di Bandara Jeddah. Akibatnya, keberangkatan jemaah kembali tertunda.
Terkait kepastian penerbangan, Asisten I Setda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Sukadi, menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu informasi terbaru dari maskapai penerbangan.
“Kami masih menunggu kabar terbaru dari pihak pencarter pesawat terkait jadwal keberangkatan jemaah,” ujarnya.
Sementara itu, meskipun jadwal keberangkatan mengalami penundaan, para jemaah tetap berharap mereka bisa segera diberangkatkan ke Tanah Suci sesuai jadwal terbaru yang telah diinformasikan, yaitu pukul 06.00 WIB hari ini.
“Yang penting ada kepastian kapan kami bisa berangkat ke Tanah Suci,” ungkap Ramli.
Dengan adanya city tour ini, diharapkan para jemaah tetap mendapatkan pengalaman positif sebelum akhirnya bertolak ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah.