JAKARTA - Langkah besar dilakukan Badan Pengelola Investasi Danantara dalam memperluas portofolio hijau Indonesia. Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi, sebuah kerja sama strategis bernilai jumbo diteken oleh CEO Danantara, Rosan P. Roeslani, bersama ACWA Power raksasa energi asal Arab Saudi.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak menjadi sorotan utama, mengingat nilainya mencapai 10 miliar dollar AS atau setara Rp 162 triliun. Fokus dari kerja sama ini adalah pengembangan sektor energi terbarukan, sejalan dengan visi Indonesia mencapai net zero emissions pada 2060 mendatang.
Kabar ini pertama kali diungkap Rosan melalui unggahan resmi di akun Instagram miliknya, @rosanroeslani, yang menampilkan momen penandatanganan bersama Mr. Raad Al Saady selaku Vice Chairman and Managing Director ACWA Power. "Kesepakatan ini bertujuan mendukung pengembangan utilitas energi terbarukan di Indonesia," ungkap Rosan.
Diplomasi Investasi di Tengah Kunjungan Kenegaraan
MoU tersebut diteken dalam momen strategis: kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi yang berlangsung pada awal Juli 2025. Dalam rombongan tersebut, Rosan hadir bukan hanya sebagai CEO Danantara, melainkan juga sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi.
Selain dirinya, turut mendampingi Presiden adalah sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Agama Nasaruddin Umar. Rombongan tiba di Arab Saudi pada Selasa, 1 Juli 2025, waktu setempat.
Kunjungan ini menjadi bagian dari strategi diplomasi aktif Indonesia dalam memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di sektor energi, investasi, hingga penyelenggaraan haji. Presiden Prabowo juga dijadwalkan bertemu langsung dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud.
Menjajaki Sinergi Energi Ramah Lingkungan
Kesepakatan antara Danantara dan ACWA Power mencerminkan arah baru hubungan Indonesia-Arab Saudi, terutama dalam pengembangan energi bersih. Sebagai pemain global dalam bidang energi, ACWA Power dikenal agresif dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga surya, angin, hingga air di berbagai negara.
Dengan suntikan investasi senilai Rp 162 triliun, kolaborasi ini diharapkan akan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur energi terbarukan di Indonesia. Ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia kini semakin dilirik oleh investor besar dalam upaya transisi energi nasional.
"Kesepakatan ini memperkuat kemitraan strategis kedua negara, mendorong inovasi investasi di sektor energi, dan mendukung visi net zero emissions 2060," ujar Rosan dalam keterangannya.
Langkah Nyata Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi
Didirikan sebagai pengelola investasi strategis nasional, Danantara memainkan peran penting dalam menjembatani kebutuhan pembangunan nasional dengan sumber pendanaan global. Kemitraan strategis dengan ACWA Power menjadi salah satu langkah konkret yang menunjukkan bagaimana Danantara memanfaatkan jejaring internasional untuk mendukung target pembangunan berkelanjutan.
MoU senilai Rp 162 triliun ini diproyeksikan mencakup berbagai proyek energi terbarukan di Indonesia, mulai dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit angin, hingga pemanfaatan hidrogen hijau yang kini sedang naik daun secara global.
Dalam konteks ini, ACWA Power bukanlah pemain baru. Perusahaan yang bermarkas di Riyadh itu telah beroperasi di lebih dari 12 negara dan mengelola proyek-proyek besar yang berkontribusi terhadap dekarbonisasi global.
Dukung Target Net Zero Emissions 2060
Komitmen Indonesia untuk mencapai target netral karbon pada 2060 menjadi prioritas dalam beberapa tahun terakhir. Melalui kolaborasi seperti ini, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas energi baru dan terbarukan yang kini baru menyumbang sebagian kecil dari total bauran energi nasional.
Investasi dari ACWA Power ke Indonesia melalui Danantara akan memberikan tambahan daya dorong bagi realisasi target tersebut. Tak hanya memberikan modal, kerja sama ini diharapkan juga mentransfer teknologi, manajemen proyek, dan keahlian teknis kepada mitra lokal.
Langkah ini juga sejalan dengan komitmen internasional Indonesia di forum-forum seperti G20 dan COP dalam hal penanggulangan perubahan iklim.
Politik Luar Negeri yang Berpihak pada Kepentingan Nasional
Kunjungan Presiden Prabowo ke Arab Saudi bukan hanya menjadi panggung untuk mempererat hubungan diplomatik, tetapi juga menjadi ajang memperkuat ekonomi nasional melalui diplomasi investasi. Kerja sama seperti yang dilakukan Danantara dan ACWA Power menunjukkan pendekatan aktif dan strategis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berorientasi pada masa depan.
Sebagaimana disampaikan dalam siaran pers Sekretariat Presiden, kunjungan ini menekankan pendekatan politik luar negeri Indonesia yang berdasarkan pada kepentingan nasional dan perdamaian global. Energi menjadi salah satu isu utama yang disorot, mengingat tantangan global terkait perubahan iklim dan kebutuhan energi bersih yang terus meningkat.
Masa Depan Energi Indonesia
Kerja sama ini membuka peluang baru untuk pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia. Dukungan dari mitra global seperti ACWA Power menunjukkan bahwa Indonesia dianggap sebagai mitra strategis dalam rantai transisi energi dunia.
Dengan eksekusi yang tepat, investasi jumbo ini bukan hanya menjadi catatan manis di atas kertas, tetapi dapat mengubah wajah sektor energi nasional menjadi lebih ramah lingkungan, tangguh, dan inklusif.