JAKARTA — Sebuah kecelakaan tragis melibatkan bus perusahaan tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) terjadi sekitar pukul 15.00 Wita di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Dalam insiden ini, dua karyawan perusahaan tewas, sembilan mengalami luka berat, dan 12 lainnya mengalami luka ringan. Kecelakaan yang melibatkan bus pengangkut karyawan ke kawasan eksplorasi Dodo Rinti ini terjadi di Kilometer 12 jalan by pass Lunyuk-Dodo Rinti, tepatnya di Desa Perung.
Kronologi kecelakaan fatal ini diungkapkan oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Lunyuk, Muhammad Iqbal. "Benar, peristiwa itu terjadi di Km 12 Jalan Lintas Perung-Dodo Desa Perung. Dua karyawan meninggal dunia, sembilan luka berat, dan 12 luka ringan," ungkapnya. Menurut penyelidikan awal, bus yang mengangkut 23 karyawan tersebut mengalami masalah saat melintasi tanjakan.
Iqbal menambahkan bahwa dugaan sementara menunjukkan bahwa bus tersebut menghadapi kesulitan saat menanjak. "Menurut saksi, busnya tidak kuat menanjak. Busnya sudah sempat sampai ke atas, namun mesinnya tiba-tiba mati," jelas Iqbal. Keadaan semakin memburuk ketika rem bus tersebut diduga tidak berfungsi alias blong, sehingga bus meluncur mundur dan terbalik.
Seorang saksi mata di sekitar lokasi mengungkapkan bahwa mereka melihat bus meluncur ke belakang dengan kecepatan yang semakin meningkat setelah mesin mati. Sopir telah berusaha untuk mengendalikan kendaraan dengan mengerem, tetapi karena rem yang tidak berfungsi, upaya tersebut sia-sia. Akibatnya, bus akhirnya terguling, menyebabkan dua nyawa melayang seketika di tempat kejadian.
Setelah insiden tersebut berlangsung, penduduk setempat yang tengah bekerja di ladang sekitar lokasi segera melaporkan kejadian ini kepada Polsek Lunyuk. Pihak kepolisian kemudian berkoordinasi dengan perwakilan PT AMNT dan pihak Kecamatan Lunyuk untuk melakukan evakuasi korban. Demi percepatan evakuasi, PT AMNT mengerahkan satu unit helikopter untuk mengevakuasi korban tewas dan korban luka ringan. Sementara itu, korban yang mengalami luka berat dievakuasi melalui jalur darat menggunakan ambulans Puskesmas Lunyuk dan kendaraan PT AMNT ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kasat Lantas Polres Sumbawa, AKP Edwin Isa Mahendra, juga mengonfirmasi kejadian tersebut. "Benar. Telah terjadi laka lantas tunggal bus yang mengangkut karyawan tambang, dua korban meninggal dunia, dua luka berat dirujuk ke RSUP Manambai Abdul Kadir Sumbawa," jelas Edwin. Ia menambahkan bahwa korban lainnya yang mengalami luka ringan sedang dirawat di Puskesmas Lunyuk, termasuk sopir bus.
Penanganan awal di tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilaksanakan oleh Polsek Lunyuk, sehingga identitas korban dan dugaan penyebab awal kejadian sudah diidentifikasi. Mengingat jarak tempuh yang cukup jauh dari pusat kota Sumbawa ke lokasi kejadian dan kondisi malam hari tanpa penerangan memadai, olah TKP lebih lanjut dari Unit Laka Lantas Polres Sumbawa dijadwalkan untuk dilakukan keesokan hari.
"Unit Laka rencananya akan melaksanakan olah TKP besok setelah sahur, mengingat perjalanannya yang memakan waktu sekitar 3 jam dari Sumbawa menuju Lunyuk," jelas Edwin mengenai rencana lanjutan olah TKP.
Sampai saat ini, investigasi terkait penyebab pasti kecelakaan terus berlanjut, termasuk memeriksa kondisi bus dan faktor lain yang mungkin berpengaruh. Namun, kejadian ini menjadi pengingat serius akan pentingnya pengecekan berkala pada kendaraan operasional, khususnya yang berada di area tambang yang memiliki medan berat dan berisiko tinggi.
Kecelakaan ini menciptakan dampak mendalam bagi keluarga korban, rekan kerja yang selamat, serta perusahaan yang menaungi aktivitas mereka. Tragedi ini harus menjadi dorongan bagi semua pihak terkait untuk lebih meningkatkan aspek keselamatan kerja dan memastikan kelayakan operasional semua peralatan dan kendaraan yang digunakan sehari-hari.
Pada akhirnya, langkah-langkah proaktif dalam meminimalkan risiko kecelakaan menjadi hal yang sangat esensial mengingat nilai kehidupan setiap individu yang tidak tergantikan. Dengan investigasi yang sedang dilakukan oleh pihak kepolisian dan kesigapan dari PT AMNT dalam menangani situasi darurat ini, diharapkan dapat memberi pencerahan lebih jauh mengenai faktor-faktor penyebab kecelakaan sehingga tak terulang di masa mendatang.