radiasi adalah

Radiasi adalah Sumber, Jenis, hingga Bahayanya bagi Manusia

Radiasi adalah Sumber, Jenis, hingga Bahayanya bagi Manusia
radiasi adalah

JAKARTA - Radiasi adalah istilah yang sering kali menimbulkan kesan negatif di pikiran banyak orang. 

Bahkan bagi mereka yang belum pernah mengalami langsung dampaknya, kata ini sudah terdengar menakutkan. Banyak yang sebenarnya tidak paham benar apa itu radiasi.

Sebagian orang hanya mengenal istilah ini dari obrolan singkat, bacaan, atau sekadar tontonan di media tanpa menggali lebih dalam, lalu melupakannya begitu saja. 

Namun, mereka yang pernah mempelajari radiasi atau membaca sejarah, tahu betul betapa serius akibat yang bisa ditimbulkannya, meski tidak pernah mengalami secara langsung.

Secara ilmiah, radiasi tidak terkait dengan ilmu sosial, tapi berbagai peristiwa besar di masa lalu mencatat dampak negatifnya dalam sejarah umat manusia. 

Salah satu contoh paling tragis adalah kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl yang terjadi 36 tahun lalu, tepatnya pada 26 April 1986 di Ukraina. 

Peristiwa tersebut menewaskan ribuan orang, baik karena ledakan maupun paparan radiasi. 

Kota Pripyat, yang menjadi lokasi kecelakaan, kini berubah menjadi kota mati setelah seluruh penduduknya harus dievakuasi untuk menghindari paparan radiasi.

Setelah mengetahui cerita tersebut, mungkin kamu yang belum paham radiasi bertanya-tanya, apa sebenarnya radiasi itu? 

Sejauh mana bahayanya hingga sampai membuat seluruh kota harus ditinggalkan? Nah, berikut ini adalah penjelasan mengenai radiasi adalah yang penting diketahui.

Radiasi adalah

Radiasi adalah istilah yang merujuk pada pemancaran energi dalam bentuk gelombang atau partikel yang dapat melewati ruang atau zat tertentu. 

Menurut definisi dari beberapa sumber resmi, radiasi merupakan energi yang dilepaskan oleh materi atau atom. 

Energi ini bisa muncul dalam dua bentuk, yaitu partikel atau gelombang. Secara sederhana, radiasi berarti proses penyebaran atau pelepasan energi. 

Banyak orang mengira radiasi hanya terjadi akibat ledakan besar, seperti pada kecelakaan nuklir Chernobyl atau bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Namun, radiasi juga bisa terjadi tanpa ledakan hebat.

Contohnya, perangkat elektronik sehari-hari seperti ponsel dan komputer sebenarnya juga memancarkan radiasi, meskipun dalam jumlah kecil. 

Oleh karena itu, penggunaan perangkat tersebut secara berlebihan tetap berpotensi memberi dampak negatif bagi kesehatan karena paparan radiasi yang terus menerus.

Sumber Radiasi yang Ada di Sekitar Manusia

Terdapat pepatah yang menyatakan bahwa sesuatu tidak akan muncul tanpa adanya penyebabnya. Hal ini juga berlaku pada radiasi. Radiasi tidak datang begitu saja tanpa asal-usul yang jelas. 

Seperti halnya api yang memerlukan bahan bakar untuk menyala, radiasi juga berasal dari berbagai sumber di sekitar kita, termasuk perangkat elektronik yang sering kita gunakan sehari-hari.

Namun, perangkat elektronik bukanlah satu-satunya penyebab radiasi di lingkungan sekitar. Selain itu, ada beberapa sumber lain dari radiasi yang berada dekat dengan kehidupan manusia.

Radiasi dari Luar Angkasa

Salah satu sumber utama radiasi yang kita terima berasal dari radiasi kosmik yang dipancarkan oleh bintang-bintang. 

Karena matahari merupakan bintang terdekat dengan planet kita, maka radiasi kosmik yang paling besar yang sampai ke Bumi bersumber dari matahari tersebut.

Beruntungnya, Bumi memiliki pelindung alami berupa atmosfer yang tersusun dari lapisan-lapisan dengan ketebalan mencapai sekitar 1000 kilometer. 

Atmosfer ini berfungsi sebagai perisai yang melindungi kita dari berbagai ancaman luar angkasa, seperti batu meteor maupun radiasi dari matahari.

Meski begitu, tidak seluruh radiasi matahari dapat dihalau oleh atmosfer; sebagian memang sampai ke permukaan Bumi, sementara sisanya tertahan oleh lapisan udara tersebut. 

Selain itu, semakin dekat jarak sebuah planet dengan bintang induknya, semakin besar pula paparan radiasi yang diterimanya. 

Dalam Tata Surya, planet Merkurius dan Venus mendapat intensitas radiasi matahari yang jauh lebih tinggi karena kedekatannya dengan matahari. 

Sementara itu, posisi Bumi yang berada pada urutan ketiga dari matahari relatif aman, apalagi dengan adanya atmosfer yang cukup tebal sebagai penghalang radiasi.

Unsur Radioaktif yang Ada di Dalam Bumi

Selain radiasi dari luar angkasa, radiasi juga berasal dari unsur-unsur radioaktif yang terkandung di dalam lapisan Bumi. 

Planet tempat kita tinggal ini tidak hanya tersusun dari tanah dan air, tetapi juga mengandung unsur kimia seperti uranium, torium, dan radon. 

Unsur-unsur ini memiliki inti atom yang dapat mengalami proses peluruhan radioaktif ketika inti tersebut tidak stabil.

Pada saat peluruhan ini berlangsung, energi dilepaskan dalam bentuk radiasi, yang disebut radiasi ion. Proses ini merupakan salah satu sumber radiasi alami yang ada di dalam bumi dan turut memengaruhi tingkat radiasi di lingkungan kita.

Unsur Radioaktif yang Ada dalam Tubuh Manusia

Selain berasal dari planet, matahari, dan perangkat elektronik, tubuh manusia juga memancarkan radiasi. 

Hal ini karena dalam tubuh kita terdapat zat tertentu, seperti kalium-40. Ketika proses metabolisme sel berlangsung, zat ini menghasilkan radiasi secara alami.

Meskipun terdengar mengkhawatirkan, sebenarnya radiasi yang diproduksi oleh tubuh sangat kecil dan tidak membahayakan kesehatan. 

Berbeda dengan radiasi matahari yang intens dan dapat merusak, radiasi dari tubuh manusia sangat rendah dan tidak menimbulkan efek negatif bagi diri sendiri.

Radiasi yang Diciptakan oleh Manusia

Manusia sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan tinggi tidak hanya memancarkan radiasi alami dalam tubuhnya, tetapi juga telah menciptakan berbagai alat dan teknologi yang dapat menghasilkan radiasi dengan intensitas yang berbeda-beda.

JAKARTA - Berbagai inovasi manusia, mulai dari perangkat sehari-hari seperti smartphone dan komputer yang menghasilkan radiasi dalam jumlah kecil, hingga teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir yang menyediakan energi untuk kehidupan, telah menunjukkan kemampuan manusia dalam mengelola radiasi.

Namun, ada pula teknologi yang memancarkan radiasi dalam skala besar dan berbahaya, seperti senjata nuklir. Radiasi yang dilepaskan oleh senjata ini sangat kuat dan dapat menyebabkan kerusakan luas. 

Beberapa negara, termasuk Rusia, Amerika Serikat, Inggris, India, Pakistan, Korea Utara, dan China, diketahui memiliki senjata nuklir sebagai bagian dari kekuatan militer mereka. 

Walaupun keberadaan senjata tersebut memperkuat posisi militer negara-negara tersebut, risiko bahaya yang ditimbulkan pada umat manusia jika senjata ini digunakan sangatlah besar.

Jenis-jenis Radiasi

Setelah memahami bahwa radiasi merupakan energi yang dilepaskan, berikutnya kita akan membahas tentang macam-macam radiasi. 

Radiasi diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sifat massa, muatan listrik, dan asalnya. Berikut ini adalah penjelasan secara lengkap.

Radiasi Berdasarkan Massa

Dilihat dari massanya, radiasi terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel.

  • -Radiasi Elektromagnetik

Radiasi jenis ini muncul akibat interaksi antara medan magnet dan medan listrik yang menghasilkan energi yang merambat dari satu titik ke titik lain. Radiasi elektromagnetik tidak memiliki bentuk fisik dan tidak memiliki massa. 

Contoh radiasi elektromagnetik meliputi cahaya yang bisa dilihat mata, gelombang radio, sinar-X, sinar inframerah, serta berbagai jenis radiasi lain yang tidak berwujud.

  • -Radiasi Partikel

Berbeda dengan radiasi elektromagnetik yang tidak memiliki massa, radiasi partikel terdiri dari pancaran atom-atom yang mampu memindahkan energi kinetik ke benda yang mereka tembus. Radiasi ini juga dikenal dengan istilah radiasi korpuskuler.

Radiasi Berdasarkan Muatan Listrik

Selain berdasarkan massa, radiasi juga diklasifikasikan menurut muatan listriknya. Ada dua jenis radiasi yang penting untuk diketahui berdasarkan muatan listrik, yaitu radiasi pengion dan radiasi non-pengion.

  • -Radiasi Pengion

Radiasi ini mampu menghasilkan partikel bermuatan listrik yang disebut ion saat mengenai suatu benda. Biasanya, proses ini terjadi ketika radiasi bertabrakan dengan materi.

  • -Radiasi Non-pengion

Sebaliknya, radiasi non-pengion tidak menghasilkan partikel bermuatan listrik berupa ion saat mengenai sesuatu, sesuai dengan namanya. Jadi, radiasi ini tidak menyebabkan ionisasi pada benda yang ditembusnya.

Radiasi Berdasarkan Asalnya

Jenis radiasi yang terakhir diklasifikasikan menurut sumber atau asalnya. Berdasarkan hal ini, radiasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu radiasi alami dan radiasi hasil buatan manusia.

  • -Radiasi Alami

Seperti namanya, radiasi alami adalah radiasi yang terjadi secara spontan sebagai bagian dari proses-proses alami di lingkungan. 

Biasanya, radiasi ini berasal dari sinar kosmik dan sinar gamma yang datang dari luar angkasa maupun dari sumber alamiah lain.

  • -Radiasi Buatan

Sementara itu, radiasi buatan adalah radiasi yang muncul karena aktivitas manusia. Contohnya termasuk radiasi yang dihasilkan oleh senjata nuklir maupun pembangkit listrik tenaga nuklir, yang sengaja dibuat untuk berbagai tujuan.

Bahaya Radiasi bagi Manusia

Radiasi memang memiliki potensi membahayakan kesehatan manusia, tapi sejauh mana dampaknya sangat bergantung pada seberapa besar dan seberapa sering seseorang terpapar radiasi tersebut. 

Semakin sering atau intens paparan radiasi diterima, maka risiko efek negatifnya akan semakin tinggi. Tingkatan bahaya radiasi pun dibedakan menjadi beberapa level, berikut penjelasannya secara rinci!

Bahaya Radiasi Tingkat I

Paparan radiasi pada tingkat ini tergolong rendah dan biasanya bersumber dari alam sekitar kita. Contohnya adalah radiasi yang berasal dari udara, bahan alami, dan bahkan dari tubuh manusia sendiri. 

Selain itu, radiasi alami juga bisa datang dari luar angkasa, terutama sinar yang dipancarkan oleh matahari. 

Meski matahari menghasilkan radiasi yang cukup kuat, hanya sebagian kecil dari radiasi tersebut yang benar-benar sampai ke permukaan Bumi. 

Jarak yang jauh antara Bumi dan matahari serta lapisan atmosfer yang melindungi membuat manusia tetap aman dari bahaya radiasi ini.

Bahaya Radiasi Tingkat II

Pada tingkat ini, intensitas radiasi sedikit lebih besar dibandingkan tingkat I, namun masih tergolong aman karena biasanya masih berasal dari sumber alami dan bukan dari hasil aktivitas manusia. 

Oleh sebab itu, radiasi pada tingkat ini umumnya tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Bahaya Radiasi Tingkat III

Radiasi pada level ini memiliki potensi bahaya yang cukup besar bagi manusia karena paparan radiasinya cukup tinggi. Jika terpapar sekali saja, mungkin tidak langsung menunjukkan gejala apa pun. 

Namun, jika terkena secara terus-menerus, radiasi ini bisa memicu penyakit serius seperti leukemia atau kanker tiroid. Penyakit tersebut berkembang secara bertahap dan seringkali tidak disadari oleh yang terpapar dalam jangka waktu panjang.

Bahaya Radiasi Tingkat IV

Semakin tinggi tingkat radiasi, semakin besar pula dampaknya bagi kesehatan manusia. Pada tingkat IV, efek radiasi bisa langsung terasa bahkan setelah satu kali paparan. 

Orang yang terpapar biasanya akan segera mengalami mual, muntah, diare, dan kelelahan berat. Pada tahap ini, korban harus segera dijauhkan dari sumber radiasi dan mendapat perawatan medis. 

Jika dibiarkan, gejala akan semakin memburuk, termasuk kerontokan rambut parah dan luka bakar pada kulit.

Bahaya Radiasi Tingkat V

Tingkat bahaya radiasi yang paling ekstrem ini menyebabkan kerusakan parah pada tubuh hanya setelah satu kali paparan. Gejala awal yang muncul seperti mual dan muntah hanyalah permulaan. 

Korban juga akan mengalami kerusakan organ vital, kehilangan sel darah merah, kulit terbakar, dan kerontokan rambut yang berat. 

Pada level ini, perawatan medis seringkali sudah tidak cukup menyelamatkan karena kerusakan yang dialami sudah sangat parah. Beberapa korban bahkan bisa kehilangan kesadaran dan meninggal dalam hitungan jam. 

Radiasi tingkat ini biasanya terkait dengan aktivitas nuklir berbahaya, seperti insiden bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, yang menyebabkan kehancuran besar dan kematian massal akibat paparan radiasi ekstrem.

Meskipun paparan radiasi tinggi berbahaya, tidak semua radiasi membawa dampak negatif. Di bidang kesehatan, radiasi justru dimanfaatkan untuk membantu diagnosis dan pengobatan. 

Contohnya adalah penggunaan sinar-X yang memungkinkan dokter memeriksa kondisi organ dalam tubuh, seperti paru-paru, tanpa perlu prosedur operasi langsung. Selain itu, sinar-X juga digunakan dalam keamanan di bandara. 

Alat ini memeriksa bagasi penumpang dengan cepat dan efisien untuk memastikan tidak ada benda berbahaya seperti bahan peledak atau narkotika yang masuk ke pesawat, sehingga menjaga keselamatan selama penerbangan.

Sebagai penutup, radiasi adalah energi yang ada di sekitar kita, yang bisa bermanfaat maupun berbahaya, tergantung cara dan seberapa besar kita terpapar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index