Investasi

Rusia Mantap Investasi Lagi di RI

Rusia Mantap Investasi Lagi di RI
Rusia Mantap Investasi Lagi di RI

JAKARTA – Di tengah dinamika hubungan ekonomi global, kabar menggembirakan datang dari sektor investasi Indonesia. Sebuah perusahaan besar asal Rusia yang sempat dikabarkan akan hengkang, ternyata memutuskan tetap melanjutkan aktivitas investasinya di tanah air.

Keputusan itu sekaligus membantah isu yang sempat beredar luas sebelumnya tentang potensi keluarnya perusahaan asal Negeri Beruang Merah tersebut dari Indonesia. Kejelasan ini memberikan sinyal positif terhadap keberlanjutan iklim investasi asing, terutama dari negara-negara nontradisional.

Pemerintah Tegaskan Tak Ada Rencana Hengkang

Sinyalemen batalnya rencana hengkang ini diperkuat oleh pernyataan dari pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, menegaskan bahwa perusahaan asal Rusia tersebut masih memiliki komitmen kuat untuk menanamkan modal di Indonesia.

"Setahu saya tidak ada rencana mereka hengkang dari Indonesia," tegas Seto saat dikonfirmasi awak media.

Seto juga memastikan bahwa proyek investasi yang dijalankan perusahaan Rusia itu masih berjalan sebagaimana mestinya. Meski demikian, ia enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai detail sektor maupun lokasi investasinya.

Masih Fokus Pada Proyek Strategis

Tanpa merinci nama perusahaan atau skema kerja samanya, Seto menyebut bahwa perusahaan tersebut masih terlibat dalam proyek-proyek strategis nasional. Hal ini menjadi kabar baik karena menunjukkan bahwa Indonesia masih dipandang sebagai negara tujuan investasi yang menjanjikan, meskipun kondisi geopolitik dan ekonomi dunia masih penuh ketidakpastian.

Langkah perusahaan Rusia yang tetap bertahan di Indonesia ini sekaligus mengindikasikan adanya kepercayaan terhadap iklim usaha di Indonesia yang semakin membaik, termasuk dalam aspek regulasi, insentif investasi, dan stabilitas politik.

Reaksi Pasar dan Pelaku Usaha

Kepastian ini pun disambut positif oleh berbagai pelaku usaha dan pengamat ekonomi. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menilai bahwa komitmen perusahaan asing untuk tetap berinvestasi di Indonesia menjadi indikator positif terhadap daya saing iklim usaha nasional.

“Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi destinasi yang menarik bagi investor asing. Apalagi jika investor itu datang dari negara yang selama ini tidak terlalu dominan seperti Rusia,” jelas Faisal.

Faisal juga menambahkan bahwa kejelasan arah kebijakan pemerintah dalam mendukung iklim investasi, khususnya melalui penyederhanaan perizinan dan pemberian insentif fiskal, turut memainkan peran penting dalam menjaga kepercayaan investor asing.

Sorotan pada Diversifikasi Sumber Investasi

Di sisi lain, para analis juga mencermati pentingnya keberagaman mitra investasi luar negeri. Selama ini, sumber utama investasi asing di Indonesia didominasi oleh negara-negara seperti Singapura, China, dan Jepang. Namun, masuknya perusahaan Rusia menunjukkan potensi baru yang bisa dijajaki lebih jauh.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), porsi investasi dari Rusia memang masih tergolong kecil dibanding negara-negara lain. Namun jika dikelola secara optimal, kerja sama dengan Rusia bisa membuka peluang pengembangan teknologi, energi, dan infrastruktur baru.

“Ini bisa menjadi langkah awal yang strategis dalam memperluas kerja sama bilateral, terutama di sektor-sektor yang selama ini belum digarap secara maksimal,” ujar analis ekonomi senior dari Universitas Indonesia, Raden Pardede.

Tantangan dan Prospek Ke Depan

Meski demikian, bukan berarti jalan investasi Rusia di Indonesia tanpa hambatan. Faktor geopolitik global yang masih dinamis, termasuk sanksi internasional terhadap Rusia, tentu menjadi pertimbangan tersendiri. Namun, jika hubungan bilateral antara kedua negara tetap terjaga dengan baik, maka potensi gangguan itu bisa diminimalkan.

Dari sisi Indonesia sendiri, tantangan yang harus dijawab adalah soal kepastian hukum dan konsistensi kebijakan. Banyak investor asing yang mengeluhkan peraturan yang sering berubah, terutama di sektor pertambangan dan energi.

Namun, upaya reformasi struktural yang dilakukan pemerintah selama beberapa tahun terakhir, seperti implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan transformasi sistem perizinan, telah menunjukkan arah positif.

“Kita tidak bisa bergantung hanya pada negara-negara besar seperti China dan Jepang. Hubungan investasi harus dibuka selebar mungkin, termasuk dengan Rusia,” kata Faisal dari CORE.

Penegasan Posisi Indonesia di Mata Dunia

Keputusan perusahaan Rusia untuk tetap menanamkan modal di Indonesia di tengah tekanan global memberikan sinyal bahwa Indonesia mulai dilihat sebagai negara yang cukup stabil dan menarik dari sisi ekonomi. Bukan hanya karena pasar domestiknya yang besar, tetapi juga karena posisinya yang strategis dalam rantai pasok global.

Di tengah ketatnya persaingan negara-negara ASEAN dalam menarik investasi asing, Indonesia kini memiliki kesempatan untuk tampil lebih menonjol. Terutama bila mampu menunjukkan konsistensi dalam memberikan jaminan kepada investor.

“Yang paling penting adalah menjaga kepercayaan. Sekali investor merasa nyaman, mereka akan membawa modal, teknologi, dan membuka lapangan kerja,” pungkas Faisal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index