JAKARTA - Cara mengatur keuangan untuk generasi milenial memang kerap dianggap sebagai tantangan tersendiri. Lantas, seperti apa caranya?
Banyak dari mereka yang terlahir pada rentang tahun 1990an mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan.
Hal itu biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kecenderungan untuk boros dan kurangnya kebiasaan menabung. Kesulitan ini tidak muncul begitu saja.
Seiring dengan perkembangan zaman, milenial dan gen z cenderung terpapar dengan kemudahan, seperti belanja online dan kemudahan lainnya.
Akibatnya, mereka cenderung mengabaikan pengelolaan keuangan dengan bijak. Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua orang dari generasi tersebut.
Sebagian milenial dan gen z memiliki kemampuan mengatur keuangan dengan baik, terutama yang dibimbing oleh orang tua atau generasi sebelumnya yang menanamkan kebiasaan hemat dan bijak dalam pengelolaan uang.
Lalu, apa saja cara mengatur keuangan untuk generasi milenial dan gen Z yang bisa diterapkan? Simak beberapa tips berikut ini.
Cara Mengatur Keuangan untuk Generasi Milenial dan Gen Z
Berikut ini adalah beberapa cara mengatur keuangan untuk generasi milenial dan gen Z yang bisa diterapkan sekarang juga.
1. Menetapkan Tujuan dan Rencana Keuangan yang Jelas
Bagi milenial dan gen z, memiliki tujuan dan rencana keuangan yang jelas merupakan langkah pertama yang penting untuk mengelola keuangan dengan baik.
Tujuan keuangan ini penting untuk merancang strategi keuangan jangka panjang, membantu mereka mengalokasikan dana dengan bijak.
Lalu, bagaimana sebaiknya pengelolaan keuangan dilakukan? Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah metode 50/20/30.
Dengan metode ini, 50% dari penghasilan digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari, 20% untuk tabungan, investasi, atau pembayaran utang.
Sementara itu, 30% sisanya bisa digunakan untuk konsumsi atau hiburan. Rencana dan tujuan keuangan yang terstruktur ini akan memberikan arah yang jelas untuk masa depan keuangan mereka.
2. Memeriksa Saldo Rekening secara Berkala
Langkah selanjutnya adalah rutin memeriksa saldo rekening. Hal ini penting agar milenial dan gen z dapat mengawasi pengeluaran mereka dengan lebih baik.
Dengan memeriksa saldo secara berkala, mereka akan lebih mudah mengontrol seberapa banyak uang yang tersedia dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
Sering kali, uang di rekening bisa habis tanpa disadari, terutama dengan banyaknya pengeluaran yang menggunakan metode pembayaran non tunai.
Oleh karena itu, setelah menetapkan anggaran, penting juga untuk menyisihkan dana cadangan untuk pengeluaran tak terduga.
Salah satu cara praktis adalah dengan menggunakan aplikasi keuangan digital untuk memantau saldo dan menghindari pengeluaran berlebihan.
Namun, dalam keadaan darurat, tentu saja dana dapat digunakan, tetapi pastikan untuk menyiapkan dana cadangan untuk masa depan.
3. Hindari Berutang jika tidak Mendesak
Utang seringkali menjadi masalah yang rumit dan memusingkan banyak orang.
Untuk itu, milenial dan gen z sebaiknya menghindari utang, kecuali dalam situasi yang benar-benar mendesak.
Penggunaan aplikasi "Paylater" yang semakin populer pun perlu dibatasi, karena bisa memperburuk kebiasaan berutang.
Selain itu, konsumerisme yang berlebihan menjadi salah satu penyebab utama terjerumusnya milenial dan gen z ke dalam utang.
Kemudahan sistem cicilan membuat mereka lebih mudah membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.
Oleh karena itu, penting untuk menahan diri dan tidak tergoda untuk berutang demi kepuasan sesaat, agar keuangan tetap sehat dan bebas dari jeratan utang.
4. Persiapkan Dana Simpanan untuk Keperluan Darurat
Pepatah "sedia payung sebelum hujan" sangat relevan dalam hal keuangan, terutama bagi milenial dan gen z.
Memiliki dana simpanan adalah langkah yang sangat penting untuk menghadapi kebutuhan darurat.
Dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan setiap bulan, dana simpanan ini bisa menjadi cadangan ketika menghadapi situasi tak terduga, tanpa mengganggu anggaran untuk tabungan atau investasi.
Dana simpanan ini sangat berguna untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan mendesak, seperti biaya medis atau keadaan darurat lainnya.
Ini juga berfungsi sebagai pengaman keuangan yang dapat digunakan jika suatu waktu menghadapi kesulitan, tanpa harus menjual aset atau menarik uang dari tabungan yang sudah dialokasikan untuk tujuan lain.
5. Mulai Berinvestasi sejak Dini
Masa muda seringkali memberi kita kebebasan, namun bagi mereka yang memiliki perencanaan, investasi adalah langkah yang tepat.
Selain menabung, berinvestasi sejak dini sangat penting sebagai persiapan untuk masa depan.
Menabung memang merupakan langkah awal, tetapi berinvestasi dapat mempercepat pertumbuhan keuangan.
Meskipun banyak milenial dan gen z yang belum memiliki rencana investasi, tidak ada salahnya untuk mulai mempelajari dan memahami berbagai instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.
Modal besar? Tidak selalu. Kamu bisa memulai dengan jumlah kecil, yang penting adalah memahami jenis investasi yang dipilih dan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.
6. Menabung untuk Masa Depan
Bagi banyak orang yang sudah bekerja tetap atau memiliki penghasilan tetap, menabung sering menjadi tantangan.
Namun, sebagai generasi yang berpikir untuk masa depan, menabung adalah langkah pertama yang harus dilakukan.
Menabung adalah salah satu cara paling mudah untuk mengatur keuangan, dan kamu bisa menggunakan panduan dari cara sebelumnya untuk menentukan berapa banyak yang harus disisihkan untuk tabungan.
Sebaiknya, alokasikan minimal 20% dari penghasilan kamu setiap bulan untuk ditabung.
Dengan cara ini, kamu akan lebih siap menghadapi masa depan, seperti membeli rumah, menikah, atau menanggung biaya pendidikan dan kesehatan.
Sebagai kesimpulan, dengan mengikuti cara mengatur keuangan untuk generasi milenial ini, kamu dapat lebih mudah merencanakan masa depan finansial yang stabil dan sejahtera.