JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turun langsung ke lapangan untuk memantau harga sembako di sejumlah pasar tradisional menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dalam kunjungannya di Pasar Boja, Kendal, ia menegaskan kepada para pedagang agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar demi keuntungan pribadi.
Pastikan Ketersediaan Stok dan Harga Stabil
Didampingi oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, dan Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, Luthfi menyampaikan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah meningkatnya permintaan selama bulan Ramadan.
"Tentunya setelah mengunjungi beberapa pasar di beberapa daerah, pagi ini saya kunjungi Pasar Boja yang ada di Kendal. Saya juga ingin memastikan bahwa stok bahan pokok aman dan tidak ada lonjakan yang tinggi pada harga bahan pokok karena ini jadi perhatian khusus buat saya," ujar Luthfi saat meninjau pasar.
Dari hasil pemantauan, ditemukan bahwa beberapa komoditas seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai mengalami kenaikan harga. Meski demikian, Luthfi menegaskan bahwa kenaikan tersebut masih dalam batas wajar.
"Harga bahan pokok memang ada kenaikan tapi tidak terlalu signifikan. Kenaikannya pada bawang merah, bawang putih, dan cabai. Itu pun masih dalam batas wajar karena permintaan meningkat saat Ramadan," jelasnya.
Pengawasan Ketat dan Sanksi bagi Pedagang Nakal
Gubernur juga menegaskan bahwa Pemprov Jateng akan terus memantau harga pangan setiap hari agar tidak terjadi gejolak atau kelangkaan bahan pokok. Ia mengingatkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk memastikan tidak ada pihak yang melakukan praktik penimbunan atau permainan harga.
"Kami pastikan tidak boleh ada pedagang atau distributor yang bermain-main dengan stok pangan maupun harganya. Pengawasan ketat akan dilakukan Pemprov Jawa Tengah dan Polda Jawa Tengah. Kalau sampai ada yang memainkan harga pangan atau stok, maka kita akan mengambil tindakan tegas," tegas Luthfi.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa jika terjadi lonjakan harga yang signifikan, pemerintah siap menggelar operasi pasar guna menjaga stabilitas harga dan memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
"Pasti akan kita lakukan operasi pasar kalau nanti ada lonjakan harga yang drastis. Supaya nantinya harga bisa stabil," tambahnya.
Revitalisasi Pasar Boja untuk Kenyamanan Pedagang dan Pembeli
Selain mengecek harga dan stok kebutuhan pokok, Gubernur Luthfi juga menyoroti kondisi infrastruktur Pasar Boja yang dinilai perlu perbaikan. Ia meminta agar Pemkab Kendal segera melakukan revitalisasi demi kenyamanan pedagang maupun pembeli.
"Prinsipnya itu perlu revitalisasi Pasar Boja. Kebetulan di sini ada Ibu Bupati Kendal dan Pak Wakil Bupati, nanti didorong untuk revitalisasi pakai anggaran perubahan," ujar Luthfi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, memastikan bahwa revitalisasi pasar akan segera dilakukan dengan menggunakan anggaran perubahan tahun ini.
"Insyaallah pada anggaran perubahan nantinya bisa dianggarkan, tahun ini akan ada pelaksanaan revitalisasi Pasar Boja," kata Dyah kepada awak media.
Ia menjelaskan bahwa bagian atap dan saluran pembuangan air menjadi prioritas dalam perbaikan, guna meningkatkan kenyamanan bagi para pedagang dan pembeli.
"Ini memang yang perlu direvitalisasi itu bagian atapnya dan saluran pembuangan air. Tentunya ini bisa memberi kenyamanan bagi pedagang dan pembelinya," jelasnya.
Dyah, yang akrab disapa Mbak Tika, menambahkan bahwa peremajaan fisik Pasar Boja diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp 2 miliar. Pasar Boja sendiri merupakan pasar tipe A yang mampu menampung lebih dari 1.100 pedagang.
"Yang jelas untuk merevitalisasi Pasar Boja dibutuhkan anggaran sebesar Rp 2 miliar karena Pasar Boja merupakan tipe A dengan jumlah pedagang 1.142. Untuk omzet pasar mencapai kurang lebih Rp 22,935 miliar per bulan, dan setiap tahunnya sebesar kurang lebih Rp 275,266 miliar," pungkasnya.
Dengan adanya revitalisasi ini, diharapkan Pasar Boja dapat menjadi lebih representatif dan meningkatkan perekonomian lokal. Pemerintah terus berupaya menjaga kestabilan harga serta kenyamanan fasilitas pasar agar aktivitas jual beli tetap berjalan lancar selama Ramadan hingga Lebaran.