Listrik

Listrik Padam, Warga Jawa Barat Panik dan Kesal

Listrik Padam, Warga Jawa Barat Panik dan Kesal
Listrik Padam, Warga Jawa Barat Panik dan Kesal

JAKARTA - Pemadaman listrik selama lebih dari empat jam melanda sebagian wilayah Jawa Barat. Gangguan aliran listrik yang terjadi serentak di Sukabumi, Bogor, dan Depok ini bukan hanya membuat warga resah, tetapi juga menuai kritik tajam karena tak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak PLN.

Kota Sukabumi menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling awal. Listrik di sana mulai padam sekitar pukul 11.40 WIB dan baru menyala kembali pada pukul 15.30 WIB. Selama periode pemadaman itu, keluhan membanjiri media sosial. Salah satu warganet bahkan menyuarakan kemarahan karena merasa dirugikan secara sepihak. “Bayar listrik lancar... giliran matiin listrik seenaknya aja,” tulis pengguna media sosial yang dikutip dari laman Sukabumiupdate, mitra Teras.id.

Reaksi keras dari masyarakat bukan tanpa alasan. Tidak ada pengumuman resmi sebelumnya terkait pemadaman massal ini. Warga hanya bisa saling bertukar informasi melalui grup WhatsApp dan unggahan media sosial, sementara PLN baru memberikan klarifikasi menyusul setelah keluhan ramai bermunculan.

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat akhirnya memberikan pernyataan resmi bahwa gangguan masih dalam tahap investigasi. “Saat ini terjadi gangguan sistem kelistrikan yang mengakibatkan terhentinya pasokan listrik di sebagian wilayah Sukabumi. Penyebab gangguan masih dalam proses investigasi,” ujar Nurmalitasari, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Jawa Barat.

Di tengah kekacauan tersebut, informasi tak resmi beredar cepat di kalangan warga. Disebutkan bahwa pemadaman disebabkan oleh gangguan transmisi listrik 150 kilovolt (kV), yang berimbas ke beberapa kota termasuk Bogor, GPI, Depok, dan Sukabumi. Meski belum dikonfirmasi oleh PLN, kabar ini semakin menambah keresahan masyarakat.

Gangguan Listrik Mendadak, Apa yang Bisa Dilakukan?

Kejadian ini menunjukkan bahwa masih ada celah besar dalam sistem mitigasi pemadaman listrik mendadak di Indonesia. Terlebih bagi masyarakat yang sangat bergantung pada energi listrik untuk keperluan rumah tangga, pekerjaan, hingga peralatan medis.

Agar kejadian serupa tidak membuat panik, berikut ini 10 langkah praktis yang bisa dilakukan masyarakat saat terjadi pemadaman listrik, dikutip dari situs National Grid:

1. Sediakan Senter dan Baterai Cadangan

Lilin memang praktis, tapi berbahaya. Senter jauh lebih aman, apalagi jika memiliki stok baterai cadangan yang memadai dan mudah dijangkau.

2. Pastikan Ponsel dan Power Bank Selalu Terisi

Listrik mati bisa berarti putus komunikasi. Untuk itu, pastikan baterai ponsel dan power bank selalu terisi agar bisa digunakan saat darurat.

3. Lindungi Isi Kulkas dan Freezer

Hindari membuka pintu kulkas agar suhu dingin di dalamnya tetap stabil. Jika tertutup rapat, kulkas dapat menjaga kesegaran makanan hingga 4 jam, dan freezer hingga 48 jam.

4. Simpan Makanan Siap Saji

Persiapkan makanan yang tak perlu dimasak, seperti makanan kaleng, biskuit, atau mi instan yang bisa dikonsumsi meski tanpa aliran listrik.

5. Matikan Peralatan Elektronik

Segera cabut peralatan elektronik seperti TV, setrika, dan rice cooker. Ini untuk mencegah kerusakan akibat lonjakan listrik saat daya kembali menyala.

6. Nyalakan Satu Lampu

Biarkan satu lampu menyala, terutama jika pemadaman terjadi siang hari. Ini menjadi penanda pertama ketika listrik kembali.

7. Siapkan Air Panas di Termos

Jika ada waktu sebelum listrik benar-benar padam, siapkan air panas dalam termos. Ini berguna untuk membuat minuman hangat atau kebutuhan lain.

8. Simpan Selimut dan Pakaian Hangat

Saat listrik mati pada malam hari, suhu bisa menjadi dingin. Selimut tebal dan pakaian hangat membantu menjaga kenyamanan.

9. Aktifkan Auto-Save dan Backup Data

Bagi pekerja rumahan atau pelajar, pastikan fitur auto-save aktif saat bekerja menggunakan laptop. Ini mencegah hilangnya data saat listrik mendadak padam.

10. Isi Tangki Kendaraan

Banyak SPBU tak bisa melayani pengisian bahan bakar saat listrik padam. Untuk itu, isi bensin kendaraan Anda secara berkala dan jangan menunggu sampai tangki hampir kosong.

Perlu Transparansi dan Kesiapan Lebih Baik

Kejadian pemadaman listrik massal seperti ini bukanlah hal baru, namun tetap saja mengejutkan setiap kali terjadi. Minimnya informasi, lambatnya respons, dan belum jelasnya penyebab utama gangguan menjadi sorotan publik.

Masyarakat berharap agar ke depan PLN dapat memberikan informasi lebih cepat dan akurat. Transparansi terkait penyebab gangguan serta estimasi waktu perbaikan akan sangat membantu warga dalam menyusun langkah antisipasi.

Lebih jauh lagi, pemerintah juga perlu meninjau ulang sistem keamanan dan distribusi listrik di wilayah rawan bencana atau padat penduduk. Gangguan yang tak disertai sistem informasi yang baik berisiko memicu ketidakpercayaan publik.

Terlebih di era digital ini, di mana sebagian besar aktivitas dari komunikasi, pekerjaan, hingga kesehatan—bergantung pada aliran listrik yang stabil, kejadian seperti yang menjadi pelajaran penting bahwa rumah tangga dan instansi penyedia layanan energi harus memiliki kesiapan ekstra dalam menghadapi keadaan darurat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index