JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali menunjukkan kiprah globalnya di dunia konstruksi. Perusahaan pelat merah ini sukses menyelesaikan proyek renovasi area thawaf (mataf) di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Hasilnya, kapasitas mataf kini meningkat signifikan hingga mampu menampung lebih dari 100 ribu jemaah secara bersamaan.
Proyek strategis ini kian terasa manfaatnya pada musim haji 2025, di mana jutaan jemaah dari berbagai penjuru dunia datang menunaikan rukun Islam kelima. Pemerintah Arab Saudi menyebutkan bahwa jumlah jemaah haji internasional tahun ini melampaui 1,47 juta orang. Indonesia tercatat sebagai penyumbang jemaah terbanyak, yakni mencapai 221 ribu orang.
Sebagai kontraktor utama dalam proyek perluasan area thawaf, Waskita Karya memastikan kualitas pekerjaan dan fungsionalitas kawasan berjalan maksimal. Peningkatan kapasitas ini membuat jemaah dapat menjalankan ibadah thawaf di sekitar Ka’bah dengan lebih tenang dan nyaman, terutama saat musim puncak haji.
“Sebelumnya mataf hanya bisa menampung 48 ribu jemaah, namun kini dapat memuat hingga lebih dari 105 ribu jemaah. Maka mendukung lebih banyak jemaah yang beribadah di sekitar Ka’bah saat musim haji seperti sekarang,” ujar Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita.
Tambah Lantai, Efisiensi Struktur
Dalam proyek ini, Waskita Karya menambah jumlah lantai di kompleks Masjidil Haram dari tiga menjadi sembilan tingkat. Hal ini menjadi salah satu elemen utama yang memungkinkan peningkatan kapasitas jemaah secara drastis di area thawaf.
Tak hanya ekspansi secara vertikal, Waskita juga menerapkan teknologi konstruksi modern untuk memastikan ketepatan dan efisiensi waktu pelaksanaan. Di antaranya adalah penggunaan metode formwork slab dan cantilever beam. Keduanya berperan sebagai cetakan sementara dalam pembangunan struktur beton yang lebih presisi dan hemat biaya.
“Sebagai perusahaan konstruksi yang berpengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita merasa bangga dapat ikut membangun mataf Masjidil Haram yang menjadi tujuan umat Islam di dunia. Ke depannya, Perseroan akan lebih banyak membangun infrastruktur, baik di dalam maupun luar negeri,” ungkap Ermy Puspa Yunita.
Adapun bekisting atau cetakan sementara pada bagian dinding balok menggunakan panel baju, sementara bagian bawahnya memakai triplek dan peri kayu. Proses ini menjadi bagian penting dalam membentuk struktur sesuai desain arsitektur yang telah disetujui.
Proyek Strategis Internasional
Renovasi mataf merupakan bagian dari proyek besar King Abdullah Makkah Extension (KAME) yang dimulai sejak tahun 2013. Waskita dipercaya untuk mengerjakan proyek senilai 59 juta riyal Saudi tersebut karena rekam jejaknya dalam proyek konstruksi besar, baik di dalam maupun luar negeri.
Kepercayaan Pemerintah Arab Saudi terhadap Waskita tak hanya berhenti di proyek mataf. Sejak lebih dari satu dekade lalu, perusahaan BUMN ini telah mengerjakan berbagai proyek penting lainnya di Arab Saudi, antara lain:
-King Saud Fitness College pada 2011, dengan nilai kontrak 16 juta riyal Saudi.
-King Saud University of Riyadh Techno Valley & Building Administration College pada 2009, dengan nilai kontrak 50 juta riyal Saudi.
-King Abdullah Financial District (KAFD) pada periode 2010 hingga 2012, yang merupakan pusat keuangan utama di Arab Saudi dengan luas bangunan 61,2 meter persegi dan terdiri dari 31 lantai.
Berbagai proyek tersebut menjadi bukti kapabilitas Waskita Karya sebagai perusahaan konstruksi kelas dunia yang mampu memenuhi standar ketat di negara lain, terutama di Timur Tengah.
Dukungan Penuh untuk Kenyamanan Jemaah
Keberhasilan renovasi area thawaf ini menjadi angin segar bagi para jemaah, khususnya dari Indonesia, yang selama ini menjadi kelompok terbesar dalam ibadah haji. Kenyamanan dan keamanan saat menjalankan ibadah di sekitar Ka’bah menjadi prioritas utama, dan Waskita berhasil menjawab tantangan itu lewat hasil kerja nyata.
Lebih lanjut, Ermy menambahkan bahwa keberhasilan Waskita dalam proyek ini juga menjadi modal kuat bagi ekspansi pasar internasional Perseroan ke depan. Dengan pengalaman dan teknologi yang dimiliki, Waskita membuka peluang lebih luas untuk berkiprah di proyek-proyek strategis lainnya di berbagai belahan dunia.
Komitmen untuk Masa Depan
Keterlibatan Waskita Karya dalam proyek-proyek luar negeri, khususnya di Arab Saudi, mencerminkan tekad perusahaan untuk terus memperluas jangkauan bisnisnya. Di tengah tantangan bisnis konstruksi nasional, pasar internasional menjadi solusi dan strategi jangka panjang yang potensial.
Dengan semakin banyaknya negara yang membutuhkan pembangunan infrastruktur berskala besar, Waskita menyatakan siap bersaing secara global dengan mengedepankan kualitas, efisiensi, dan profesionalisme.
Kiprah Waskita Karya dalam proyek mataf ini juga memperkuat citra positif BUMN Indonesia di kancah internasional. Lewat karya nyata yang berdampak langsung pada jutaan umat Muslim di dunia, Waskita tak hanya membangun struktur fisik, tapi juga memberikan kontribusi dalam pelaksanaan ibadah haji yang lebih baik.
Proyek renovasi mataf Masjidil Haram oleh Waskita Karya menjadi tonggak penting dalam sejarah perusahaan dan kontribusi Indonesia dalam mendukung fasilitas ibadah umat Muslim dunia. Dengan peningkatan kapasitas lebih dari dua kali lipat, jemaah haji kini bisa menjalankan thawaf dengan lebih aman, lancar, dan nyaman.
“Kami bangga bisa menjadi bagian dari proyek monumental ini. Kepercayaan ini akan menjadi semangat baru bagi kami untuk terus berkarya,” tutup Ermy Puspa Yunita.
Dengan keberhasilan ini, Waskita Karya semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri konstruksi global, sekaligus membawa nama Indonesia dalam panggung infrastruktur dunia. Kata kunci Waskita Karya kini tak hanya identik dengan proyek dalam negeri, tetapi juga proyek besar berkelas internasional yang berdampak langsung bagi umat manusia.