JAKARTA – Komitmen PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam mendukung pengembangan sepak bola usia dini di Indonesia kembali dibuktikan melalui penyelenggaraan Freeport Grassroots Tournament (FGT) 2025 yang digelar di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur. Turnamen ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat sepak bola sejak usia dini sekaligus memperkuat fondasi masa depan sepak bola nasional.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menegaskan bahwa penyelenggaraan FGT merupakan wujud nyata kontribusi perusahaan dalam pembangunan karakter generasi muda melalui olahraga. “Turnamen ini merupakan kontribusi nyata PTFI untuk membangun fondasi kuat bagi sepak bola nasional sekaligus memberikan kesempatan bagi anak-anak di Gresik,” ujar Tony Wenas dalam keterangan tertulis.
Lebih dari sekadar pertandingan, Tony menekankan pentingnya nilai-nilai yang dapat diperoleh anak-anak melalui keterlibatan dalam kegiatan seperti FGT, mulai dari disiplin, kerja sama tim, hingga sportivitas yang menjadi bekal penting dalam kehidupan mereka di masa depan. “Sepak bola tidak hanya membangun fisik, tetapi juga karakter, disiplin, dan kerja sama tim. Maka kami berharap momentum FGT di Gresik ini betul-betul dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para Sekolah Sepak Bola (SSB),” lanjut Tony.
Sebanyak 20 Sekolah Sepak Bola (SSB) dari wilayah Gresik ikut ambil bagian dalam FGT 2025. Turnamen ini terbagi dalam dua kategori usia, yakni U-10 dan U-12, berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya mempertandingkan kelompok usia U-12. Masing-masing kategori diikuti oleh 10 tim, mencerminkan perluasan cakupan dan antusiasme terhadap ajang ini.
Turnamen tahun ini juga mendapat dukungan penuh dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI). Apresiasi tinggi disampaikan oleh Tony Wenas kepada PSSI atas kolaborasi strategis ini. “Tahun ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama antara PTFI dan PSSI dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia sejak akar rumput,” ujarnya.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, turut memberikan pernyataan mendukung langkah PTFI dalam pengembangan sepak bola usia dini. Menurutnya, keberhasilan negara-negara maju di dunia dalam membina atlet sepak bola berawal dari pembinaan sejak dini. “Saya mengapresiasi partisipasi PT Freeport yang selalu mendukung sepak bola Indonesia maju. Kepercayaan ini memperkuat komitmen PSSI untuk terus meningkatkan sepak bola usia dini, baik melalui kompetisi, kolaborasi, maupun pelatihan pelatih berkualitas,” tegas Erick Thohir.
FGT pertama kali digelar pada tahun 2024 di dua lokasi, yaitu Gresik dan Jayapura. Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat, orang tua, serta pelatih SSB, karena memberikan pengalaman bertanding yang kompetitif bagi para pesepak bola muda.
Pada gelaran FGT 2025 di Gresik, pertandingan ditutup secara resmi oleh Vice President Business Process Smelting & Refining PTFI, Aripin Buman, bersama Executive Committee (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh. Mereka juga turut menyerahkan piagam kepada para pemenang turnamen. Di kategori U-12, SSB Sindogres keluar sebagai juara, sedangkan untuk kategori U-10, gelar juara diraih oleh SSB Pesawat Wadeng.
Tidak hanya sebatas penghargaan dalam bentuk piagam, PTFI juga memberikan bentuk apresiasi nyata kepada seluruh peserta dengan membagikan 300 pasang sepatu sepak bola. Inisiatif ini bertujuan untuk semakin memotivasi anak-anak agar terus berlatih dan mengasah keterampilan mereka dalam dunia sepak bola. “PTFI bangga menjadi bagian dari perjalanan awal anak-anak Indonesia menuju impian mereka menjadi pesepak bola profesional. Kami berharap turnamen ini menjadi pengalaman berharga dan inspiratif bagi setiap peserta,” ucap Tony Wenas.
Turnamen ini juga membuka ruang bagi peningkatan kualitas pembinaan sepak bola di daerah. Dengan melibatkan berbagai elemen seperti pelatih, orang tua, dan komunitas lokal, FGT menjadi ajang sinergi untuk bersama-sama memajukan olahraga sepak bola dari bawah. Keikutsertaan tim-tim SSB dalam turnamen ini menjadi kesempatan langka untuk tampil dalam atmosfer pertandingan yang terstruktur dan kompetitif.
Pihak panitia juga menyebutkan bahwa selama dua hari pelaksanaan turnamen, Stadion Gelora Joko Samudro ramai dikunjungi oleh orang tua dan pendukung yang antusias menyaksikan aksi anak-anak mereka di lapangan hijau. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap pengembangan sepak bola usia dini tidak hanya datang dari institusi besar, tetapi juga dari masyarakat secara luas.
Program seperti FGT dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi katalis dalam menghasilkan bibit unggul pemain nasional. Pembinaan yang dimulai dari usia dini akan berdampak positif bagi proses regenerasi pemain profesional di masa mendatang, yang tentunya akan berkontribusi pada prestasi sepak bola nasional secara keseluruhan.
Dengan dukungan penuh dari sektor swasta seperti PTFI dan sinergi bersama federasi seperti PSSI, masa depan sepak bola Indonesia terlihat semakin cerah. Kegiatan FGT diharapkan bisa menjadi model pembinaan berkelanjutan di berbagai daerah lain di Indonesia, memperluas kesempatan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang untuk meraih mimpi menjadi atlet profesional.
Melalui Freeport Grassroots Tournament 2025, PT Freeport Indonesia tidak hanya memberikan fasilitas dan sarana, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter, semangat kompetisi, dan impian besar anak-anak Indonesia. Langkah ini sekaligus menunjukkan bagaimana sektor swasta bisa memainkan peran penting dalam pengembangan olahraga nasional dari level paling dasar.