Perusahaan Tambang

Pendiri Perusahaan Tambang Puncaki Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia Akhir Mei 2025 Versi Forbes

Pendiri Perusahaan Tambang Puncaki Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia Akhir Mei 2025 Versi Forbes
Pendiri Perusahaan Tambang Puncaki Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia Akhir Mei 2025 Versi Forbes

JAKARTA – Pendiri perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources, Low Tuck Kwong, kembali menempati posisi puncak dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaires pada akhir Mei 2025. Data ini dirilis oleh Forbes, media bisnis kenamaan asal Amerika Serikat, yang secara berkala memperbarui informasi kekayaan para miliarder dunia secara real time.

Forbes menyusun peringkat tersebut berdasarkan pemantauan harian terhadap nilai kekayaan bersih individu-individu terkaya di dunia. Dalam daftar yang diperbarui, Forbes mencatat kekayaan Low Tuck Kwong mencapai USD 27,7 miliar atau setara dengan Rp 448 triliun, mengukuhkan dominasinya di puncak daftar konglomerat Indonesia. Angka ini naik dari posisi sebelumnya pada awal bulan, yakni USD 27,1 miliar (Rp 445 triliun).

"Forbes terus memantau pergerakan kekayaan para miliarder melalui Real Time Billionaires yang diperbarui setiap lima menit selama jam perdagangan pasar saham. Hal ini menciptakan potret kekayaan yang paling akurat," tulis Forbes dalam keterangannya di laman resminya.

Bisnis Tambang Kuasai Posisi Tertinggi

Dominasi Low Tuck Kwong dalam daftar ini memperkuat pengaruh sektor perusahaan tambang dalam peta kekayaan nasional. Dengan mengandalkan kesuksesan bisnis tambang batu bara Bayan Resources, Low mampu mengalahkan nama-nama besar lain seperti Budi dan Michael Hartono dari Grup Djarum dan BCA, serta taipan petrokimia Prajogo Pangestu.

Kinerja saham Bayan Resources yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir turut mendorong lonjakan kekayaan pria kelahiran Singapura tersebut. Kegiatan ekspor batu bara yang tinggi, permintaan global yang meningkat, serta harga komoditas yang stabil membuat valuasi perusahaan miliknya terus bertumbuh.

"Kekuatan Low Tuck Kwong terletak pada sektor energi yang tetap relevan dan vital dalam struktur ekonomi global. Lonjakan harga batu bara dan ekspansi pasar ekspor mendorong pertumbuhan kekayaannya secara signifikan," tulis Forbes dalam analisisnya.

Daftar Lengkap 10 Orang Terkaya di Indonesia Akhir Mei 2025

Berikut adalah daftar lengkap 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes per 26 Mei 2025:

Low Tuck Kwong

-Pendiri PT Bayan Resources (perusahaan tambang batu bara)

-Kekayaan: USD 27,7 miliar (Rp 448 triliun)

Budi Hartono

-Pemilik Bank Central Asia (BCA) dan pendiri Djarum

-Kekayaan: USD 24,4 miliar (Rp 394 triliun)

Prajogo Pangestu

-Pendiri PT Barito Pacific (petrokimia dan energi)

-Kekayaan: USD 24,1 miliar (Rp 389 triliun)

Michael Hartono

-Pemilik BCA dan Djarum

-Kekayaan: USD 23,5 miliar (Rp 380 triliun)

Sri Prakash Lohia

-Pendiri Indo-Rama Synthetics dan Indorama Corporation (tekstil dan petrokimia)

-Kekayaan: USD 8,5 miliar (Rp 137 triliun)

Otto Toto Sugiri

-CEO dan pendiri PT DCI Indonesia Tbk (pusat data dan teknologi)

-Kekayaan: USD 6,9 miliar (Rp 111 triliun)

Keluarga Tahir

-Pendiri Grup Mayapada (perbankan, kesehatan, dan properti)

-Kekayaan: USD 5,3 miliar (Rp 85 triliun)

Marina Budiman

-Presiden Komisaris DCI Indonesia

-Kekayaan: USD 4,9 miliar (Rp 79 triliun)

Agus Projosasmito

-Presiden Komisaris Amman Mineral Indonesia (perusahaan tambang emas dan tembaga)

-Kekayaan: USD 4,9 miliar (Rp 79 triliun)

Dewi Kam

-Pemilik minoritas Bayan Resources dan PT Sumber Energi Prima Sakti

-Kekayaan: USD 4,9 miliar (Rp 79 triliun)

Tambang Masih Jadi Primadona Kekayaan

Menariknya, dari sepuluh nama dalam daftar tersebut, tiga di antaranya meraih kekayaan besar dari sektor perusahaan tambang. Selain Low Tuck Kwong, posisi sembilan ditempati oleh Agus Projosasmito dari Amman Mineral Indonesia, sedangkan Dewi Kam yang juga memiliki kepemilikan di Bayan Resources menempati posisi sepuluh.

Kekayaan Dewi Kam misalnya, naik dari USD 4,7 miliar menjadi USD 4,9 miliar dalam rentang kurang dari satu bulan, mencerminkan performa menguntungkan dari saham sektor pertambangan. Ia juga tercatat sebagai pemilik PT Sumber Energi Prima Sakti, perusahaan yang aktif di sektor energi dan batu bara.

“Sektor tambang masih menunjukkan daya tarik kuat di tengah transisi energi global. Permintaan akan batu bara dan mineral kritis seperti tembaga dan nikel tetap tinggi, mendorong valuasi perusahaan-perusahaan di sektor ini,” ujar analis ekonomi energi dari Jakarta Mining Review, Ahmad Syaifullah, menanggapi tren tersebut.

Kinerja Saham Jadi Kunci Lonjakan Kekayaan

Menurut Forbes, metodologi penghitungan kekayaan bersih mempertimbangkan pergerakan saham dan valuasi perusahaan privat. Untuk perusahaan terbuka, pembaruan dilakukan setiap lima menit saat pasar dibuka, sementara kekayaan yang terkait dengan perusahaan tertutup diperbarui harian.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memainkan peran dalam fluktuasi angka tersebut. Forbes mencatat bahwa kurs pada 2 Mei 2025 berada di Rp 16.453 per dolar AS, sedangkan pada 26 Mei 2025 menjadi Rp 16.181 per dolar AS. Selisih ini turut memengaruhi konversi kekayaan ke dalam rupiah.

Peringkat terbaru orang terkaya Indonesia versi Forbes pada akhir Mei 2025 menegaskan bahwa sektor perusahaan tambang masih memegang peranan penting dalam peta ekonomi nasional. Kinerja mengesankan para pengusaha tambang seperti Low Tuck Kwong, Agus Projosasmito, dan Dewi Kam memperlihatkan bahwa sumber daya alam tetap menjadi kekuatan utama dalam membangun kekayaan skala global.

Kedepannya, seiring dengan transisi energi dan meningkatnya kebutuhan atas komoditas strategis seperti batu bara dan tembaga, sektor tambang diprediksi tetap menjadi ladang subur bagi pertumbuhan kekayaan dan investasi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index