apa itu engine mounting

Apa Itu Engine Mounting: Jenis hingga Penyebab Kerusakannya

Apa Itu Engine Mounting: Jenis hingga Penyebab Kerusakannya
apa itu engine mounting

Apa itu engine mounting? Engine mounting adalah komponen yang memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan pengemudi dan penumpang selama perjalanan.

Fungsinya adalah untuk meredam getaran yang dihasilkan oleh mesin mobil, sehingga getaran tersebut tidak sampai dirasakan di dalam kabin kendaraan.

Pada umumnya, getaran mobil yang terjadi saat akselerasi atau deselerasi bisa diminimalkan dengan adanya engine mounting. 

Komponen ini berperan untuk melindungi komponen lain di dalam mobil dari dampak getaran berlebih, sehingga dapat mengurangi kemungkinan kerusakan pada bagian-bagian kendaraan. 

Untuk lebih mengenal apa itu engine mounting, jenis, hingga penyebab kerusakannya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Engine Mounting?

Apa itu engine mounting? Engine mounting adalah komponen penting yang berfungsi untuk meredam getaran yang dihasilkan oleh mesin mobil, sehingga getaran tersebut tidak merambat ke kabin kendaraan. 

Getaran ini biasanya terjadi akibat ledakan bahan bakar dan udara yang tercampur di ruang pembakaran, yang menyebabkan kruk as berputar dan menghasilkan getaran. Tanpa adanya engine mounting, kenyamanan di dalam kabin bisa terganggu.

Selain perannya dalam meredam getaran, engine mounting juga berfungsi untuk menjaga agar mesin tetap terpasang dengan kokoh pada sasis mobil. 

Komponen ini mendukung kinerja berbagai bagian mesin lainnya, seperti piston dan girboks, agar dapat berfungsi dengan baik.

Fungsi Engine Mounting

Fungsi utama dari engine mounting adalah untuk mengurangi getaran yang dihasilkan oleh mesin mobil. Dengan meredam getaran ini, ada dua manfaat penting yang didapatkan.

Manfaat pertama adalah meningkatkan kenyamanan bagi penumpang. Tanpa adanya komponen ini, getaran yang berasal dari mesin akan terasa di dalam kabin, yang bisa membuat perjalanan terasa tidak nyaman.

Manfaat kedua adalah memberikan perlindungan kepada komponen mesin lainnya. Jika getaran yang dihasilkan terlalu besar, dampaknya bisa merusak spare part mobil lainnya, yang dapat mengganggu kinerja komponen-komponen tersebut.

Jenis-jenis Engine Mounting

Terdapat dua jenis engine mounting yang dapat dipilih berdasarkan konstruksinya. Penting untuk memastikan bahwa jika mobil kamu menggunakan lebih dari satu komponen ini, semua jenisnya harus serupa.

1. Konvensional

Engine mounting tipe konvensional terbuat dari plat baja dengan desain yang cukup sederhana. 

Salah satu sisi berfungsi sebagai pengait ke sasis, sementara sisi lainnya berbentuk tabung dengan karet berlubang di bagian tengahnya yang berfungsi untuk menahan getaran mesin agar tidak sampai ke bodi mobil.

2. Modern

Engine mounting tipe modern biasanya lebih mahal dibandingkan dengan tipe konvensional. 

Desainnya lebih canggih dengan tabung hidrolik. Jenis ini sering digunakan pada mobil-mobil mewah karena kemampuannya yang lebih baik dalam meredam getaran.

Penyebab Engine Mounting Rusak dan Cara Mengatasinya

Kerusakan pada engine mounting mobil bisa memicu berbagai masalah dan kerusakan lebih lanjut pada kendaraan. 

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab kerusakan pada engine mounting agar dapat menghindari kerusakan yang lebih serius. Berikut adalah beberapa penyebab umum kerusakan engine mounting dan cara untuk mengatasinya:

1. Getaran Mesin yang Kuat

Getaran mesin yang berlebihan dapat membuat engine mounting cepat aus. Hal ini disebabkan oleh beban mesin dan getaran yang terus-menerus ditahan oleh engine mounting. 

Jika kamu merasakan getaran yang tidak normal, segera periksa kondisi engine mounting. Cara mengatasinya adalah dengan mengganti engine mounting yang sudah rusak. 

Selain itu, lakukan pengecekan berkala pada mesin untuk mencegah kerusakan pada engine mounting.

2. Benturan dan Kecelakaan

Benturan atau kecelakaan dapat merusak engine mounting, karena dapat mengubah posisi dan kestabilannya, bahkan menyebabkan keausan. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengemudi dengan hati-hati dan memperhatikan kondisi jalan yang dilalui.

Cara mengatasinya adalah dengan memeriksa engine mounting secara rutin dan mengganti komponen yang rusak. Juga, pastikan mengemudi dengan hati-hati untuk menghindari benturan atau kecelakaan yang dapat merusak komponen tersebut.

3. Perawatan yang Tidak Tepat

Perawatan yang kurang baik bisa mempercepat kerusakan engine mounting. Jika mobil tidak dirawat dengan baik, komponen ini bisa cepat aus.

Cara mengatasinya adalah dengan melakukan perawatan rutin yang tepat, termasuk mengganti oli dan filter secara berkala, serta memeriksa kondisi engine mounting. Jangan lupa untuk mengganti komponen yang sudah rusak.

4. Beban Kendaraan Terlalu Berat

Beban kendaraan yang berlebihan adalah salah satu penyebab utama kerusakan engine mounting. 

Beban yang berat menyebabkan mobil menghasilkan lebih banyak energi saat akselerasi, yang memicu getaran ekstra dan membuat engine mounting bekerja lebih keras.

Apakah komponen ini ada umur pemakaiannya? Umur pakai engine mounting mobil biasanya berkisar antara 50.000 hingga 60.000 kilometer. Jika mobil sudah menempuh jarak tersebut, segera ganti engine mounting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, pertimbangkan intensitas penggunaan mobil. Jika sering digunakan untuk perjalanan berat, maka kerusakan bisa lebih cepat terjadi, dan penggantian komponen perlu dilakukan lebih sering.

Ciri-ciri Engine Mounting Rusak

Sebagai pemilik kendaraan, penting untuk mengenali tanda-tanda kerusakan pada komponen peredam getaran mesin mobil. 

Memahami ciri-ciri engine mounting yang rusak dapat membantu mendeteksi gejala awal sebelum menimbulkan masalah yang lebih besar. Berikut beberapa ciri engine mounting yang sudah mengalami kerusakan:

1. Getaran Mesin Terasa Lebih Kuat

Karena fungsi utama engine mounting adalah meredam getaran, jika komponen ini mulai rusak, getaran mesin akan terasa lebih kuat, bahkan saat mobil dalam keadaan diam atau idle. 

Selain itu, saat perpindahan gigi pertama setelah berhenti, mesin bisa terasa menghentak. Gejala ini lebih sering terjadi pada mobil berpenggerak roda depan (FWD), khususnya pada bagian transmisi.

2. Muncul Bunyi Aneh dari Mesin

Ciri lain yang bisa dikenali adalah munculnya suara aneh, seperti bunyi "gluduk-gluduk" saat mobil berakselerasi atau melewati jalan yang rusak. Bunyi ini juga bisa terdengar ketika mesin pertama kali dinyalakan.

3. Posisi Mesin Menjadi Miring atau Turun

Jika engine mounting mengalami kerusakan yang cukup parah, posisi mesin bisa tampak miring atau lebih rendah dari seharusnya. Kondisi ini biasanya terlihat pada engine mounting yang berfungsi sebagai dudukan mesin.

Umur Engine Mounting Mobil

Sebagai komponen yang menjaga kestabilan mesin agar tidak bergerak berlebihan saat kendaraan melaju, engine mounting memiliki masa pakai yang bervariasi tergantung pada penggunaan dan kondisi mobil.

 Umumnya, komponen ini dapat bertahan antara 5 hingga 7 tahun atau sekitar 100.000 km. Namun, usia pakainya bisa lebih singkat jika mobil sering digunakan di jalanan yang rusak, mengalami benturan, atau jika mesin bekerja lebih berat dari biasanya.

Jika engine mounting menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau sudah melewati masa pakainya, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan di bengkel dan ganti dengan yang baru untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal.

Dampak Engine Mounting Rusak dan tidak Diganti

Jika engine mounting mengalami kerusakan dan dibiarkan tanpa penggantian dalam waktu lama, hal ini dapat berdampak pada performa mobil. Berikut beberapa efek yang bisa terjadi:

1. Kebocoran pada Selang Radiator

Kerusakan pada engine mounting dapat membuat mesin bergoyang lebih dari biasanya. Akibatnya, selang radiator yang terhubung ke mesin bisa mengalami tekanan berlebih hingga akhirnya retak atau bocor. 

Jika kebocoran ini terjadi, mesin bisa mengalami overheat, yang berpotensi menyebabkan kerusakan lebih besar.

2. Gangguan pada Selang Bahan Bakar

Getaran berlebih akibat engine mounting yang rusak juga dapat memengaruhi kestabilan selang bahan bakar. Jika posisinya bergeser, terjepit, atau bahkan robek, hal ini bisa menyebabkan kebocoran bahan bakar. 

Kondisi ini bukan hanya mengganggu kinerja mesin, tetapi juga meningkatkan risiko kebakaran.

Jangan abaikan kondisi engine mounting mobil. Jika muncul tanda-tanda seperti getaran yang berlebihan atau suara aneh dari mesin, segera lakukan pemeriksaan dan ganti komponen yang rusak untuk menjaga performa kendaraan serta mencegah kerusakan pada bagian lainnya.

Selain servis rutin dan berkendara dengan hati-hati, ada risiko lain seperti kecelakaan dan kehilangan yang tidak selalu bisa dihindari. 

Oleh karena itu, memiliki asuransi mobil menjadi langkah penting untuk melindungi kendaraan. Secara umum, ada dua jenis asuransi mobil, yaitu TLO (Total Loss Only) dan all risk.

Asuransi all risk mencakup perlindungan dari kerusakan kecil hingga besar, sementara asuransi TLO hanya menanggung kerusakan yang mencapai lebih dari 75% atau jika kendaraan hilang.

Sebagai penutup, pastikan untuk selalu memeriksa kondisi engine mounting agar performa mobil tetap optimal dan terhindar dari masalah. 

Dengan memahami apa itu engine mounting, kamu bisa lebih waspada terhadap tanda-tanda kerusakannya dan melakukan perawatan yang tepat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index