Penyeberangan

Banjir Meluas, Akses Penyeberangan Ponton RAPP Ditutup Akibat Meluapnya Sungai Kampar

Banjir Meluas, Akses Penyeberangan Ponton RAPP Ditutup Akibat Meluapnya Sungai Kampar
Banjir Meluas, Akses Penyeberangan Ponton RAPP Ditutup Akibat Meluapnya Sungai Kampar

JAKARTA - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan, Riau, terus meluas sejak Selasa, 5 Maret 2025. Banjir ini disebabkan oleh meningkatnya debit air Sungai Kampar akibat pembukaan pintu pelimpahan Waduk PLTA Koto Panjang di Kampar. Dampak dari banjir yang terus meluas ini membuat banyak akses jalan terendam, bahkan menutup operasional penyeberangan ponton yang menghubungkan Kecamatan Langgam dan daerah sekitar.

Penyebab Banjir: Luapan Sungai Kampar

Kondisi cuaca yang tidak menentu dan meluapnya debit air Sungai Kampar menjadi penyebab utama dari bencana banjir ini. Menurut data yang dihimpun pada Rabu, 5 Maret 2025, ketinggian air Sungai Kampar meningkat sebanyak 18 cm, mencapai 3,70 meter di atas batas normal. "Peningkatan debit air ini terjadi setelah pintu pelimpahan Waduk PLTA Koto Panjang dibuka, yang menyebabkan luapan air menggenangi sejumlah daerah di Kabupaten Pelalawan," jelas Zulfan MSi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, saat diwawancarai Riaupos.co.

Ketinggian air yang semakin meningkat ini menyebabkan sejumlah jalan utama dan akses penyeberangan terputus. Banjir yang menggenangi sejumlah badan jalan terus mengalami peningkatan, dengan rata-rata ketinggian genangan air meningkat sekitar 5 cm per harinya.

Banjir Meluas, Sejumlah Akses Jalan Ditutup

Banjir ini merendam berbagai ruas jalan di Kabupaten Pelalawan, termasuk beberapa jalan penting yang menghubungkan berbagai kecamatan. Jalan Pemda Langgam, yang menghubungkan Jalan Koridor PT RAPP dengan Kelurahan Langgam, terendam hingga ketinggian 10 hingga 70 cm. Akibatnya, jalan ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat maupun sepeda motor. "Untuk sementara waktu, akses ini hanya bisa dilalui dengan menggunakan sampan atau pompong," ujar Zulfan.

Selain itu, banjir juga melanda jalan penghubung antara Kelurahan Langgam dan Desa Lubuk Ogung di Kecamatan Bandar Seikijang, serta jalan yang menghubungkan Desa Sotol dengan Tambak. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Pangkalan Kerinci, tepatnya di Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru, di mana ketinggian air mencapai 10-95 cm, sehingga hanya dapat dilalui dengan perahu kecil.

Meski banjir sudah cukup parah di beberapa lokasi, akses utama di Jalan Lintas Timur Kilometer 83, Desa Kemang, masih aman. Namun, Zulfan memperingatkan bahwa air sudah mendekati bahu jalan dan diperkirakan dalam beberapa hari ke depan, banjir akan mulai merendam badan jalan di kawasan tersebut. "Kami terus memantau situasi dan memperkirakan dalam waktu dekat, Jalan Lintas Provinsi akan terdampak banjir," tambahnya.

Penyebaran Dampak Banjir di Wilayah Lain

Tidak hanya di Kecamatan Langgam dan Pangkalan Kerinci, banjir juga telah merendam beberapa wilayah lain di Kabupaten Pelalawan, seperti Kecamatan Pelalawan. Desa Sering dan Kelurahan Pelalawan terendam air, meski banjir di daerah ini belum mengganggu akses transportasi darat. “Banjir masih bisa dilalui kendaraan darat, meskipun ketinggian air terus meningkat,” kata Zulfan.

Pemerintah setempat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tengah melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pasti warga yang terdampak. “Kami sedang mempersiapkan bantuan berupa sembako untuk korban banjir. Stok beras dan minyak goreng sudah tersedia di Dinas Sosial, dan kami hanya menunggu data dari BPBD untuk segera mendistribusikan bantuan tersebut,” jelas Zulfan.

Operasional Ponton RAPP Ditutup Sementara

Banjir yang melanda Kecamatan Langgam dan Pangkalan Kerinci menyebabkan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) juga harus menutup sementara operasional penyeberangan ponton yang menghubungkan kawasan tersebut. Corporate Communications Head PT RAPP, Aji Wihardandi, mengonfirmasi penutupan akses ponton tersebut. "Kami memutuskan untuk menghentikan operasional ponton dan jalan koridor sejak 4 Maret 2025 karena luapan air Sungai Kampar yang semakin tinggi. Keputusan ini kami ambil demi keselamatan masyarakat dan pengguna jalan," ungkap Aji.

PT RAPP, yang memiliki banyak fasilitas operasional di daerah tersebut, berkomitmen untuk memastikan keselamatan karyawan dan masyarakat setempat dengan menutup akses penyeberangan. "Keamanan masyarakat adalah prioritas utama, dan kami berharap keadaan ini segera membaik agar operasional ponton dan akses jalan dapat kembali berjalan normal," kata Aji menambahkan.

Upaya Pemulihan dan Bantuan Sosial

Meski situasi saat ini terbilang cukup mengkhawatirkan, BPBD Pelalawan berupaya untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir. Zulfan menjelaskan bahwa mereka sedang mempersiapkan bantuan logistik untuk membantu warga yang tinggal di daerah rawan banjir. “Saat ini, kami fokus pada pendataan warga yang terdampak banjir. Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk memastikan distribusi bantuan bisa segera dilakukan,” ujar Zulfan.

Kondisi cuaca yang terus memburuk diperkirakan masih akan berdampak pada beberapa daerah lainnya di Kabupaten Pelalawan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang terkait situasi terkini. Pemerintah setempat juga mengingatkan warga untuk menghindari daerah-daerah yang rawan banjir dan memastikan keselamatan keluarga mereka.

Banjir yang melanda Kabupaten Pelalawan akibat meluapnya Sungai Kampar terus memperburuk kondisi infrastruktur transportasi di wilayah tersebut. Sejumlah akses jalan terendam dan mengganggu aktivitas masyarakat. Selain itu, PT RAPP juga terpaksa menutup operasional ponton penyeberangan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan. Pihak BPBD Pelalawan sedang melakukan pendataan dan menyiapkan bantuan untuk korban banjir. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghadapi bencana ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index