JAKARTA - Apa itu quality assurance? Quality Assurance (QA) sebenarnya bukan hanya sebuah pekerjaan yang terbatas pada dunia perusahaan, tetapi juga mencakup sektor pendidikan, seperti di sekolah, hingga sektor kesehatan, seperti di rumah sakit.
Namun, dalam artikel ini, kita akan fokus membahas apa itu QA dalam konteks perusahaan.
Secara umum, Quality Assurance (QA) bekerja beriringan dengan Quality Control (QC), di mana keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembuatan dan pengembangan produk.
Produk yang dimaksud tidak selalu berbentuk fisik, bisa juga berupa produk digital, seperti perangkat lunak (software). Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Quality Assurance (QA)?
Apa saja tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang QA? Keterampilan apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang QA? Dan bagaimana perbedaannya dengan Quality Control (QC)?
Agar kamu lebih paham mengenai hal-hal tersebut, mari simak penjelasan berikut ini untuk memahami lebih dalam tentang apa itu quality assurance.
Apa Itu Quality Assurance?
Apa itu quality assurance? Secara umum, QA atau Quality Assurance adalah jaminan yang diberikan untuk memastikan kualitas suatu produk.
Proses ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan, dengan cara memeriksa apakah persyaratan kualitas telah terpenuhi.
Biasanya, QA melibatkan perencanaan dan pengawasan kegiatan yang terjadi dalam pembuatan produk. Peran QA sangat penting, terutama di era industri yang terus berkembang seperti sekarang.
Sejarah QA diperkirakan muncul selama masa Total Quality Control (TQC) yang dimulai di Amerika dan Eropa. Saat membicarakan produk, kualitas menjadi aspek utama yang tidak bisa dipisahkan.
Penilaian kualitas produk tidak sepenuhnya berada di tangan produsen, melainkan ditentukan oleh konsumen yang menggunakannya.
Setiap konsumen memiliki latar belakang yang berbeda-beda, yang dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap kualitas. Oleh karena itu, mutu produk sangatlah subjektif.
Seringkali, QA disamakan dengan Quality Control (QC), padahal keduanya memiliki perbedaan yang jelas meskipun keduanya saling berkaitan. QA fokus pada upaya memverifikasi apakah metode QC diterapkan dengan baik.
Selain itu, QA juga berperan dalam memutuskan apakah produk dapat diteruskan ke proses berikutnya, diperbaiki, atau dihentikan.
Secara keseluruhan, QA sangat penting untuk memastikan kualitas produk, yang pada akhirnya mempengaruhi reputasi perusahaan dan tingkat kepercayaan konsumen.
QA akan memonitor seluruh proses pembuatan produk, dari perencanaan hingga pengujian, untuk menghindari pemborosan waktu dan biaya serta mencegah keluhan konsumen terkait produk yang rusak atau cacat.
Jenjang Karir Quality Assurance
Meskipun terlihat mudah, pekerjaan seorang Quality Assurance (QA) sebenarnya memerlukan ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu, jenjang karir seorang QA bisa berkembang sangat luas, terutama di perusahaan besar.
Berdasarkan informasi dari hashmicro.com, berikut beberapa jenjang karir yang dapat dicapai oleh seorang QA:
DevOps
DevOps berfokus pada mengoptimalkan proses pengembangan produk agar produk dapat dirilis dengan cepat dan efisien.
Pekerjaan ini mirip dengan tugas Quality Assurance (QA), yaitu melakukan pengujian terhadap produk sebelum diluncurkan. Perbedaannya, DevOps membutuhkan keahlian khusus dalam penguasaan bahasa pemrograman.
IT Management
IT Management mencakup perencanaan, pengelolaan, dan pengaturan sumber daya teknologi informasi untuk mendukung kebutuhan perusahaan. Sumber daya ini meliputi data, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan, dan fasilitas data center.
Keahlian yang diperoleh seorang QA, seperti memastikan kualitas perangkat lunak atau aplikasi, juga sangat relevan dalam peran ini.
Product Manager
Seorang Product Manager bertanggung jawab untuk menganalisis, mengaudit, dan memberikan solusi terhadap produk, termasuk produk yang mengalami masalah.
Keterampilan pemecahan masalah yang dimiliki oleh seorang Quality Assurance (QA) menjadikan kedua profesi ini sangat berkaitan.
Customer Experience Leader
Selain menganalisis kualitas produk, seorang Quality Assurance (QA) juga perlu memahami kebutuhan dan ekspektasi konsumen.
Dalam peran ini, QA akan berfokus pada bagaimana produk yang akan dirilis memenuhi harapan konsumen, sehingga pengalaman mereka semakin baik.
Dengan kemampuan dan keterampilan yang luas, seorang QA memiliki peluang besar untuk berkembang di berbagai jalur karir yang berbeda.
Jenis-jenis Quality Assurance
Meskipun tugas utama Quality Assurance (QA) tetap menganalisis kualitas produk sebelum diluncurkan ke konsumen, keberadaan QA ini memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan tempat dan bentuk produk yang dihasilkan.
Hospitality Quality Assurance
Seperti namanya, jenis QA ini berfokus pada menjamin kualitas produk yang ditawarkan oleh industri hospitality.
Industri ini menitikberatkan pada kepuasan konsumen dengan motto ramah, tulus, dan penuh kasih sayang. Contoh industri ini termasuk hotel, penginapan, dan tempat wisata lainnya.
Total Quality Assurance
Jenis QA ini biasanya ada di perusahaan yang bertanggung jawab untuk menjamin kualitas produk secara keseluruhan.
Penjaminan kualitas ini bertujuan untuk memastikan produk tetap memenuhi standar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Software Quality Assurance
Jenis QA ini berfokus pada menjamin kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan di bidang teknologi. Berbeda dengan produk fisik, produk yang diawasi oleh Software QA ini berbentuk perangkat lunak (software).
Tugas Quality Assurance
Secara umum, tugas utama Quality Assurance (QA) adalah memastikan kualitas produk yang akan dirilis kepada konsumen.
Namun, proses ini melibatkan langkah-langkah yang cukup rumit, mulai dari perencanaan hingga verifikasi kualitas oleh tim produksi. Berikut adalah alur tugas QA di sebuah perusahaan:
-Membuat perencanaan kualitas produk yang dibutuhkan, biasanya bekerja sama dengan tim riset dan pemasaran.
-Melakukan pemantauan, analisis, dan uji coba terhadap produk sampel hingga produk tersebut siap diproduksi.
-Memberikan verifikasi kualitas produk yang kemudian diserahkan kepada tim produksi untuk diproduksi secara massal.
-Jika terdapat proses produksi yang tidak memenuhi standar, QA akan memberikan instruksi untuk perbaikan.
-Mencari solusi perbaikan jika ditemukan masalah selama proses produksi.
-Mendokumentasikan hasil tes produk dan menyusunnya dalam bentuk laporan.
-Membuat laporan proses produksi yang dapat menjadi referensi untuk pembuatan produk di masa depan.
-Menyelidiki keluhan konsumen terkait ketidaksesuaian produk yang diterima dengan standar yang telah ditetapkan.
Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Quality Assurance
Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang Quality Assurance (QA), jangan khawatir karena saat ini banyak pelatihan baik secara online maupun offline untuk mempelajari profesi ini.
Profesi QA masih sangat diminati oleh banyak orang, tidak hanya karena jenjang karirnya yang luas, tetapi juga karena gaji yang cukup menggiurkan.
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang QA adalah di bidang IT. Namun, ada juga beberapa soft skill penting yang perlu dikuasai, antara lain:
-Kemampuan riset dan analisis yang kuat.
-Kemampuan problem solving.
-Manajemen waktu yang baik.
-Memahami kebutuhan pasar.
-Berpikir kritis.
-Kemampuan komunikasi yang baik, baik lisan maupun tulisan.
-Kemampuan bekerja sama dalam tim (teamwork).
-Teliti, detail, dan disiplin.
-Pengelolaan produk.
-Memahami standar kualitas perusahaan.
Perbedaan Quality Assurance (QA) dengan Quality Control (QC)
Quality Assurance (QA):
-Bertanggung jawab untuk memastikan apakah persyaratan kualitas untuk sebuah produk sudah terpenuhi.
-Biasanya berupa perencanaan dan pengawasan terhadap aktivitas pembuatan produk tersebut.
-Berfokus pada standarisasi suatu produk supaya tidak terjadi salah produksi.
-Tujuannya untuk melakukan pemeriksaan pada proses pengembangan produk.
-Mengecek terlebih dahulu apakah produk sesuai dengan ukuran, model, dan warna yang telah diatur pada standar perusahaan.
-Biasanya hadir dan berperan banyak sebelum proses produksi berjalan.
-Tempat bekerja biasanya di kantor atau ruangan untuk membuat perencanaan, prosedur kerja, menentukan spesifikasi produk, dan lainnya.
-Lebih berorientasi pada proses.
-Cara kerjanya dengan membuat sistem manajemen yang berkualitas.
Quality Control (QC):
-Bertanggung jawab untuk memastikan apakah kualitas produk sudah sesuai dengan standar produk.
-Biasanya berupa proses pengecekan kualitas produk.
-Berfokus untuk memperbaiki kesalahan pada suatu produk, sebelum sampai ke tangan konsumen.
-Tujuannya untuk menguji proses, tetapi pada tahap akhir pengembangan produknya saja.
-Mengecek ulang produk yang telah dicek oleh QA, untuk menghindari barang rusak.
-Biasanya hadir dan berperan sesudah proses produksi berlangsung.
-Tempat bekerja biasanya di gudang atau turun langsung ke pabrik untuk melakukan pemeriksaan.
-Lebih berorientasi pada produknya.
-Cara kerjanya mencari sumber permasalahan dan memperbaikinya dengan peralatan yang telah ada, supaya kualitas produk tetap terjaga.
Sebagai penutup, apa itu quality assurance dapat dipahami sebagai upaya untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, melalui berbagai tahap perencanaan dan pengawasan yang cermat.