Perumahan

Perumahan Terendam akibat Tanggul Jebol

Perumahan Terendam akibat Tanggul Jebol
Perumahan Terendam akibat Tanggul Jebol

JAKARTA — Dampak jebolnya tanggul kali kembali menimbulkan persoalan serius di wilayah permukiman. Kali ini, banjir melanda kawasan Perumahan Lembah Nirmala 1 yang berada di RT 11 RW 14, Mekarsari, Depok.

Genangan air muncul secara tiba-tiba pada malam hari dan membuat akses jalan di kawasan perumahan itu terendam hingga setinggi satu meter, atau sepinggang orang dewasa. Situasi tersebut langsung ditanggapi oleh petugas pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana Kota Depok.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Depok, Deny Romulo, menjelaskan bahwa sumber utama banjir berasal dari jebolnya tanggul kali yang berada di sekitar permukiman warga. “Akses jalan perumahan tergenang banjir sekitar satu meter atau pinggang dewasa akibat tanggul kali jebol,” ujar Deny saat dihubungi, Senin.

Kejadian ini mengakibatkan puluhan keluarga terpaksa mengungsi demi keselamatan. Menurut Deny, terdapat sekitar 50 keluarga yang terdampak langsung oleh banjir ini. “Kita juga evakuasi orang terdampak banjir termasuk ibu lanjut usia, ibu hamil, dan anak bayi,” tambahnya.

Evakuasi dilakukan ke lokasi yang lebih aman guna menghindari risiko kesehatan dan keselamatan, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak. Dalam proses evakuasi, petugas menyisir lokasi terdampak untuk memastikan tidak ada warga yang terjebak di rumah.

Luapan Air Tak Hanya di Satu Titik

Kondisi banjir tidak hanya terjadi di Perumahan Lembah Nirmala 1. Beberapa wilayah lain di Kota Depok juga dilaporkan mengalami hal serupa. Kawasan Harjamukti, misalnya, dilanda genangan yang cukup tinggi di sejumlah titik perumahan.

Adapun titik-titik yang dilaporkan mengalami banjir selain Lembah Nirmala 1 meliputi:

-Perumahan Paradesa RT 08 RW 03

-Blok C Perumahan Raplesia

-Perumahan PMC 2

Perumahan Sriwedari

-Kampung Baru

-Terowongan Tol Jagorawi di Jalan Karnos

Luapan air di lokasi-lokasi tersebut sempat menghambat aktivitas warga dan lalu lintas. Meski demikian, tidak semua daerah terdampak mengalami banjir dengan kedalaman yang sama. Beberapa hanya tergenang di halaman rumah dan jalan utama.

Respons Cepat dan Penanganan Awal

Tim dari Damkar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Depok segera dikerahkan begitu laporan masuk. Mereka mengatur proses evakuasi sekaligus melakukan pemompaan air di wilayah terdampak.

Peralatan seperti perahu karet, pompa air, dan kendaraan evakuasi turut dilibatkan dalam proses penanganan banjir. Langkah antisipasi dilakukan guna mencegah banjir meluas ke wilayah yang lebih padat penduduk.

Menurut Deny, kondisi air mulai surut sejak Senin pagi. Di beberapa titik, genangan telah benar-benar hilang dan warga mulai membersihkan rumah masing-masing. “Banjir sudah surut semua,” katanya meyakinkan.

Meski banjir surut, warga tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama mengingat cuaca yang masih fluktuatif dengan hujan deras kerap mengguyur Depok dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.

Banjir Berulang, Solusi Perlu Dipercepat

Kondisi jebolnya tanggul dan berulangnya banjir di perumahan mengisyaratkan pentingnya perhatian lebih terhadap sistem pengendalian air di daerah permukiman. Tanggul yang jebol menjadi titik lemah yang dapat menimbulkan bencana sewaktu-waktu jika tidak segera diperbaiki.

Masalah infrastruktur air seperti saluran pembuangan dan tanggul kali yang tidak memadai dapat memperburuk kondisi saat curah hujan tinggi. Belum lagi persoalan sedimentasi sungai dan penyempitan aliran air akibat pembangunan tanpa tata kelola yang baik.

Ke depan, peran pemerintah daerah dan kerja sama lintas sektor menjadi penting. Tidak hanya memperbaiki tanggul yang rusak, namun juga membangun sistem peringatan dini dan edukasi warga untuk siap menghadapi situasi darurat seperti banjir.

Warga Harapkan Perbaikan Segera

Bagi warga Perumahan Lembah Nirmala 1, kejadian ini menjadi peringatan keras. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki tanggul jebol dan melakukan normalisasi saluran air. “Kami khawatir kalau hujan deras lagi, bisa banjir lagi. Apalagi tanggulnya belum diperbaiki. Kami ingin ada langkah cepat,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebut namanya.

Saat ini, sebagian warga masih bertahan di lokasi pengungsian sementara sambil menanti kondisi rumah mereka benar-benar kering dan aman untuk ditinggali kembali.

Peristiwa banjir yang terjadi di sejumlah kawasan perumahan di Depok menjadi catatan penting bahwa persoalan infrastruktur penahan banjir tidak bisa dianggap remeh. Tanggul yang jebol tak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga menimbulkan risiko keselamatan bagi masyarakat.

Diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pengembang perumahan dalam membangun sistem drainase dan penahan air yang lebih tangguh. Tujuannya jelas: mencegah agar perumahan-perumahan yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman, tidak berubah menjadi daerah rawan bencana setiap musim hujan tiba.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index