Rumah Murah

Perusahaan Tambang Dukung Rumah Murah di Kabupaten Buru, Harga Mulai Rp 136 Juta

Perusahaan Tambang Dukung Rumah Murah di Kabupaten Buru, Harga Mulai Rp 136 Juta
Perusahaan Tambang Dukung Rumah Murah di Kabupaten Buru, Harga Mulai Rp 136 Juta

JAKARTA – Program perumahan subsidi di Kabupaten Buru, Maluku, kini menjadi sorotan nasional. Dengan harga mulai dari Rp 136 juta, proyek rumah murah ini tidak hanya menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi nyata dari perusahaan tambang dan pengembang properti nasional dalam mendukung pemerataan kesejahteraan perumahan di wilayah timur Indonesia.

Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah Perumnas Lala Namlea, yang berlokasi di Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru. Proyek ini dikembangkan oleh Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) dan masuk dalam daftar rumah subsidi yang tercatat melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang).

Rumah yang ditawarkan memiliki tipe Rumah Sederhana Tapak (RST) dengan luas bangunan 36 meter persegi dan luas tanah 112 meter persegi. Dengan harga jual Rp 136 juta per unit, proyek ini memberikan opsi hunian yang terjangkau namun tetap memadai, khususnya bagi masyarakat lokal dan para pekerja sektor industri di wilayah tersebut, termasuk yang bekerja di sektor pertambangan.

Rumah Subsidi Didukung Perusahaan Tambang

Kehadiran rumah subsidi di Kabupaten Buru tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk perusahaan tambang seperti PT Jasa Prima Logistik, yang berperan penting dalam pengembangan wilayah dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa logistik dan pendukung industri pertambangan, PT Jasa Prima Logistik memiliki kepentingan strategis dalam memastikan kesejahteraan para pekerja dan masyarakat sekitar lokasi operasi.

“Penyediaan hunian yang layak adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami. Dengan mendukung proyek seperti Perumnas Lala Namlea, kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Buru,” ujar perwakilan manajemen PT Jasa Prima Logistik.

Langkah ini sejalan dengan program pemerintah pusat dalam menggenjot pembangunan rumah murah di luar Pulau Jawa, guna menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi nasional serta menekan angka backlog perumahan yang masih cukup tinggi di Indonesia.

344 Unit, Setengahnya Sudah Terjual

Menurut data dari Perumnas, proyek Perumnas Lala Namlea akan membangun total 344 unit rumah. Hingga saat ini, sebanyak 173 unit telah berhasil terjual, sementara 171 unit lainnya masih tersedia untuk masyarakat yang membutuhkan.

“Minat masyarakat terhadap rumah subsidi ini cukup tinggi, terutama karena harganya sangat terjangkau dan kualitas bangunan memenuhi standar yang telah ditetapkan pemerintah,” ujar seorang pejabat dari Perumnas Wilayah Timur.

Proyek ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk lokal, terutama para pekerja dari sektor pertanian, perikanan, hingga pertambangan yang selama ini kesulitan mendapatkan hunian tetap.

Lokasi Strategis dan Fasilitas Memadai

Terletak di Namlea, ibukota Kabupaten Buru, lokasi perumahan ini tergolong strategis karena dekat dengan pusat pemerintahan, sekolah, fasilitas kesehatan, dan pasar tradisional. Akses menuju lokasi perumahan juga cukup mudah melalui jalan utama kabupaten.

Meski tergolong rumah subsidi, unit yang ditawarkan tetap dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti instalasi listrik, air bersih, saluran pembuangan, dan akses jalan yang memadai. Hal ini penting untuk memastikan kenyamanan penghuni dalam jangka panjang.

“Tidak hanya soal harga yang terjangkau, kami juga memastikan bahwa rumah yang dibangun memiliki kualitas yang baik dan memenuhi kebutuhan dasar penghuni,” ungkap manajer proyek Perumnas Lala Namlea.

Akses Mudah Melalui Sistem Sikumbang

Bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah di proyek ini, proses pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang) yang dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sistem ini memungkinkan calon pembeli untuk melihat langsung lokasi, spesifikasi rumah, serta ketersediaan unit.

“Dengan menggunakan Sikumbang, proses pencarian dan pemilihan rumah menjadi lebih mudah dan transparan. Calon pembeli cukup mengakses situs resmi, memilih lokasi dan tipe rumah yang diinginkan, kemudian mengajukan permohonan pembelian,” jelas pejabat dari Kementerian PUPR.

Sikumbang juga terintegrasi dengan data pengembang yang telah terdaftar dan memenuhi syarat, sehingga memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi.

Perumahan Murah sebagai Pengungkit Ekonomi Lokal

Kehadiran proyek perumahan murah di Kabupaten Buru tidak hanya memberikan dampak langsung dalam bentuk hunian layak, namun juga menciptakan efek domino dalam peningkatan ekonomi lokal. Dengan pembangunan rumah skala besar, permintaan terhadap tenaga kerja lokal, material bangunan, hingga jasa konstruksi meningkat secara signifikan.

Pemerintah daerah setempat juga menyambut baik proyek ini karena dapat menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam mempercepat pembangunan kawasan dan menarik lebih banyak investasi dari sektor industri dan pertambangan.

“Perumahan subsidi seperti ini sangat membantu pemerintah daerah dalam menyediakan hunian untuk masyarakat dan mendukung program nasional sejuta rumah. Kami berharap proyek serupa bisa terus dikembangkan di wilayah lain di Maluku,” ujar perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Buru.

Solusi untuk Buruh Tambang dan Pekerja Lokal

Dengan latar belakang Kabupaten Buru sebagai salah satu wilayah dengan potensi sumber daya alam yang besar, khususnya di sektor pertambangan, keberadaan hunian murah menjadi penting. Banyak buruh tambang dan pekerja lapangan yang selama ini tinggal di hunian tidak layak atau menyewa tempat tinggal dengan biaya tinggi.

“Rumah subsidi ini adalah solusi konkret bagi para buruh tambang yang ingin memiliki tempat tinggal tetap di dekat lokasi kerja. Ini akan meningkatkan kualitas hidup mereka dan memberi kepastian bagi masa depan keluarga,” ungkap seorang pekerja tambang yang sudah membeli rumah di Perumnas Lala Namlea.

Target Pemerintah: Pemerataan Hunian Layak

Program rumah subsidi ini sejalan dengan target jangka panjang pemerintah dalam mewujudkan pemerataan kepemilikan hunian layak di seluruh Indonesia. Melalui kolaborasi dengan BUMN seperti Perumnas dan mitra industri seperti PT Jasa Prima Logistik, pembangunan rumah murah di daerah-daerah terpencil seperti Kabupaten Buru menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya terpusat di kota besar.

Pemerintah berharap inisiatif serupa bisa diikuti oleh perusahaan lain, khususnya yang memiliki operasi di daerah terpencil atau tertinggal.

“Kami mengajak seluruh perusahaan, termasuk dari sektor tambang, untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan perumahan rakyat sebagai bagian dari komitmen sosial dan tanggung jawab lingkungan,” kata pejabat dari Kementerian PUPR.

Dengan harga hanya Rp 136 juta, rumah subsidi di Kabupaten Buru tak hanya memberikan harapan baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tapi juga menjadi contoh sinergi antara pemerintah, BUMN, dan perusahaan tambang dalam mewujudkan pembangunan berkeadilan. Dukungan dari PT Jasa Prima Logistik dan keterlibatan langsung Perumnas menjadikan proyek ini sebagai model ideal bagi pengembangan hunian murah di seluruh wilayah Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index