JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Universitas Cenderawasih (Uncen) terus berkomitmen dalam mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di Papua melalui berbagai program pemberdayaan. Salah satu inisiatif terbaru adalah pelatihan bisnis dan pendampingan usaha yang diadakan untuk mahasiswa, guna membantu mereka mengembangkan usaha sekaligus mewujudkan kemandirian ekonomi. Program ini, yang juga mencakup akses ke pasar dan permodalan, merupakan bentuk kolaborasi strategis antara dunia pendidikan dan dunia usaha.
Kembangkan Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa
Program pelatihan ini merupakan bagian dari kerja sama jangka panjang antara PT Freeport Indonesia dan Uncen yang bertujuan untuk memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa terkait dunia bisnis. Dalam kesempatan ini, PT Freeport Indonesia melalui Vice President Corporate Communications, Katri Krisnati, menekankan bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi investasi yang paling bernilai bagi perusahaan. Dengan melibatkan generasi muda dalam program ini, Freeport berharap dapat mempersiapkan para mahasiswa untuk berwirausaha serta memperkenalkan mereka pada potensi pasar dan sumber daya finansial.
"Freeport Indonesia yakin bahwa investasi terbaik adalah pengembangan sumber daya manusia, khususnya generasi muda. Melalui kerja sama dengan Uncen, kami memberikan dukungan melalui pelatihan kepada para mahasiswa yang sudah memulai bisnisnya, termasuk mempertemukan mereka dengan pasar dan membuka akses permodalan," ujar Katri Krisnati saat acara pelatihan di Timika, Papua Tengah.
Program ini dinamakan Kokarya Studentpreneurship, yang menggabungkan kata "Kokarya" (Ko = kamu, Karya = karya) dengan konsep kewirausahaan (studentpreneurship) yang menjadi bagian integral dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uncen. Selain bekerja sama dengan universitas, PT Freeport Indonesia juga menggandeng berbagai mitra lain seperti perbankan, pelaku ekonomi lokal, dan UMKM setempat, dengan harapan dapat menciptakan ekosistem kewirausahaan yang lebih inklusif dan mendukung akses bagi mahasiswa dalam berwirausaha.
Kolaborasi untuk Mewujudkan Ekosistem Kewirausahaan
Katri Krisnati melanjutkan, kerja sama antara PTFI dan Uncen tidak hanya sebatas pelatihan, namun juga mencakup pendekatan kolaboratif dengan sektor lain, seperti sektor perbankan dan UMKM lokal. Menurut Katri, pengembangan kewirausahaan harus bersifat holistik, yang tidak hanya mengandalkan pelatihan akademis, tetapi juga penerapan langsung di lapangan.
"Kami bersyukur karena kegiatan yang telah memasuki tahun kedua ini mendapat sambutan positif dari Rektor Uncen, para mahasiswa, dan mitra kami. Kami berharap mahasiswa dapat menjadikan kewirausahaan sebagai pilihan karir yang menjanjikan, bukan alternatif," jelas Katri Krisnati.
Program ini dihadiri oleh 47 mahasiswa terpilih dari berbagai fakultas di Uncen, seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), serta fakultas lainnya. Selain itu, ada pula tiga alumni dari Papuan Bridge Program (PBP) yang turut berpartisipasi. Program PBP ini adalah inisiatif dari Institut Pertambangan Nemangkawi yang bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan agar siap memasuki dunia usaha atau industri.
Selama kegiatan yang berlangsung pada 18-20 Februari di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uncen, mahasiswa mendapatkan berbagai materi pelatihan dari para narasumber berkompeten, termasuk dari Bank Papua, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Abepura, BPOM Jayapura, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jayapura, hingga UMKM Galeri Papua. Mereka juga diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pelaku industri serta UMKM lokal yang telah sukses dalam menjalankan bisnis.
Pengalaman Mahasiswa dan Alumni dalam Pengembangan Bisnis
Para peserta pelatihan memiliki beragam jenis usaha, di antaranya produk Virgin Coconut Oil (VCO), keripik, makanan olahan berbahan dasar sagu, coklat ubi, smoothies buah dan sayur, kuliner khas Batak, bengkel dan aksesoris motor, hingga usaha ternak babi. Melalui simulasi bisnis dan literasi keuangan, mereka diberikan kesempatan untuk memvalidasi ide bisnis mereka serta mendapatkan saran dari para ahli yang berpengalaman di bidangnya.
Sebagai tambahan, PT Freeport Indonesia menggandeng Radio Republik Indonesia (RRI) Jayapura untuk membantu mempromosikan produk-produk UMKM mahasiswa yang telah terpilih, sehingga mereka bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Ini menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk memperkenalkan produk mereka di pasar yang lebih besar.
Rektor Uncen, Dr. Oscar Oswald O Wambrauw, SE, MSc.Agr, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan pelatihan kewirausahaan ini. "Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PTFI atas terselenggaranya pelatihan melalui Program Kokarya Studentpreneurship. Ini adalah bentuk komitmen dalam mendukung sinergitas antara perguruan tinggi dan dunia industri, mempersiapkan SDM yang siap beradaptasi dengan tantangan global dan perkembangan teknologi," ungkap Oscar.
Harapan Mahasiswa untuk Masa Depan Kewirausahaan di Papua
Salah satu peserta pelatihan, Agatha Yenusi, yang bergerak di bidang produksi Virgin Coconut Oil, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membantunya dalam mengembangkan usaha yang telah dijalankannya. "Pelatihan ini memberikan rambu-rambu dan pedoman dalam berbisnis. Saya berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar teman-teman mahasiswa tidak hanya berfokus menjadi pegawai negeri sipil, tetapi memiliki keberanian untuk menjadi pengusaha muda," kata Agatha dengan penuh semangat.
Program pelatihan ini bukan hanya sekadar memberikan teori bisnis, tetapi juga membekali peserta dengan pengetahuan praktis yang diperlukan untuk menjalankan dan mengembangkan usaha. Dengan adanya kolaborasi antara PTFI, Uncen, dan berbagai mitra, diharapkan dapat menciptakan ekosistem kewirausahaan yang dapat bertumbuh secara berkelanjutan di Papua.
Peluang Wirausaha bagi Generasi Muda Papua
Kerja sama antara PT Freeport Indonesia dan Universitas Cenderawasih melalui Program Kokarya Studentpreneurship membuka peluang besar bagi mahasiswa Papua untuk mengembangkan diri dan berkontribusi terhadap ekonomi lokal. Dengan berbagai fasilitas, pelatihan, serta dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan lebih banyak generasi muda yang dapat mengubah paradigma dan menjadikan kewirausahaan sebagai pilihan utama untuk masa depan mereka. Inisiatif ini juga mencerminkan semangat kolaborasi antara sektor pendidikan, dunia usaha, dan pemerintah dalam menciptakan iklim kewirausahaan yang lebih baik bagi Papua.