PTPP

PTPP Selesaikan Proyek Stasiun Tanah Abang 98,88 Persen, Tuntaskan Lebih Cepat dari Target

PTPP Selesaikan Proyek Stasiun Tanah Abang 98,88 Persen, Tuntaskan Lebih Cepat dari Target
PTPP Selesaikan Proyek Stasiun Tanah Abang 98,88 Persen, Tuntaskan Lebih Cepat dari Target

JAKARTA - PTPP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan kemajuan signifikan dalam pembangunan Proyek Peningkatan Stasiun Tanah Abang Tahap I. Hingga awal Mei 2025, progres fisik proyek ini telah mencapai 98,88%, melebihi target yang ditetapkan, yaitu 0,13%. Proyek yang bernilai lebih dari Rp280 miliar ini menjadi bagian penting dari inisiatif pemerintah dalam mewujudkan pusat transportasi terintegrasi di Jakarta, yang diproyeksikan dapat melayani hingga 300.000 penumpang setiap hari.

Proyek ini adalah salah satu dari sekian banyak proyek infrastruktur yang dilaksanakan oleh PT PTPP untuk mendukung pembangunan transportasi massal di kawasan Jabodetabek. Stasiun Tanah Abang yang baru akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, termasuk jalur kereta baru dan revitalisasi jalur eksisting sepanjang 1.489 meter untuk single track (msp), yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas angkutan penumpang serta mendorong mobilitas yang lebih efisien.

Penghargaan atas Ketepatan Waktu dan Kualitas Proyek

Pada 5 Mei 2025, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung progres pembangunan Stasiun Tanah Abang. Dalam kesempatan tersebut, Didiek menyampaikan apresiasinya terhadap kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan proyek yang sudah melampaui ekspektasi.

"Proyek ini bukan hanya tentang membangun fasilitas fisik, tetapi juga membangun sistem transportasi yang dapat memberikan kenyamanan dan efisiensi bagi masyarakat. Kami sangat mengapresiasi PT PTPP yang berhasil menyelesaikan pembangunan dengan lebih cepat dari yang dijadwalkan, dengan kualitas yang sangat baik," ujar Didiek dalam keterangannya.

Proyek Stasiun Tanah Abang tidak hanya meningkatkan kapasitas transportasi, tetapi juga berfungsi sebagai hub intermoda yang akan menghubungkan berbagai moda transportasi, seperti kereta, bus, dan angkutan umum lainnya. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi kelancaran lalu lintas di kawasan tersebut, yang seringkali padat, terutama pada jam sibuk.

Kata Joko Raharjo: Kolaborasi dan Inovasi Kunci Keberhasilan Proyek

Corporate Secretary PT PTPP, Joko Raharjo, menambahkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara berbagai pihak yang terlibat. "Transformasi Stasiun Tanah Abang menjadi hub intermoda yang modern dan aman adalah bukti dari kolaborasi kuat antara kontraktor serta penerapan inovasi konstruksi yang telah kami terapkan," ungkap Joko.

PT PTPP bertindak sebagai kontraktor utama untuk pembangunan gedung dan jalur rel, sedangkan PT Chikal Prima Rasa bertanggung jawab atas pemasangan sistem kelistrikan dan sinyal, sementara PT KAPM menangani penataan lanskap dan fasilitas publik di area stasiun.

Teknik Inovatif untuk Menjaga Operasional KRL

Salah satu tantangan utama dalam proyek ini adalah menjaga agar operasional Kereta Rel Listrik (KRL) tetap berjalan lancar selama proses konstruksi. Untuk itu, pekerjaan dilakukan pada window time, yaitu antara pukul 00.00–04.00 WIB, yang merupakan waktu di luar jam operasional kereta. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir gangguan terhadap perjalanan penumpang.

Inovasi lain yang diterapkan dalam proyek ini adalah metode Roles Wesel, yang memungkinkan pemasangan dan pemindahan wesel (perangkat penghubung rel) secara cepat tanpa mengganggu jalur kereta yang sedang beroperasi. Metode ini terbukti efektif dalam memastikan kelancaran pembangunan, tanpa menambah beban bagi pengguna layanan kereta.

Dengan penerapan metode dan teknologi yang inovatif, proyek ini tidak hanya dapat diselesaikan lebih cepat, tetapi juga dengan standar kualitas yang tinggi, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan transportasi massal di Jakarta.

Proyek Strategis untuk Transportasi Jabodetabek

Stasiun Tanah Abang yang baru nantinya diharapkan dapat menjadi bagian integral dari jaringan transportasi Jakarta yang terhubung secara seamless. Proyek ini bukan hanya sekedar pembangunan fisik stasiun, tetapi juga bagian dari upaya besar pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur transportasi umum. Dengan kapasitas lebih dari 300.000 penumpang per hari, Stasiun Tanah Abang akan melayani ribuan masyarakat yang setiap harinya bergantung pada moda transportasi kereta untuk beraktivitas.

Transformasi ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Tanah Abang dan sekitarnya, sekaligus memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna transportasi umum. Selain itu, dengan adanya jalur baru yang lebih modern, kapasitas angkut penumpang dapat ditingkatkan, yang tentu saja berdampak pada pengurangan waktu perjalanan dan peningkatan efisiensi.

Dampak Positif bagi Ekonomi dan Sosial

Pembangunan Stasiun Tanah Abang diharapkan juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, dengan peningkatan aksesibilitas ke berbagai pusat bisnis dan kawasan industri di Jakarta. Seiring dengan itu, fasilitas publik yang lebih baik akan meningkatkan kenyamanan warga, sehingga mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Kolaborasi antara pemerintah, PT PTPP, dan berbagai pihak terkait telah membuktikan bahwa proyek infrastruktur besar dapat diselesaikan dengan tepat waktu, efisien, dan dengan hasil yang optimal. “Kami akan terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek besar ini dengan tetap mengedepankan kualitas, ketepatan waktu, dan inovasi dalam setiap tahapannya,” tutup Joko Raharjo.

Dengan keberhasilan ini, PT PTPP memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam sektor konstruksi, yang tidak hanya mengandalkan keahlian teknis, tetapi juga kemampuan untuk berinovasi dalam menghadapi tantangan yang ada di lapangan.

Keberhasilan PT PTPP dalam menyelesaikan Proyek Peningkatan Stasiun Tanah Abang dengan progres 98,88% lebih cepat dari target, menunjukkan dedikasi perusahaan dalam mendukung pengembangan infrastruktur transportasi di Jakarta. Kolaborasi yang solid antara berbagai kontraktor dan penerapan metode konstruksi inovatif telah membuat proyek ini berjalan dengan lancar, membawa dampak positif bagi efisiensi transportasi di kawasan Jabodetabek.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index