SAHAM

Lima Saham Ini Berpeluang Kuat Naik Meski IHSG Turun

Lima Saham Ini Berpeluang Kuat Naik Meski IHSG Turun
Lima Saham Ini Berpeluang Kuat Naik Meski IHSG Turun

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali diprediksi mengalami tekanan penurunan pada pekan ini. Analis dari Phintraco Sekuritas menyampaikan bahwa IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran resistance 7.100, pivot 7.000, dan support 6.820. Kondisi pasar yang masih sarat ketidakpastian membuat investor harus waspada dalam menentukan strategi investasi.

Menurut Phintraco Sekuritas, tekanan terhadap IHSG dipengaruhi oleh sentimen negatif dari konflik geopolitik Timur Tengah dan berbagai faktor global lainnya. “Pasar akan mencermati perkembangan konflik Timur Tengah, negosiasi dagang, pidato Chairman The Fed, serta data ekonomi seperti indeks PCE prices, serta indeks PMI di AS, Euro Area, dan Jepang,” ujar analis Phintraco Sekuritas dalam rilisnya hari ini.

Tekanan Global dan Geopolitik Pengaruhi IHSG

Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh dinamika di pasar global, khususnya ketegangan geopolitik yang meningkat. Waktu AS, militer Amerika Serikat resmi mengebom tiga fasilitas nuklir di Iran. Langkah ini diambil setelah Presiden AS sempat menunggu dua pekan sebelum memutuskan untuk terlibat langsung dalam konflik antara Israel dan Iran. Keikutsertaan AS dalam konflik tersebut menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi ketegangan yang berdampak pada harga energi dan pasar global.

Phintraco Sekuritas menilai, “Ikut sertanya AS dalam konflik Israel-Iran ini diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan geopolitik dan berpotensi mendorong kenaikan harga komoditas, terutama minyak mentah yang dapat mendorong kenaikan inflasi global.”

Selain itu, sektor semikonduktor juga ikut mengalami tekanan. Saham-saham semikonduktor melemah setelah adanya laporan bahwa AS mungkin akan mencabut keringanan bagi beberapa perusahaan semikonduktor. Hal ini menambah ketidakpastian di pasar saham global yang berimbas pada IHSG.

Dampak Pada Kebijakan Moneter dan Inflasi Global

Ketegangan geopolitik dan kenaikan harga komoditas diperkirakan akan mempersulit upaya bank sentral dunia dalam menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi. “Jika hal tersebut terjadi, maka para bank sentral tidak dapat menurunkan suku bunga di tengah ekonomi global yang cenderung membutuhkan stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Phintraco Sekuritas.

Situasi ini membuat pelaku pasar semakin hati-hati dalam berinvestasi, terutama dalam kondisi ekonomi domestik yang masih menghadapi ketidakpastian. Kenaikan harga energi dan tarif impor dari Amerika Serikat menambah risiko bagi IHSG, sehingga tekanan koreksi kemungkinan akan berlanjut.

IHSG Berpotensi Koreksi Hingga Level Support 6.820

Menyikapi kondisi tersebut, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG akan melanjutkan koreksi dan berpeluang menguji level support di kisaran 6.820 hingga 6.850. Tekanan teknikal juga turut memperkuat potensi koreksi tersebut. Dalam kondisi seperti ini, investor disarankan untuk selektif dalam memilih saham.

Phintraco Sekuritas memberikan rekomendasi saham-saham yang berpotensi naik tajam di tengah kondisi pasar yang fluktuatif. Lima saham yang menjadi perhatian adalah AUTO, GJTL, MAPA, ERAA, dan BTPS. Saham-saham ini diprediksi memiliki fundamental dan katalis yang cukup kuat untuk bertahan dan bahkan mengalami kenaikan harga.

Rekomendasi Saham Berpotensi Naik

AUTO (Astra Otoparts Tbk)
Saham AUTO dinilai menarik karena prospek bisnis otomotif yang mulai membaik seiring pemulihan ekonomi domestik dan permintaan kendaraan yang meningkat.

GJTL (Gajah Tunggal Tbk)
GJTL mendapat sorotan karena posisi perusahaan sebagai produsen ban terbesar di Indonesia, yang dapat memanfaatkan tren peningkatan konsumsi kendaraan pribadi dan industri.

MAPA (Mitra Adiperkasa Tbk)
MAPA diuntungkan oleh ekspansi ritel dan brand yang kuat, serta peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi.

ERAA (Erajaya Swasembada Tbk)
ERAA memiliki peluang kenaikan berkat dominasi pasar dalam distribusi perangkat telekomunikasi dan gadget yang terus bertumbuh.

BTPS (BTPN Syariah Tbk)
BTPS mendapat perhatian karena performa segmen pembiayaan mikro dan nasabah yang terus bertambah, mendukung pertumbuhan laba perusahaan.

Imbauan bagi Investor

Situasi pasar saham global dan domestik yang tidak menentu menuntut investor untuk lebih waspada dan melakukan seleksi ketat dalam menentukan portofolio investasi. IHSG diperkirakan masih akan mengalami tekanan di pekan ini, dengan potensi koreksi mendekati level support 6.820.

Namun demikian, terdapat peluang di beberapa saham pilihan yang berpotensi mencatatkan kenaikan signifikan. "Investor diharapkan terus memantau perkembangan geopolitik, data ekonomi utama, serta kebijakan moneter global agar dapat menyesuaikan strategi investasi dengan tepat," imbuh Phintraco Sekuritas.

Meskipun IHSG mengalami penurunan, peluang investasi masih terbuka lebar pada saham-saham tertentu dengan fundamental kuat dan prospek yang menjanjikan. Investor disarankan mengikuti rekomendasi dan tetap memperhatikan dinamika pasar global dan domestik guna memaksimalkan hasil investasi mereka.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index