pengertian anggaran berimbang

Pengertian Anggaran Berimbang, Cara Membuat, dan Contohnya

Pengertian Anggaran Berimbang, Cara Membuat, dan Contohnya
pengertian anggaran berimbang

JAKARTA - Pengertian anggaran berimbang adalah kondisi di mana pendapatan organisasi seimbang dengan pengeluarannya, menciptakan stabilitas keuangan.

Organisasi yang berhasil secara finansial adalah yang dapat menciptakan nilai sambil memastikan keuntungan tetap terjaga, yang berarti pendapatan harus lebih tinggi daripada biaya yang dikeluarkan. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi perlu memantau arus kas masuk dan keluar secara cermat, guna memastikan bahwa mereka tetap berada dalam batas-batas anggaran yang telah ditentukan.

Implementasi dari anggaran berimbang sangat membantu organisasi untuk meminimalkan risiko kerugian dalam jangka waktu tertentu.

Oleh karena itu, penting untuk menyusun anggaran yang sesuai dengan kebutuhan serta menjalankannya dengan tepat. 

Sebelum lebih jauh membahas mengenai anggaran berimbang, penting untuk memahami terlebih dahulu pengertian dasar tentang anggaran itu sendiri.

Anggaran adalah sebuah rencana yang dibuat dalam bisnis atau organisasi, yang disusun dalam satuan moneter untuk periode waktu tertentu. 

Proses penganggaran merupakan langkah perencanaan dan pengendalian keuangan yang bertujuan untuk memprediksi kondisi keuangan perusahaan. 

Biasanya, anggaran disusun pada awal tahun atau lebih untuk jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk melacak perkembangan ekonomi internal perusahaan.

Fungsi utama anggaran adalah untuk menetapkan tujuan organisasi secara jelas, agar tidak ada kebingungan dan memberikan panduan dalam pencapaian target. 

Selain itu, anggaran juga menyajikan informasi rinci tentang kegiatan yang direncanakan, yang membantu mengurangi ketidakpastian dan memberikan arah yang jelas bagi individu dan kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pada akhirnya, pengertian anggaran berimbang menggambarkan bagaimana perusahaan atau organisasi dapat menciptakan keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran untuk memastikan stabilitas finansial dalam jangka panjang.

Pengertian Anggaran Berimbang

Pengertian anggaran berimbang mengacu pada kondisi di mana jumlah penerimaan suatu organisasi minimal setara dengan pengeluaran selama periode tertentu. 

Hal ini berarti bahwa dalam situasi ini, organisasi tidak mengalami kerugian, tetapi juga tidak memperoleh keuntungan. 

Anggaran berimbang memastikan bahwa total biaya yang dikeluarkan sama dengan total pendapatan yang diperoleh, menciptakan keseimbangan antara keduanya. 

Dalam prakteknya, penyusunan anggaran yang efisien sangat penting agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai rencana. 

Meskipun anggaran berimbang sering kali digunakan dalam konteks pemerintahan, prinsip ini juga diterapkan dalam organisasi bisnis untuk mencapai stabilitas keuangan dan menghindari defisit anggaran.

Kebijakan-kebijakan yang Dikenal dalam Anggaran

Kebijakan anggaran dapat dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:

Kebijakan Anggaran Berimbang

Kebijakan fiskal berimbang adalah kebijakan di mana penerimaan pemerintah, yang berasal dari sektor migas, nonmigas, dan pajak, sama dengan pengeluaran pemerintah. Indonesia sendiri pada masa Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (1969/1970–1994/1995) menerapkan anggaran berimbang yang bersifat dinamis. 

Konsep dinamis ini berarti suatu kondisi di mana pendapatan lebih mudah diperoleh daripada yang direncanakan, sehingga pemerintah akan melakukan penyesuaian terhadap pengeluaran guna menjaga keseimbangan anggaran dengan baik. 

Jika penerimaan negara lebih besar dari yang direncanakan, pemerintah dapat membangun cadangan yang dapat digunakan ketika penerimaan negara tidak cukup untuk memenuhi rencana yang telah disusun. 

Program-program pembangunan yang telah direncanakan akan tetap dijalankan, meskipun ada penyesuaian anggaran.

Kebijakan Anggaran yang Tidak Seimbang

Anggaran tidak seimbang dibagi menjadi dua jenis, yaitu defisit anggaran dan surplus anggaran. Defisit anggaran terjadi ketika total pengeluaran lebih besar daripada total penerimaan dari pajak dan migas. 

Defisit ini biasanya terjadi ketika pemerintah ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi, terutama dalam kondisi resesi. Kebijakan fiskal defisit diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. 

Meskipun defisit anggaran bukan hal baru dalam kebijakan fiskal, pengelolaannya menjadi alat penting dalam kebijakan anggaran.

Kebijakan Anggaran yang Dinamis

Anggaran dinamis adalah anggaran yang direncanakan untuk meningkat dibandingkan dengan anggaran yang diterapkan pada tahun sebelumnya. 

Kebijakan ini dilakukan dengan upaya untuk meningkatkan pendapatan dan menghemat pengeluaran, sehingga tabungan negara dapat meningkat.

Peningkatan tabungan tersebut ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan kemaslahatan rakyat, yang berarti bahwa anggaran tidak hanya sekadar menjaga keseimbangan, tetapi juga berupaya untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Kebijakan Anggaran Defisit

Defisit anggaran adalah anggaran di mana pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan yang diterima. 

Dalam kondisi ini, pendapatan pemerintah yang berasal dari sumber-sumber yang ada tidak cukup untuk menutupi seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk membiayai pembangunan. 

Untuk menutupi kekurangan ini, pemerintah seringkali harus mencari pinjaman dari bank sentral atau bahkan mencetak uang baru. 

Defisit anggaran ini menunjukkan bahwa negara harus mencari alternatif sumber pendanaan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, terutama saat pengeluaran lebih besar dari pendapatan.

Kebijakan Surplus Anggaran

Surplus anggaran adalah kondisi di mana pendapatan pemerintah lebih besar daripada pengeluaran pemerintah. 

Kebijakan ini biasanya diterapkan pada saat ekonomi sedang mengalami inflasi, di mana pemerintah perlu menyesuaikan harga berbagai barang dan jasa di pasar agar inflasi tidak semakin tinggi. 

Surplus anggaran ini memberi ruang bagi pemerintah untuk mengelola keuangan negara dengan lebih baik, mengurangi utang, dan memperkuat cadangan keuangan untuk kebutuhan masa depan.

Cara Membuat Anggaran Berimbang

Membuat anggaran berimbang melibatkan evaluasi kinerja saat ini, menetapkan tujuan baru, serta membuat penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara biaya dan pendapatan. Berikut langkah-langkahnya:

Meninjau Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dikelola oleh organisasi berguna untuk melacak pertumbuhan dan kemajuan tahunan. 

Laporan-laporan ini (seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas) memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi keuangan organisasi di masa lalu dan masa depan, serta kinerja keuangan yang dapat menjadi dasar perencanaan anggaran.

Bandingkan Realisasi Dengan Anggaran Tahun Lalu

Tinjau bagaimana realisasi organisasi dibandingkan dengan anggaran berimbang tahun sebelumnya. Apakah ada surplus atau defisit? 

Identifikasi area yang berfungsi baik dan yang kurang, seperti pendanaan pendidikan yang sesuai anggaran atau pengeluaran pertahanan yang melebihi anggaran. Analisis dampaknya terhadap anggaran berimbang tahun ini.

Buat Perkiraan Keuangan

Dengan melihat kinerja tahun lalu, tentukan tujuan yang realistis untuk menghindari defisit lebih lanjut. 

Fokus pada pengurangan biaya dan peningkatan pendapatan sambil menetapkan prioritas dalam alokasi anggaran untuk memastikan anggaran berimbang tercapai.

Tentukan Biaya

Identifikasi semua jenis pengeluaran, baik jangka pendek maupun jangka panjang, berdasarkan laporan keuangan dan komitmen kontrak. Tinjau kontrak atau persyaratan pembayaran untuk menentukan kewajiban di masa depan. 

Penting untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga dengan menambah bantalan anggaran, namun tetap memastikan bahwa total pengeluaran tidak melebihi pendapatan.

Perkirakan Pendapatan

Tinjau kinerja pendapatan yang telah tercapai dibandingkan dengan anggaran sebelumnya. Sesuaikan perkiraan pendapatan berdasarkan koleksi yang ada, kebijakan yang berlaku, dan peluang pendapatan baru. 

Menggunakan data historis, kinerja tahun lalu atau bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya dapat menjadi indikator yang baik untuk perkiraan pendapatan yang realistis. 

Disarankan untuk sedikit meremehkan pendapatan yang diharapkan untuk menghindari tidak tercapainya target, namun tetap pastikan bahwa pendapatan yang diharapkan lebih besar dari biaya yang diperkirakan.

Kurangi Pengeluaran dari Perkiraan Pendapatan

Kurangi total pengeluaran yang diperkirakan dari total pendapatan yang diharapkan untuk memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan. 

Ini akan menentukan apakah anggaran berakhir dengan surplus atau defisit, yang penting untuk menjaga keseimbangan anggaran yang sehat.

Pandangan Ekonomi terhadap Anggaran Berimbang

Para ekonom klasik berpendapat bahwa tujuan kebijakan pemerintah seharusnya adalah mencapai anggaran berimbang, sehingga pemerintah tidak perlu meminjam uang atau menambah utang. 

Utang dapat mengganggu keberlanjutan anggaran karena pemerintah harus membayar kembali pokok dan bunga, yang dapat menjadi tantangan dalam periode stagnasi ekonomi, seperti resesi.

Defisit anggaran yang berlangsung lama dapat menyebabkan akumulasi utang, meningkatkan risiko gagal bayar, dan berujung pada peningkatan suku bunga dalam perekonomian. 

Suku bunga yang tinggi dapat menghambat investasi swasta karena biaya pembiayaan yang mahal. 

Selain itu, kebijakan penghematan yang diterapkan untuk mengatasi utang, seperti menaikkan pajak atau memotong pengeluaran, dapat merugikan perekonomian. 

Langkah-langkah ini menurunkan permintaan agregat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi jangka pendek.

Masyarakat akan menghadapi kenaikan pajak dan berkurangnya layanan publik akibat pemotongan anggaran. 

Di sisi lain, ekonom Keynesian berpendapat bahwa pengelolaan defisit adalah langkah yang diperlukan untuk merangsang perekonomian. Pemerintah harus menjalankannya untuk membantu ekonomi keluar dari resesi.

Saat resesi, sulit bagi rumah tangga untuk meningkatkan konsumsi atau bagi perusahaan untuk meningkatkan investasi. Rumah tangga cenderung menahan pengeluaran karena ketidakpastian pendapatan dan pekerjaan mereka. 

Di saat yang sama, perusahaan menghadapi permintaan lemah, yang memaksa mereka mengurangi produksi dan mencari efisiensi. 

Akibatnya, perekonomian sangat bergantung pada peran pemerintah untuk memulihkan keadaan, dan defisit anggaran menjadi pilihan untuk mendorong pemulihan.

Namun, ketika ekonomi sedang berkembang, pemerintah cenderung mengalami surplus anggaran, membelanjakan lebih sedikit daripada yang diterimanya. Dengan cara ini, pemerintah dapat mencapai keseimbangan anggaran dalam jangka panjang.

Peran Anggaran Berimbang terhadap Pemerintah

Beberapa ekonom berpendapat bahwa anggaran berimbang sebaiknya dilihat dalam konteks siklus ekonomi. Pada beberapa tahun, pemerintah mungkin menghadapi defisit anggaran, sementara di tahun-tahun lainnya mengalami surplus anggaran. 

Dengan demikian, jika dihitung rata-rata, ini dapat mengarah pada anggaran yang berimbang. Perselisihan mengenai hal ini muncul karena dinamika siklus ekonomi. 

Pada masa ekspansi ekonomi, penerimaan pajak biasanya meningkat karena kegiatan ekonomi dan bisnis yang berkembang. Pendapatan rumah tangga dan keuntungan bisnis naik, yang membuat pemerintah dapat mengumpulkan lebih banyak pajak. 

Di sisi lain, pengeluaran pemerintah cenderung menurun, terutama untuk barang-barang tertentu. Sebagai contoh, pengeluaran untuk tunjangan pengangguran berkurang karena tingkat pengangguran menurun selama masa ekspansi. 

Demikian pula, program kesejahteraan lainnya berkurang seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi masyarakat.

Selain itu, pengurangan pengeluaran pemerintah penting untuk menghindari ekonomi yang terlalu panas. 

Pada masa ekspansi, ekonomi berkembang pesat, dan permintaan agregat meningkat akibat peningkatan konsumsi rumah tangga serta investasi bisnis, yang juga menyebabkan harga-harga naik. 

Jika pengeluaran pemerintah tetap tinggi, hal ini bisa menambah permintaan agregat dan memperburuk tekanan inflasi. Inflasi yang berlebihan dapat merusak daya beli uang, yang tentunya tidak sehat bagi perekonomian. 

Oleh karena itu, anggaran cenderung mengalami surplus selama masa ekspansi karena penerimaan pajak yang meningkat dan pengeluaran pemerintah yang menurun.

Sementara itu, pada masa resesi, pemerintah biasanya menghadapi defisit anggaran. Selain karena kebijakan diskresi untuk merangsang kegiatan ekonomi, defisit anggaran juga merupakan bagian dari siklus ekonomi. 

Pada saat resesi, penerimaan pajak cenderung menurun karena prospek pendapatan rumah tangga dan laba perusahaan memburuk, sehingga pemerintah mengumpulkan lebih sedikit pajak. 

Di sisi lain, pengeluaran pemerintah meningkat, terutama untuk program sosial dan kesejahteraan, karena kondisi ekonomi yang memburuk. 

Sebagai contoh, pengeluaran untuk tunjangan pengangguran akan meningkat karena tingkat pengangguran yang tinggi selama resesi.

Contoh Manfaat Anggaran Berimbang

Dalam contoh ini, kita dapat melihat bagaimana konsep anggaran berimbang diterapkan pada entitas pemerintah. Penting untuk dicatat bahwa kategori dan jumlah yang digunakan di bawah ini hanya untuk tujuan ilustrasi.

Pendapatan (dalam miliar)

  • Pajak penghasilan: $3.500
  • Pajak penjualan bisnis: $2.750
  • Pajak cukai: $2.000
  • Pajak Jaminan Sosial: $750
  • Pajak properti: $500
  • Total pendapatan: $9.500

Pengeluaran (dalam miliar)

  • Pertahanan nasional: ($3.400)
  • Biaya pengobatan: ($2.900)
  • Biaya pendidikan: ($1.500)
  • Manfaat Jaminan Sosial: ($250)

Total pengeluaran: ($8.050)

Pendapatan bersih (surplus): $1.450

Dalam contoh ini, anggaran berimbang menghasilkan surplus anggaran. Seperti yang dapat dilihat, total pendapatan melebihi total pengeluaran sebesar $1.450 miliar, atau $1,45 triliun. 

Hal ini menunjukkan bahwa entitas pemerintah dalam contoh tersebut memperoleh lebih banyak pendapatan daripada yang dikeluarkan selama tahun tersebut.

Namun, jika pendapatan bersih bernilai negatif—yang berarti total pengeluaran lebih besar dari total pendapatan—maka hal ini menunjukkan defisit anggaran. 

Dalam situasi seperti itu, entitas pemerintah perlu meninjau pengeluaran aktual, mencari peluang untuk mengurangi pengeluaran, meningkatkan tabungan, atau meningkatkan pendapatan guna menyeimbangkan anggaran.

Pengertian Pengganda Anggaran Berimbang

Pengganda anggaran berimbang merujuk pada perubahan total output yang terjadi ketika pemerintah melakukan perubahan pada pengeluaran dan pajak dalam proporsi yang sama. 

Dalam hal ini, keseimbangan tidak diharuskan saat pemerintah mengelola anggaran berimbang, di mana pendapatan sebanding dengan pengeluaran. 

Sebaliknya, pemerintah membuat perubahan pada pendapatan dan pengeluaran secara bersamaan dalam proporsi yang sama. 

Oleh karena itu, meskipun pemerintah mengalami surplus atau defisit anggaran di masa lalu, hal tersebut tidak akan berubah jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

Sebagai contoh, anggaplah pemerintah memiliki surplus sebesar $100 dalam anggaran sebelumnya, dengan pendapatan pajak sebesar $700 dan pengeluaran sebesar $600. 

Karena ekonomi mengalami pelambatan, pemerintah memutuskan untuk menaikkan pajak dan meningkatkan pengeluaran sebesar $200 lebih banyak. 

Dengan demikian, pendapatan pemerintah menjadi $900 dan pengeluaran meningkat menjadi $800, sehingga surplus tetap berada di angka $100.

Lalu, bagaimana perubahan anggaran ini menciptakan efek pengganda dalam perekonomian? 

Efek pengganda terjadi karena penurunan permintaan agregat akibat kenaikan pajak yang lebih kecil daripada peningkatan permintaan agregat akibat kenaikan belanja pemerintah.

Ketika pemerintah meningkatkan pengeluaran sebesar $100, permintaan agregat meningkat sebesar $100. 

Mengingat rumus permintaan agregat, yang terdiri dari konsumsi rumah tangga, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto, kita dapat melihat bahwa peningkatan belanja pemerintah langsung mempengaruhi permintaan agregat.

Di sisi lain, kenaikan pajak sebesar $100 akan mengurangi permintaan agregat, tetapi dampaknya tidak sebesar $100. Kenaikan pajak hanya akan mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan oleh rumah tangga sebesar $100. 

Namun, efek pada konsumsi dan investasi bisa lebih kecil, tergantung pada seberapa sensitif sektor rumah tangga dan korporasi terhadap perubahan pajak tersebut.

Sebagai penutup, pengertian anggaran berimbang merujuk pada kondisi di mana pendapatan dan pengeluaran pemerintah atau organisasi berada pada titik yang seimbang, tanpa ada surplus atau defisit yang signifikan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index