Biaya operasi termahal sering kali menjadi beban yang berat, terutama ketika melibatkan prosedur medis yang kompleks dan memerlukan pemulihan intensif.
Banyak orang yang terkejut dengan angka yang harus dikeluarkan untuk jenis operasi tersebut, yang kadang datang tanpa peringatan. Akibatnya, kebutuhan akan asuransi kesehatan yang memadai menjadi semakin penting.
Asuransi dapat menjadi penyelamat finansial dalam menghadapi biaya operasi yang tinggi, mengurangi tekanan yang timbul akibat tagihan medis yang tak terduga
Dengan adanya asuransi, pasien dapat fokus pada proses pemulihan tanpa khawatir tentang biaya. Maka dari itu, memahami biaya operasi termahal dan cara mengelolanya sangatlah penting.
Daftar Biaya Operasi Termahal
Menghadapi kondisi kesehatan yang memerlukan operasi bisa menjadi pengalaman yang menantang, baik dari sisi fisik maupun keuangan.
Selain rasa sakit atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan, salah satu perhatian utama adalah biaya yang harus dikeluarkan.
Meskipun banyak operasi yang memerlukan biaya tinggi, ada beberapa prosedur yang dapat digolongkan sebagai biaya operasi termahal. Berikut ini adalah ulasan tentang beberapa jenis operasi dengan biaya yang sangat tinggi.
1. Transplantasi Tulang Belakang
Transplantasi sumsum tulang belakang menjadi pilihan pengobatan yang semakin umum untuk pasien dengan kanker darah, seperti leukemia. Prosedur ini pertama kali diterapkan di China pada tahun 1964.
Salah satu pencapaian luar biasa dalam dunia medis tercatat ketika seorang wanita yang menjalani transplantasi pada usia 22 tahun kini telah berusia 74 tahun.
Hal ini diumumkan oleh Peggy Lu, Presiden Direktur Rumah Sakit Lu Daopei, dalam sebuah wawancara pada 12 Maret 2016. Pasien tersebut menerima donor sumsum tulang belakang dari saudara kandungnya.
Menurut Peggy, penggunaan donor dari saudara kandung memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi karena risiko penolakan tubuh lebih rendah. Donor yang lebih dekat hubungannya dianggap lebih cocok untuk transplantasi sumsum tulang belakang.
Pada waktu itu, mendapatkan donor di China cukup sulit akibat kebijakan satu anak, sehingga hanya pasien dengan saudara kandung yang dapat menjalani transplantasi ini.
Sebagai alternatif, Rumah Sakit Lu Daopei mengembangkan teknik transplantasi dari orangtua ke anak atau sebaliknya. Tidak hanya warga China yang menjalani prosedur ini, tetapi juga pasien dari negara lain, termasuk Hongkong, Amerika, dan Indonesia.
Prosedur ini terbukti efektif dalam memperpanjang harapan hidup pasien leukemia, yang mengalami kegagalan produksi sel darah dari sumsum tulang.
Dengan menggantikan sumsum tulang yang tidak berfungsi dengan yang sehat, pasien memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan hidup.
Risiko kambuh setelah transplantasi sangat rendah, dan pengobatan dilakukan dengan ketepatan waktu yang sangat penting.
Pasien yang menjalani transplantasi akan ditempatkan di ruang steril selama sekitar satu bulan. Rumah sakit ini mampu menangani sekitar 40 pasien leukemia setiap bulannya.
Namun, biaya untuk menjalani transplantasi sumsum tulang belakang ini cukup tinggi, berkisar antara Rp800 juta hingga lebih dari Rp1 miliar.
Biaya yang besar tersebut sebanding dengan manfaat medis yang luar biasa, memberikan harapan baru bagi pasien dengan kondisi medis yang serius.
2. Transplantasi Hati
Di Indonesia, tim medis telah berhasil melakukan transplantasi hati pada anak-anak, bahkan dengan hasil yang setara dengan negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Prof. DR. dr. Hanifah Oswari, SpA(K), dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap FKUI Jakarta pada 11 Januari 2019, menjelaskan bahwa keberhasilan transplantasi hati diukur dari seberapa lama pasien dapat bertahan hidup setelah prosedur.
Di RSCM-FKUI, angka harapan hidup pasien setelah satu tahun mencapai 88,9%, yang sedikit lebih tinggi daripada angka Jepang dan Amerika Serikat. Sejauh ini, sudah ada 51 anak yang berhasil menjalani transplantasi hati di rumah sakit ini.
Namun, biaya untuk transplantasi hati anak cukup mahal, dengan perkiraan biaya sekitar Rp600 juta per pasien.
BPJS Kesehatan hanya menanggung biaya maksimal Rp269 juta, sehingga banyak keluarga harus mencari cara untuk membiayai sisa biaya yang belum tercakup.
Prof. Hanifah mengusulkan beberapa langkah untuk meningkatkan akses dan keberhasilan program transplantasi hati di Indonesia, seperti deteksi dini atresia bilier, penggunaan lebih banyak donor dari jenazah, pendirian pusat transplantasi hati di berbagai daerah, dan pengembangan sistem registrasi transplantasi nasional.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk membuat prosedur ini lebih terjangkau dan lebih banyak anak dapat mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
3. Transplantasi Usus
Transplantasi usus adalah salah satu prosedur medis dengan biaya yang sangat tinggi. Mengingat usus adalah organ tubuh manusia yang utama dan terpanjang, prosedur ini memerlukan teknologi canggih dan keahlian medis yang tinggi.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan prosedur transplantasi usus biasanya sekitar 12 jam, dengan biaya pengobatannya yang sangat mahal, mencapai sekitar US$ 1.206.000 atau sekitar Rp 16,36 miliar.
Biaya tersebut mencakup berbagai komponen, mulai dari perawatan medis, pemeriksaan, obat-obatan, hingga biaya operasi itu sendiri.
Selain itu, peralatan medis khusus dan tim medis terlatih yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan transplantasi usus menjadikan prosedur ini sebagai salah satu pengobatan yang paling mahal di dunia.
4. Transplantasi Jantung
Operasi transplantasi jantung adalah prosedur yang memerlukan biaya yang sangat besar, diperkirakan mencapai USD 1,38 juta atau sekitar Rp 19,96 miliar.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya biaya ini termasuk pengadaan organ yang cocok, persiapan yang memakan waktu dan biaya, serta risiko tinggi yang terkait dengan prosedur ini.
Transplantasi jantung sering kali menjadi pilihan terakhir untuk menyelamatkan nyawa pasien yang menderita penyakit jantung parah.
5. Transplantasi Paru-Paru
Transplantasi paru-paru dilakukan pada pasien yang mengalami kerusakan paru-paru parah, seringkali akibat penyakit yang terkait dengan merokok. Biaya prosedur transplantasi paru-paru dapat mencapai US$ 797.200 atau sekitar Rp 10,81 miliar.
Pasien harus menemukan donor yang sangat cocok, dan prosedur ini membawa risiko yang cukup tinggi.
Meskipun demikian, transplantasi paru-paru adalah satu-satunya cara untuk memperpanjang hidup bagi pasien dengan penyakit paru-paru stadium akhir.
6. Operasi Jantung Terbuka
Biaya operasi bypass jantung, yang sering kali menjadi salah satu prosedur medis yang sangat mahal, berkisar antara 63 juta hingga 130 juta Rupiah, sesuai dengan informasi dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.
Biaya ini mencakup berbagai faktor, seperti fasilitas rumah sakit, jumlah pembuluh arteri yang diganti, tenaga medis yang terlibat, serta penggunaan teknologi medis canggih yang dibutuhkan.
Namun, biaya tersebut hanya mencakup prosedur operasi saja, belum termasuk perawatan lainnya.
Pasien yang menjalani operasi ini biasanya perlu dirawat inap sebelum dan setelah operasi, dengan durasi minimal lima hari.
Di samping itu, pemeriksaan lanjutan dan kunjungan rutin ke rumah sakit juga diperlukan untuk memastikan proses pemulihan yang optimal.
Keberhasilan pemulihan pasien juga sangat bergantung pada komitmen mereka untuk menjalani pola hidup sehat setelah operasi bypass jantung.
7. Transplantasi Ginjal
Untuk pasien yang mengalami gagal ginjal, opsi transplantasi ginjal menjadi pilihan terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup.
Meskipun Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) dianggap lebih efisien daripada hemodialisis (HD), CAPD tetap memiliki risiko karena keterbatasan ketahanan membran perut.
Biaya transplantasi ginjal berkisar antara Rp250 juta hingga Rp300 juta, namun BPJS Kesehatan dapat menanggung sebagian besar biaya tersebut, membuatnya lebih terjangkau.
Meskipun ada biaya tambahan, seperti skrining dan pemeriksaan laboratorium yang tidak dijamin BPJS, dengan estimasi biaya sekitar Rp40 juta, transplantasi ginjal tetap menjadi opsi yang menguntungkan bagi pasien.
RSUD dr. Iskak dan RSSa Malang memiliki tim medis yang berpengalaman dalam melakukan transplantasi ginjal dan telah berhasil mengembalikan kesehatan bagi banyak pasien.
Sebagai penutup, biaya operasi termahal memang menjadi tantangan besar, namun di balik harga yang tinggi, prosedur-prosedur tersebut dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup pasien.